Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Pola asuh Otoriter orang tua bersuku batak (Dampak Menurut Baumrid (anak…
Pola asuh Otoriter orang tua bersuku batak
Dampak Menurut Baumrid
anak merasa ketakutan
Menjadi anak pendiam
Anak merasa tidak bahasia
menjadi anak yang tertutup
Suka melenggar norma-norma
menjadi anak yang pencemas
Konsep
Definisi
Menurut pendapat Santrock, pengasuhan
authoritarian atau ororiter adalah gaya pendidikan orang tua terhadap anak yang membatasi, menuntut kepatuhan mutlak, dan menghukum untuk mengikut petunjuk orang tua sebagai kebaikan.
Menurut Edwards (2006), pola asuh otoriter adalah pengasuhan yang kaku, diktator dan memaksa anak untuk selalu mengikuti perintah orang tua tanpa banyak alasan. Dalam pola asuh ini biasa ditemukan penerapan hukuman fisik dan aturan-aturan tanpa merasa perlu menjelaskan kepada anak apa guna dan alasan di balik aturan tersebut.
Agus Wibowo (2012: 112) mendefinisikan pola asuh sebagai pola interaksi antara anak dan orang tua, yang meliputi pemenuhuan kebutuhan fisik seperti (makan,minum dan lain-lain) dan kebutuhan non fisik seperti perhatian,empati,kasih sayang dan sebagainya.
Aspek/Dimensi
menurut Baumrind
Peraturan
Hukuman
Hadiah
Kontrol
Komunikasi
Faktor
Menurut Hoffmann dan Lippit (dalam Mussen, 1970)
Kepribadian orang tua
Pendidikan Orang Tua
Pandangan orang tua terhadap anak dalam pelaksanaan pola asuh
Karakteristik pribadi anak yang meliputi kepribadian anak, konsep diri, kondisi fisik (apakah cacat atau normal) dan kesehatan fisik.
Menurut Sanderson dan Thompson (2002)
Karakteristik anak
Orientasi peran jenis kelamin (feminin atau maskulin)
Pengalaman dalam pernikahan
Etnis
Status pekerjaan orang tua
Variabel Terkait
Regulasi Emosi
Definisi
(Thompson, 1994 )
Regulasi emosi adalah proses intrinsik dan ekstrinsik yang bertanggung jawab untuk memonitor, mengevaluasi, dan memodifikasi reaksi emosi untuk mencapai suatu tujuan
Reivich & Shatte (2002)
mendefinisikan regulasi emosi sebagai keadaan untuk tenang dibawah tekanan
Gross & Thompson (2007)
Sekumpulan berbagai proses tempat emosi diatur. Proses regulasi emosi dapat otomatis atau dikontrol, disadari atau tidak disadari bisa memiliki efek pada satu atau lebih proses yang membangkitkan emosi.
Aspek/Dimensi
Thompson (2006)
Pengenalan terhadap emosi sendiri
Pengaturan emosi dengan relaksasi
Pengungkapan emosi
Thompson (1994)
Kemampuan memonitor emosi
Kemampuan Mengevaluasi emosi
Kemampuan memodifikasi emosi
Kedisiplinan belajar
Definisi
Menurut Sinungan (dalam
Amriany, dkk. 2004)
suatu sikap, tingkah laku atau perbuatan yang sesuai peraturan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
Flippo (dalam Atmodiwirjo, 2000)
Disiplin adalah setiap usaha mengkooordinasikan perilaku seseorang ada masa yang akan datang dengan menggunakan hukum dan ganjaran
Atmosudirjo (dalam Atmodiwirjo, 2000)
disiplin sebagai bentuk ketaatan dan pengendalian diri erat hubungannya rasionalisme, sadar, tidak emosional. Pendapat ini mengilustrasikan bahwa displin sebagai suatu bentuk kepatuhan terhadap aturan melalui pengendalian diri yang dilakukan melalui pertimbangan yang rasional.
Depdiknas (2001)
Disiplin atau tetib adalah suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu. Menurut pandangan ini displin sebagian suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu. Menurut pandangan ini disiplin sebagia sikap yang taat terhadap sesuatu aturan yang menjadi kesepakatan atau telah menjadi ketentuan.
Aspek/Dimensi
Suharman (2012)
Mengambil inisiatif untuk bertindak
Mengendalikan aktivitas yang dilakukan
Memberdayakan aktivitas yang dimiliki