Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Tokoh-tokoh Sejarah (Ki Hajar Dewantara (Lahir pada tanggal 2 Mei 1889,…
Tokoh-tokoh Sejarah
Ki Hajar Dewantara
Lahir pada tanggal 2 Mei 1889, dan dibesarkan di Keraton, Yogyakarta.
Bersama Douwes Dekker dan Tjipto Mangunkusumo, mereka mendirikan Indische Partij, pada tahun 1912 untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Ki Hajar Dewantara diasingkan ke Pulau Bangka karena pertentangannya terhadap Belanda, lalu teman-temannya membela beliau, sehingga tiga serangkai tersebut diasingkan ke Belanda. Waktu nya di Belanda digunakan untuk mendalami dunia pendidikan.
Tahun 1919 beliau kembali ke Tanah Air, dan terus melakukan pertentangan akibatnya beliau sering keluar-masuk penjara.
Setelah kemerdekaan Indonesia Presiden Soekarno mengangkat Ki Hajar Dewantara sebagai Menteri Pendidikan yang pertama.
3 Juli 1922, beliau mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa.
Ahmad Dahlan
Lahir pada 1 Agustus 1868, di Kampung Kauman dan dikenal dengan nama Muhammad Darmis
Pada umur 15 tahun, beliau menunaikan ibadah haji dan menetap di Mekkah selama 5 tahun. Beliau mulai mempelajari pemikiran para Ulama Pembaharu Islam.
Lalu Beliau pulang ke Tanah Air pada tahun 1888. Tahun 1903 beliau kembali ke Tanah Suci bersama putranya, di situ beliau juga memikirkan ide-ide pembaharuan
Saat kembali ke Tanah Air pada 1906, beliau mulai menerapkan ide pembaharuan tersebut. Beliau juga menyebarluaskan gagasannya melalui pendidikan.
-
Pada 18 November 1912, beliau mendirikan Muhammadiyah yang mendirikan sekolah di berbagai jenjang pendidikan di seluruh Indonesia
Raja Ali Haji
-
Beliau menunaikan ibadah Haji pada umur 19 tahun, lalu namanya menjadi Raja Ali Haji.
Beliau menulis 15 kitab yang diantaranya merupakan Gurindam Dua Belas yang berisi nasehat dan petunjuk bagi manusia agar dirahmati Tuhan, dan Bustan Al Katibin yang berisi dasar pelajaran bahasa Melayu dan pedoman ejaan.
Karyanya menjadi terkenal karena surat menyuratnya dengan Herman Van Del Wal, yang menceritakan tidak hanya mengenai karyanya, tetapi juga kesehariannya.
Kemudian beliau menjadi Pahlawan Nasional dan Bapak Bahasa Indonesia, pada tanggal 5 November 2004
Ramang
Ramang menonton dan tertarik pada permainan tardisional sepak raga. Lalu dia mulai bermain sepak bola bersama teman-temannya.
-
Pertama, Ramang bergabung dengan Bond Barru.
-
Saat merasa kekurangan bek pertahanan, Ramang ditunjuk untuk menggantikan seorang pemain. Lalu dia bermain sangat buruk karena menjadi bek. Lalu saat menjadi penyerang, Ramang bergabung dengan timnas karena kehebatannya.