Pada saat itu ada sebuah organisasi nasionalis bernama Black Hand yang didanai oleh Pemerintah Serbia. Organisasi tersebut berhasil membunuh Archduke Franz-Ferdinand, putra mahkota yang nantinya akan memegang gelar "Kaiser von Osterreich und Konig von Ungarn" terbunuh dalam tangan Gavrillio Princip, seorang pemuda asal Serbia. Austria marah dan menyatakan perang terhadap Serbia, namun Rusia melindungi Serbia. Austria pun memanggil sekutunya dari Blok Sentral; Kekaisaran Jerman, Kerajaan Bulgaria, dan Kerajaan Italia (Meski pada saat para sekutu lebih berpotensi untuk menang, Italia berpindah sisi). Prancis yang merupakan sekutu Rusia melihat peluang untuk membalaskan dendamnya terhadap Jerman dan bergabung dalam perang. Inggris awalnya tidak mau ikut, namun setelah mengetahui rencana Jerman untuk menginvasi Belgia Inggris marah dan menyatakan perang terhadap Jerman.