Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Perubahan Masyarakat pada Zaman Praaksara, Hindhu-Buddha, dan Islam di…
Perubahan Masyarakat pada Zaman Praaksara, Hindhu-Buddha, dan Islam di Indonesia
:star:
Perubahan Masyarakat Indonesia pada Zaman Praaksara
Pengertiaan Zaman Praaksara
zaman ketika manusia belum mengenal tulisan
Cara hidup berburu dan mengumpulkan bahan makan dari alam
Bergantung kepada alam
Pembabakan Zaman Praaksara di Indonesia
Pembabakan Berdasarkan Geologis
Arkaekum
Berlangsung +- 2500 juta tahun
Tidak ada tanda kehidupan
Palaeozoikum
Berlangsung +-340 juta tahun
Zaman primer
Binatang-binatang mulai hidup
Mesozoikum
Berlangsung +-140 juta tahun
Zaman sekunder, zaman jura, zaman reptil (majoritas binatang reptil)
Neozoikum
Berlangsung +- 60 juta tahun
Zaman tersier dan zaman kuarter
Binatang mamalia bertambah dan reptil berkurang
Pembabakan Berdasarkan Arkeologis
Zaman Batu
Zaman Batu Tua (Palaeotikum)
Penguasaan Teknologi
Manusia menggunakan alatala yang paling dekat dengan lingkungannya (kayu, bambu, tulang, dan batu)
Berburu menggunakan batu
Kondisi Sosial
Manusia masih nomanden atau berpindah tempat
Perpindahan bergantung pada daya dukung alam
Manusia Pendukung
Didukung oleh manusia purba yang ditemukan di Jawa pada akhir abad ke-19 sampai abad ke-20
Hasil-Hasil Kebudayaan
Berasal dari zaman batu tua banyak ditemukan di Pacitan dan Ngandong, Jawa Timur
Ciri utama kebudayaan Pacitan adalah alat-alat dari batu yang disebut kapak genggam yang digunakan sebagai alat penetak atau chopper
Kebudayaan Ngandong menghasilkan alat-alat yang terbuat dari tulang binatang dan kapak genggam batu
Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)
Penguasaan Teknologi
Menggunakan teknologi kapak genggam/pebble
Batu pipih dan batu landasan untuk menggiling makanan dan membuat cat yang berkaitan dengan kepercayaannya
Berburu dengan batu yg lebih halus dan panah bergigi
Kondisi Sosial
Manusia pendukungnya bertempat tinggal menetap
Berlangsung -+ 20.000 tahun silam
Tinggal di gua yg disebut peradaban
Abris Sous Roche
Manusia Pendukung
Campuran bangsa-bangsa pendatang dari Asia
Menggunakan
flakes
dan
microlith
atau batu pipih, segitiga, trapesium yang kecil
Diperkirakan sebagai alat pemotong benda yang lunak
Hasil Kebudayaan
Mendapat pengaruh dari alat-alat sama di Asia
Peninggalan sampah dapur disebut
kjokkenmoddinger
Hasil kebudayaannya lukisan pada dinding gua
Sudah mulai mengenal kepercayaan dan penguburan mayat
Zaman Batu Muda (Neolitikum)
Penguasaan Teknologi
Batu diasah sehingga tercipta kapak persegi dan kapak lonjong
Batu-batu tidak ditemukan di tempat berbatu sehingga diduga masyarakan perabadan ini mengenal pertukaran barang atau dagang
Mereka juga mengenal pembuatan tembikar
Kehidupan Sosial
Manusia telah menghasilkan makanan atau pendukung
food producing
Menurut Dr. R. Soekomono,
food gathering ke food producing
merupakan satu revolusi dalam perkembangan zaman praaksara Indonesia
Zaman ini dianggap dasar peradaban Indonesia sekarang
Manusia zaman ini sudah bertempat tinggal menetap, bercocok tanam, bertenak, mengembangkan perikanan
Manusia Pendukung
Kebudayaan Neolitikum ialah Proto Melayu
Hidup pada -+ 2000 SM
Lebih maju daripada zaman Mesolitikum
Peninggalan zaman Neotilikum terbesar mulai
Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Malaysia Barat, Hindia Belakang, Tiongkok, Filipina, Formosa, Jepang Birma (Myanmar Sekarang), dan India
Hasil Kebudayaan
Kapak lonjong, kapak persegi, tembikar, dan perhiasan
Manusia bisa bercocok tanam serta menganut kepercayaan animisme dan dinamisme
Zaman Batu Besar (Megalitikum)
Penguasaan Teknologi
Berkembang sejak zaman batu muda sampai zaman logam
Manusia membuat bangunan besar dari batu
Manusia Pendukung
Proto Melayu
Tercemin pada suku Nias (Sumatera Utara), Dayak (Kalimantan), dan Suku Toraja (Sulawesi)
Kondisi Sosial
Menggunakan food producing
Menetap di rumah panggung
Masyarakat sudah mengenal cara membuat rumah
Hasil Kebudayaan
Zaman batu besar percaya nenek moyang pertama yang mendirikan kampung tempat tinggal mereka
Mendirikan menihir berupa tiang atau tugu untuk menghormati nenek moyang
Memberikan sesajen pada arwah nenek moyang dengan mendirikan dolmen atau meja batu
Meja batu digunakan sebagai penutup sarkofagus
Zaman Logam (-+ 10.000 Tahun Silam)
Teknologi yang Dihasilkan
Biji logam mungkin ditemukan zaman batu tua
Kehidupan Sosial
Peradaban praaksara Indonesia mengenal zaman logam yang lebih maju dibandingkan zaman batu
Peralatan logam membantu kehidupan berjalan lebih baik
Manusia Pendukung
Pada zaman logam sudah tidak menggunakan bahan baku dari tanah
Berkat Deutro Melayu yang hiduup pada -+300 SM
Hasil Kebudayaan
Zaman ini menghasilkan kapak corong,
candrasa
(kapak corong yg satu sisinya panjang), nekara berukir, nekara tinggi panjang (moko), alat pertanian, dan perhiasan
Tidak mengenal zaman tembaga, hanya mengalami zaman perunggu dan zaman besi
Mengenal teknik peleburan perunggu dengan cara cetakan lilin dan cetakan setangkup
Periodisasi Berdasarkan Perkembangan Kehidupan
Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan (food gathering)
Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana
Semasa dengan zaman Paleolithikum
Manusia mulai dari Pithecanthropus Erectus sampai dengan Homo Sapiens bergantung pada alam
Kebutuhan makanan dipenuhi dengan berburu hewan dan mengumpulkan umbi-umbian, buah-buahan serta daunan
Manusia mampu membuat alat-alat dari batu atau tulang dan kayu
Hidup berkelompok (laki-laki berburu dan perempuan mengumpul makanan dan hewan kecil)
Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut
Mulai hidup menetap walaupun untuk sementara waktu dan mulai mengenal cara bercocok tanam sederhana (berpindah tempat sesuai kesuburan tanah)
Masih melakukan perburuan hewan, menangkap ikan, dan mengumpulkan makanan
Manusia mampu membuat alat-alat batu yang lebih halus (Contoh: kapak Sumatra)
Masa Bercocok Tanam
Diperkirakan semasa dengan zaman Neolithikum
Manusia yang hidup homo sapiens
Melakukan kegiatan perdagangan yang bersifat barter
Masa Perundagian
Ras Mongoloid dan ras Austromelanesoid
Masyarakat mampu mengatur kehidupannya
Kegiatan kehidupan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan
Pertanian di ladang dan sawah masih dilakukan
Pengaturan air dilakukan agar tidak bergantung dengan hujan