Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Kehilangan Kesadaran Et Causa Intoksikasi Metanol (Manifestasi klinis…
Kehilangan Kesadaran Et Causa Intoksikasi Metanol
Differential diagnosa
keatosis diabetik
koma hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
hipoglikemia
gagal ginjal akut
gagal ginjal akut
stroke
pendarahan subaraknoid
meningoensefalitis
pankreatitis akut
keracunan obat trisiklik antidepresan, opioid, benzodiazepin, dan barbiturat
Tatalaksana
Tatalaksana Umum
ABCD
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Monitor
Spesifik Keracunan Metanol
ADH
Fomepizole
Etanol
Co-factor
Asam folinic 50 mg IV
Sodium bikarbonat
Hemodialisis
Penegakkan Diagnosa
Anamnesa
Jumlah, waktu, dan jenis alkohol yang diminum, awitan gejala, riwayat pemakaian alkohol kronis dan episode keracunan berulang. Metanol: adanya keluhan gangguan penglihatan seperti berkabut atau buta.
Pemeriksaan Penunjang
Lab dasar: Darah Lengkap, Urinalisis, dan Kadar Glukosa Darah.
Lab tambahan: BUN, Kreatinin Serum, Fungsi hati, AGD, dan elektrolit serum.
Pemeriksaan Fisik
Perlu dilakukan berulang untuk memantau perubahan-perubahan spesifik. Metanol adalah dijumpai gambaran khas hiperemi diskus optikus dan edema peripapiler pada pemeriksaan mata.
Diagnosis awal ditegakkan dengan tanda intoksikasi yang menyerupai etanol dan peningkatan osmolaritas serum dan dikonfirmasi dengan pengukuran etanol serum [biasanya > 6mmol/L (20mg/dL)] 12 sampai 48 jam setelah minum metanol.
Diagnosis asidosis formik akibat metanol ditegakkan dengan besarnya anion gap, rendahnya bikarbonat serum, meningkatnya kadar format serum, dan meningkatnya metanol dalam darah.
Diagnosis dipastikan dengan meningkatnya kadar metanol serum (awal), meningkatnya kadar format serum (lanjut), atau keduanya.
Pencegahan Intoksikasi Alkohol
Mengatur pemasaran, memperketat ketersediaan dan peredaran minuman yang mengandung alkohol, terutama pada remaja dan dewasa
Menyediakan akses pengobatan untuk orang dengan gangguan pemakaian alkohol
Menerapkan program penapisan dan intervensi cepat pada penyalahgunaan dan keracunan alkohol
Definisi Intoksikasi Alkohol
Keracunan alkohol merupakan konsekuensi yang bisa diprediksi bila seseorang minum alkohol dalam volume besar dalam jangka waktu pendek.
Keracunan alkohol tercatat salam International Classification of Disease (ICD-10 pada F10.0) sebagai sindroma klinis, berupa kondisi transient yang meliputi gangguan derajat kesadaran, kognitif, persepsi, afektif atau tingkah laku, serta fungsi dan respon psikofisiologis lainnya yang terjadi setelah pemakaian alokohol.
Jenis-jenis alkohol
Etanol
Metanol
Etilen Glikol
Dietilen Glikol
Propilen Glikol
Isopropyl Alkohol
Manifestasi klinis Intoksifikasi alkohol
Dosis toksik
Disebabkan lambatnya produksi formaldehid dan asam format
15-500 cc yang mengandung 40% sampai 60-600 methanol murni
Fase awal
disebabkan oleh Methanol
Fase lanjut
disebabkan oleh Metabolit asam laktat
Batasan aman konsumsi methnol
Peraturan kepala BPOM: standart keamanan dan mutu minuman berakohol —> kadar metanol tidak lebih dari 0.01% v/v dihitung terhadap volume produk.
Paparan metanol maksimal sebesar 200ppm
vertigo
Mual
Muntah
Nyeri abdomen
Sakit kepala
Peningktan anion gap
Asidosis metabolik
manifestasi oftalmologi setelah 15-19 jam konsumsi
Pandangan kabur hingga penrunan tajam pengelihatan
Bercak yang bergerak dan seperti kilatan cahaya, pupil berdilatasi atau terfiksasi, papil hiperemia, edema retina pil hiperemia, edema retina, dan kebutaan
Prognosis intoksikasi methanol
jenis dan jumlah alkohol yang diminum, komplikasi dan kecepatan penatalaksanaan yang dilakukan.
Penyebab hilang kesadaran
Efek Langsung dalam otak
Efek tekanan batang otak
Disfungsi difus otak
Komplikasi
dari jenis alkohol dan derajat berat keracunan serta kecepatan penatalaksaan yang dilakukan.