Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
KODE ETIK PSIKOLOGI ETIKA METAETIKA (3) (Pengertian Metaetika (Bahasa…
KODE ETIK PSIKOLOGI ETIKA METAETIKA (3)
Pengertian Metaetika
Bahasa
pandangan tajam, luas, dan dalam terhadap keseluruhan tema etika
kajian tentang sumber dan makna dari konsep etika
kajian paling akurat dibanding etika lain dalam mendefinisikan filsafat moral.
Disebut juga etika kritikal (critical ethics
kajian tentang apa makna istilah dan teori etika yang sebenarnya.
Aliran Utama Pemikiran Metaetika
Realisme
nilai-nilai etika
property intrinsic dunia dan prinsip-prinsip etika dengan mudah dapat ditemukan atau dirasakan secara intuitif.
kajian metafisika.
Non-realisme
hasil kreasi, tergantung pada perasaan dan tujuan orang-orang sehubungan dengan diri mereka dan orang lain atau sistem kepercayaan mereka.
Kajian Metafisika
Objektivisme & Relativisme
Komponen metafisika
pembahasan khusus apakah nilai-nilai moral merupakan kebenaran abadi yang muncul dalam realitas spirit
pandangan
Dari dunia lain (other-worldly)
Nilai-nilai etika
mutlak
abadi
tidak pernah berubah
universal
ex : Plato
“1+1=2”
konsep sepanjang waktu yang tidak pernah berubah dan dapat diterapkan dimana saja di alam semesta
Nilai moral
objek spiritual
Disebut voluntarism
terinsipirasi dari pemikiran bahwa Tuhan yang Maha Kuasa mengontrol segalanya.
Dari dunia ini (this-worldly)
tradisi filsafat skeptis
menolak status objektif dari nilai-nilai moral
nilai-nilai muncul dalam bentuk objek spiritual atau sebagai perintah suci dari pikiran Tuhan
relativisme moral.
Nilai moral benar-benar penemuan manusia
alam semesta (fisik & non-fisik).
Kajian Psikologik Metaetika
penilaian dan perilaku moral
apa yang memotivasi moralitas manusia
pertanyaan “mengapa bermoral?”
untuk menghindari hukuman
mendapatkan pujian
mendapatkan kebahagiaan
untuk dihargai
untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat
Kajian Psikologik Manusia
Emosi dan Penalaran
David Hume
(Abad 18)
penilaian moral melibatkan emosi
Immanuel Kant
(Abad 18)
Tindakan moral sejati hanya dimotivasi oleh penalaran ketika bebas dari emosi dan keinginan
Moralitas Laki-laki dan Perempuan
filsuf feminis
moralitas tradisional berpusat pada laki-laki
mengatur masyarakat
mendapatkan harta kepemilikan
melakukan kontrak bisnis
perempuan
peran pengasuhan
membesarkan anak
mengawasi kehidupan rumah tangga
teori moral
bagian dari situasi/lingkungan dan secara penuh menunjukkan kepeduliannya
Feminisme
suatu aksi atau gerakan yang berangkat dari kesadaran tentang terjadinya penindasan baik fisik maupun mental terhadap perempuan dalam masyarakat.
Egoisme dan Altruisme
Thomas Hobbes
(Abad 17)
psikologi egoisme
meyakini bahwa banyak tindakan kita didasari oleh keinginan untuk mementingkan diri sendiri
psikologi hedonisme
pandangan bahwa kenikmatan merupakan tenaga pendorong khusus dibelakang segala tindakan kita.
Joseph Butler
(Abad 18)
psikologi altruisme
memperlihatkan kebaikan kepada orang lain/perilaku dimotivasi insting berbuat baik