Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Rangkuman artikel Covid-19 [1] The Official Chinese Government Guide to…
Rangkuman artikel Covid-19
[1] The Official Chinese Government Guide to Diagnosing and Treating the Novel Coronavirus
[2] Handbook Penanganan Covid-19 di China
[3] Panduan Menghadapi Penyakit Virus Corona 19 Model RRC
[4] Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) Kemenkes RI
Karakteristik etiologis
Yang dapat mematikan virus
Suhu 56 C selama 30 menit [1]
Lipid solvent
75% ethanol [1]
Disinfektan mengandung chlorine [1]
Peracetic acid [1]
Chloroform [1]
eter
Karakteristik epidemiologis
Sumber infeksi
Pasien positif [1]
ODP/PDP [1]
Jalur transmisi
Droplets [1]
Close contact [1]
(Kemungkinan) transmisi udara dalam lingkungan tertutup dan waktu yang lama [1]
Feses atau urin [1]
Perubahan patologis
Paru-paru
Limpa, kelenjar getah bening, dan sumsum tulang
Jantung dan pembuluh darah
Hati dan kantong empedu
Ginjal
Organ lain
Karakteristik klinis
Gejala klinis
Periode inkubasi 14 hari [1]
Gejala umum
Demam [1]
Kelelahan [1]
DIare [1]
Kasus severe
Kesulitan bernapas [1]
Hipoksemia setelah 1 minggu [1]
Sindrom gangguan pernapasan akut [1]
Septik shock [1]
Asidosis metabolik yang sulit untuk dikembalikan [1]
Koagulapati [1]
Kegagalan organ [1]
Demam sedang atau tidak deman [1]
Kasus mild
Demam rendah [1]
Kelelahan ringan
Uji laboratorium
Temuan umum
WBC periferal normal atau menurun (fase awal) [1]
Limfosit menurun (fase awal) [1]
Peningkatan enzim pada ginjal, LDH, enzim otot, dan mioglobin [1]
Peningkatan protein C-reaktif, laju sedimen eritrosit, dan normal procalcitonin [1]
Peningkatan troponin [1]
Peningkatan D-dimer dan penurunan progresif limfosit darah perifer (kasus severe) [1]
Peningkatan faktor inflamasi (kasus severe dan kritis) [1]
Temuan patogen dan serologis
Patogen
Serologis
Pencitraan dada
Fase awal
Small patchy shadows dan interstitial changes [1]
Apparent in the outer lateral zone of lungs [1]
Fase lanjutan
Multiple ground glass opacities and infiltration in both lungs [1]
Fase severe
Pulmonary consolidation dan pleuran effusion (jarang terjadi) [1]
Definisi Operasional
Definisi Lain
Kontak erat
HAC
KLB
Jika ditemukan satu kasus konfirmasi COVID-19 dalam satu wilatyah [4]
Definisi Kasus
ODP
Kasus Probable/suspect
Riwayat epidemiologis
Riwayat perjalan dari dan ke Wuhan dan sekelilingnya dalam 14 hari sebelum gejala muncul [1]
Melakukan kontak dengan pasien positif (nucleic acid test) dalam 14 hari sebelum gejalan muncul [1]
Kontak dengan pasien yang mengalami demam atau ISPA dari Wuhan dan sekelilingnya yang terkonfirmasi memiliki kasus dalam 14 hari sebelum gejala muncul [1]
Kasus klaster [1]
Gejala klinis
Demam dan/atau ISPA [1]
Karakteristik citra NCP [1]
Normal atau penurunan WBC, normal atau penurunan limfosit [1]
Masa Inkubasi COVID 19 berlangsung dari 1 hingga 14 hari, umumnya 3 hingga 7 hari
Gejala Utama : Kelelahan dan batuk kering
PDP
Kasus Konfirmasi
Real-time fluorescent RT-PCR indicates positive for new coronavirus nucleic acid [1]
Viral gene sequence is highly homologous to known new coronaviruses [1]
NCP virus specific Ig M and IgG are detectable in serum; NCP virus specific IgG is detectable or reaches a titration of at least 4-fold increase during convalescence compared with the acute phase [1]
Klasifikasi klinis
Mild
Gejala ringan dan tidak ada tanda-tanda pneumonia [1,4]
Moderate
Demam dan gejala pernapasan dengan temuan radiologis pneumonia [1,4]
Severe
Respiratory distress (≧30 breaths/ min) [1,4]
Oxygen saturation≤93% at rest [1,4]
Arterial partial pressure of oxygen (PaO2)/ fraction of inspired oxygen (FiO2)≦ 300mmHg (l mmHg=0.133kPa) [1,4]
Critical
Respiratory failure and requiring mechanical ventilation [1,4]
Shock [1,4]
With other organ failure that requires ICU care [1,4]
Early warning indikator klinis untuk kasus severe dan kritis
Dewasa
The peripheral blood lymphocytes decrease progressively [1]
Peripheral blood inflammatory factors, such as IL-6 and C-reactive proteins, increase progressively [1]
Lactate increases progressively [1]
Lung lesions develop rapidly in a short period of time [1]
Anak-anak
Respiratory rate increased [1]
Poor mental reaction and drowsiness [1]
Lactate increases progressively [1]
Imaging shows infiltration on both sides or multiple lobes, pleural effusion or rapid progress of lesions in a short period of time [1]
Infants under the age of 3 months who have either underlying diseases (congenital heart disease, bronchopulmonary dysplasia, respiratory tract deformity, abnormal hemoglobin, and severe malnutrition, etc.) or immune deficiency or hypofunction (long-term use of immunosuppressants) [1]
Kegiatan Surveilans
Kontak Erat PDP
Risiko rendah [4]
Risiko tinggi [4]
Kontak erat ODP
Kunjungan berkala/via telefon
Suhu tubuh [4]
Screening gejala harian [4]
Pengambilan dan Pengiriman Spesimen [4]
Pelaku Perjalanan Dari Negara/Area Terjangkit
Kunjungi faskes kesehatan jika timbul gejala dalam 14 hari [4]
Social distancing [4]
Monitoring sendiri dalam 14 hari [4]
Pemantauan melalui Health Alert card [4]
Deteksi dini [4]
Wilayah
Pelabuhan [4]
Pos Lintas Batas Darat Negara [4]
Bandara [4]
Kesiapsiagaan
Sumber Daya Manusia (SDM) [4]
Sarana dan Prasarana [4]
Pengawasan
Pengawasan Lingkungan [4]
Pengawasan Kedatangan Alat Angkut [4]
Pengawasan Kedatangan Barang [4]
Komunikasi risiko [4]
Pengawasan Kedatangan Orang
Memenuhi Kriteria ODP
Fasyankes lapor dalam 24 jam [4]
Isolasi diri di rumah [4]
Komunikasi risiko mengenai penyakit COVID-19 [4]
Tatalaksana sesuai kondisi pasien [4]
Memenuhi Kriteria PDP
Tatalaksana sesuai kondisi pasien [4]
komunikasi risiko mengenai penyakit COVID-19 [4]
RS rujukan menggunakan
mobil ambulans
[4]
Penyelidikan epidemilogi [4]
Pengambilan spesimen [4]
Tidak memenuhi kriteria ODP dan PDP
Komunikasi risiko kepada pasien [4]
Tatalaksana sesuai kondisi pasien [4]
Penemuan Kasus
Data yang diterima nama, nomor paspor, dan angkutan
keberangkatan
KKP Melacak identitas melalui HAC atau jejaring [4]
Cari nomor HP [4]
segera temui orang tersebut [4]
KKP
melaporkan ke PHEOC perihal identitas [4]
PHEOC meneruskan informasi tersebut ke wilayah (Dinkes) [4]
Tindakan sesuai SOP [4]
Data yang diterima hanya nama dan nomor paspor
PHEOC menghubungi CP di Direktorat Sistem Informasi dan
Teknologi Keimigrasian [4]
PHEOC meneruskan ke wilayah
(Dinkes) [4]
tindakan sesuai
SOP [4]
Kegiatan dan Instansi
Kegiatan
Deteksi
surveilans
aktif selama 14 hari [4]
Melakukan komunikasi risiko [4]
surveilans ISPA
Berat dan kluster pneumonia [4]
memperkuat
jejaring kerja surveilans [4]
surveilans Influenza
Like Illness (ILI) dan pneumonia melalu SKDR [4]
Respon
PDP
Tatalaksana sesuai kondisi [4]
Koordinasi dengan RS rujukan [4]
Rujuk pasien ke RS rujukan [4]
Notifikasi 1x24 ke dinkes kab/kota/provinsi/PHEOC [4]
Melakukan penyelidikan
epidemiologi [4]
Mengidentifikasi kontak erat [4]
Melakukan pemantauan kontak erat [4]
Mencatat dan melaporkan hasil
pemantauan kontak secara rutin [4]
Komunikasi risiko kepada pasien, keluarga dan masy [4]
Melakukan mobilisasi sumber daya
yang dibutuhkan [4]
ODP
Tatalaksana sesuai kondisi pasien [4]
Notifikasi kasus dalam waktu
1x24 jam ke Dinkes Kab/Kota/Provinsi/PHEOC [4]
pemantauan (cek
kondisi kasus setiap hari [4]
Mencatat dan melaporkan hasil
pemantauan secara rutin [4]
komunikasi risiko baik
kepada pasien, keluarga, masyk [4]
Edukasi pasien untuk isolasi diri di
rumah [4]
identifikasi kontak [4]
Pengambilan spesimen [4]
Membuat surat pengantar
pengiriman spesimen [4]
Instansi
Dinas Kesehatan Kab/Kota [4]
Dinas Kesehatan Prov [4]
RS dan Klinik [4]
Pusat [4]
Puskesmas [4]
Treatment
Lokasi treatment
Suspected dan confirmed sebaiknya diisolasi [1]
Kasus suspect diisolasi di ruangan sendiri [1]
Kasus confirmed dapat diisolasi di ruangan yang sama [1]
Kasus critical bisa diisolasi di ICU secepatnya [1]
setelah konsultasi dengan inhospital expert atau dokter tamu, pasen suspek perlu melapor dalam dua jam untuk dilakukan pengambilan spesiemn dan tes asam nukleat COVID-19
Pasien suspek perlu dipindahkan ke rumah sakit rujukan COVID-19 secepatnya dam dilanjutkan dengan tes bagi orang dengan kontak dekat pasien ocid-19
Treatment umum
Biarkan pasien beristirahat di tempat tidur [1]
Monitor darah, urin, CRP, biochemical indicator, fungsi koagulasi, arterial blood gas analysis, chest imaging and cytokines detection [1]
Effective oxygen therapy [1]
Antiviral therapy [1]
Antibiotic drug treatment [1]
Treatment untuk severe dan critical cases
Alat Bantu Pernafasan
Terapi Oksigen [4]
Terapi Oksigen Kateter Nasal Aliran Tinggi atau Ventilasi Mekanis Non-Invasif
Ventilasi mekanik invasif
Terapi Penyelematan
Bantuan Sirkulasi
Terapi Plasma Konvalesen
Perawatan lainnya : Metil Prednisolon, Glukortikoid, Injeksi Xuebijing
Traditional chinese medicine treatment
Periode Observasi Medis
Periode Terapi Klinis (untuk kasus terkonfirmasi)
Sup Pembersihan dan Detoksifikasi Paru-paru
Tipe Ringan
Tipe Umum
Tipe Parah
Tipe Kritis
Manajemen Klinis di RS Rujukan
Pengumpulan Spesimen Untuk Diagnosis Laboratorium [4]
Manajemen Gagal Napas Hipoksemi dan ARDS [4]
Tatalaksana Pasien di Rumah Sakit Rujukan [4]
Manajemen Syok Septik [4]
Pencegahan Komplikasi [4]
Pengobatan spesifik anti-COVID-19 [4]
Karakteristik Patogenik COVID-19
Dapat ditemukan dalam sel epithelial pernafasan setelah 96 jam dengan kultur in vitro
butuh waktu sekitar 6 hari untuk dapat diisolasi dan dilakukan kultur cell line Vero E6 dan HUH 7
Virus Sensitif terhadap ultraviolet dan panas
termasuk genus B, dengan diameter 140 nanometer
Discharge criteria and after discharge considerations
Discharge criteria
Body temperature is back to normal for more than three days;
Respiratory symptoms improve obviously;
Pulmonary imaging shows obvious absorption of inflammation,
Nuclei acid tests negative twice consecutively on respiratory tract samples such as sputum and nasopharyngeal swabs (sampling interval being at least 24 hours]
After-discharge considerations
Kontak faskes dekat domisili pasien [1]
Isolasi 14 hari [1]
Follow-up dalam 2 dan 4 minggu setelah discharge [1]
Penyelidikan Epidemiologi
Tahapan penyelidikan
Pelaporan segera [4]
Persiapan penyelidikan [4]
Konfirmasi awal KLB [4]
Penyelidikan epidemiologi
Identifikasi faktor risiko [4]
Identifikasi kontak erat [4]
Pengambilan spesimen di rumah sakit rujukan [4]
Penanggulangan awal
Menjaga kebersihan/ higiene tangan, saluran pernapasan [4]
Penggunaan APD sesuai risiko pajanan [4]
membatasi kontak dengan kasus [4]
Asupan gizi yang baik [4]
isolasi dan karantina 4]
. Identifikasi kasus
[4]
Pengolahan dan analisis data
[4]
Penyusunan laporan penyelidikan epidemiologi [4]
Pelacakan Kontak Erat
Tindak Lanjut Kontak Erat [4]
Pembekalan alat [4]
Pendataan Kontak Erat [4]
memberikan edukasi dan informasi [4]
Identifikasi Kontak [4]
koordinasi dan evaluasi setiap hari [4]
Pencatatan dan Pelaporan [4]
Penilaian Risiko [[4]
Tindakan-Tindakan Pencegahan dan Pengendalian
Memperbaiki mekanisme pencegahan dan pengendalian, Memperkuat kepemimpinan organisasi
Departemen kesehatan pada semua tingkatan/level harus mengikuti administrasi pemerintah
memperkuat pedoman kerja pencegahan
pengendalian epidemi lokal
membentuk kelompok ahli pencegahan dan pengendalian COVID19
Departemen kesehatan pada semua tingkatan harus bertanggung jawab atas semuna pedoman umum pengendalian epidemi dan penggunaan dana dan material
Memberi tanggung jawab pada Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada semua tingkatan
Institusi kesehatan pada semua tingkatan harus bertanggung jawab untuk deteksi kasus, pelaporan, isolasi, diagnosis, perawatan, dan manajemen klinis, serta pengumpulan spesimen, diiringi dengan pelatihan staf medis
Deteksi dan Laporan Kasus Kegawat daruratan Masyarakat
Deteksi Kasus
Deteksi dan Laporan Kegawat daruratan
Investigasi Epidemologi setelah 24 jam kasus dilaporkan
Pengumpulan dan Pemeriksaan Spesimen Mengikuti aturan manajemen Biosafety untuk Mikroorganisme
Pengobatan Kasus dan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial
Pelacakan dan Manajemen Kontak Dekat
Pendidikan Kesehatan dan Komunikasi Resiko
Pelatihan Petugas Kesehatan
Menignkatkan Kemampuan Pemeriksaan Laboratorium dan Kesadaran Keamanan Biologis
Disinfeksi tempat-tempat khusus tepat waktu
Prinsip Disinfeksi
Tindakan Disinfeksi
Disinfeksi Serentak
Disinfeksi Terminal
Tempat Tinggal Pasien
Alat Transportasi
Institusi Medis
Prosedur Disinfeksi Terminal
Benda-benda yang sering Terkontaminasi dan Perlu di Disinfeksi
Udara dalam ruangan
Polutan (Darah, Sekresi, Muntah, Ekskresi Pasien)
Lantai dan Dinding
Permukaan Objek
Pakaian, Perlengkapan Tidur, dan
Pengetahuan Pencegahan dan Pengendalian tempat-tempat khusus, institusi dan populasi
Klasifikasi Ilmiah dan Strategi Pencegahan dan Pengendalian
Strategi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Berkaitan dengan Pelayanan
Kesehatan
Menjalankan langkah-langkah pencegahan standar untuk semua pasien
Kebersihan tangan dan pernapasan [4]
Penggunaan APD sesuai risiko [4]
Pencegahan luka akibat benda tajam dan jarum suntik [4]
Pengelolaan limbah yang aman [4]
Pembersihan lingkungan [4]
Memastikan identifikasi awal dan pengendalian sumber [4]
Pastikan ada ruang yang cukup untuk triase [4]
Sediakan pembersih tangan alkohol dan masker [4]
Kursi pasien di ruang tunggu harus terpisah jarak setidaknya 1m [4]
Pastikan agar alur gerak pasien dan staf tetap satu arah [4]
Petunjuk-petunjuk jelas tentang gejala dan arah [4]
Anggota keluarga harus menunggu di luar area triase-mencegah area triase menjadi terlalu penuh [4]
Menerapkan pengendalian administratif [4]
Menggunakan pengendalian lingkungan dan rekayasa [4]
Menerapkan langkah-langkah pencegahan tambahan empiris atas kasus pasien
dalam pengawasan dan konfirmasi COVID-19
Kewaspadaan Kontak dan Droplet [4]
Kewaspadaan Airborne pada Prosedur yang Menimbulkan Aerosol [4]
Pencegahan sederhana
cuci tangan [4]
menghindari menyentuh mata, hidung, mulut [4]
terapkan etika batuk atau bersin yang benar [4]
pakailah masker medis [4]
jaga jarak [4]
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Isolasi di Rumah (Perawatan di
Rumah)
Jangan gunakan masker atau sarung tangan yang telah terpakai [4]
Sediakan sprei dan alat makan khusus untuk pasien [4]
Hindari kontak langsung dengan cairan tubuh terutama cairan mulut atau pernapasan [4]
Bersihkan permukaan di sekitar pasien termasuk toilet dan kamar mandi secara teratur
Orang yang memberikan perawatan sebaiknya menggunakan masker bedah terutama [4]
Bersihkan pakaian pasien, sprei, handuk dll menggunakan sabun cuci rumah tangga dan air atau menggunakan mesin cuci denga suhu air 60-90C [4]
masker bedah (masker datar) diberikan
kepada pasien untuk dipakai sesering mungkin [4]
Sarung tangan dan apron plastic sebaiknya digunakan saat membersihkan permukaan pasien [4]
Jika mencuci tangan menggunakan air dan sabun [4]
. Sarung tangan masker dan bahan-bahan sisa lain selama perawatan harus dibuang di tempat sampah [4]
Lakukan hand hygiene (cuci tangan) segera setiap ada kontak dengan pasien atau lingkungan pasien [4]
Hindari kontak dengan barang-barang terkontaminasi [4]
Batasi jumlah orang yang merawat pasien [4]
selalu perhatikan APD dan ikut rekomendasi pencegahan penularan penyakit melalui droplet [4]
Anggota keluarga yang lain sebaiknya tidur di kamar yang berbeda [4]
Batasi pergerakan dan minimalkan berbagi ruangan yang sama [4]
Tempatkan pasien/orang dalam ruangan tersendiri yang memiliki ventilasi yang baik [4]
Pengelolaan Spesimen[4]
Jenis Spesimen
Usap Nasopharing atau Orofaring[4]
Sputum[4]
Bronchoalveolar
Lavage[4]
Tracheal aspirate, Nasopharyngeal aspirate atau nasal wash [4]
Jaringan biopsi atau autopsi termasuk dari paru-paru.[4]
Serum[4]
Pengambilan Spesimen
Bahan
Form Pengambilan Spesimen [4]
Bahan untuk Spesimen Saluran Pernapasan Bawah
Virus Transport Media [4]
Swab Dacron atau Flocked Swab [4]
Tongue Spatel [4]
Kontainer Steril untuk Sputum [4]
Parafilm
[4]
Plastik Klip [4]
Marker atau Label [4]
Bahan untuk Spesimen Darah/Serum
Spuit disposable 3ml atau 5 ml atau Sistem Vacutainer [4]
Kapas Kering [4]
Kapas alkohol 70% [4]
Vial 1,8 ml atau tabung tutup ulir [4]
Wing needle (jika diperlukan) [4]
Marker atau Label
[4]
Bahan Pengepakan/Pengiriman Spesimen
Ice pack dan Cold Box [4]
Label Alamat [4]
Lakban/Perekat [4]
Tata cara
Tata cara Pengambilan Spesimen Nasofaring
Persiapkan cryotube yang berisi 1,5 ml media transport virus [4]
Berikan label yang berisi Nama Pasien dan Kode Nomer Spesimen [4]
Gunakan swab yang terbuat dari dacron [4]
Pastikan tidak ada Obstruksi [4]
Masukkan secara perlahan swab ke dalam hidung [4]
Masukkan swab secara perlahan-lahan ke bagian nasofaring [4]
Swab kemudian dilakukan gerak memutar secara perlahan [4]
Kemudian masukkan sesegera mungkin ke dalam cryotube yang berisi VTM [4]
Putuskan tangkai plastik di daerah mulut cryotube agar cryotube dapat ditutup dengan rapat [4]
Pastikan label kode spesimen sesuai dengan kode yang ada di
formulir [4]
Cryotube kemudian dililit parafilm dan masukkan ke dalam Plastik Klip [4]
Tata Cara Pengambilan Spesimen Sputum
Pasien berkumur terlebih dahulu dengan air [4]
pasien diminta
mengeluarkan dahaknya dengan cara batuk yang dalam [4]
Tata Cara Pengambilan Spesimen Serum
Anak-anak dan dewasa: dibutuhkan darah whole blood (3-5 mL) dan disentrifus untuk mendapatkan serum sebanyak 1,5-3 mL [4]
Sedangkan untuk bayi: Minimal 1 ml whole blood diperlukan untuk pemeriksaan pasien bayi [4]
Jika hanya serum tunggal yang dapat dikumpulkan, harus
diambil setidaknya 14 hari setelah onset gejala untuk penentuan kemungkinan kasus [4]
serum awal dikumpulkan di minggu pertama penyakit dan serum yang kedua idealnya dikumpulkan 2-3 minggu kemudian [4]
Pengepakan Spesimen [4]
Pengiriman Spesimen [4]
Konfirmasi Laboratorium
[4]
Komunikasi Risiko
Langkah-Langkah Tindakan
Sistem Komunikasi Risiko [4]
Koordinasi internal dan kemitraan [4]
Komunikasi publik [4]
komunikasi dengan masyarakat yang terdampak [4]
manajemen informasi yang salah/hoax [4]
Pengembangan kapasitas[4]
Langkah-Langkah Tindakan di dalam Respon Awal
Sistem Komunikasi Risiko [4]
Koordinasi internal dan kemitraan [4]
Komunikasi publik [4]
Keterlibatan komunikasi dengan masyarakat yang terdampak [4]
Mengatasi ketidakpastian dan hoax [4]
Peningkatan kapasitas [4]
Kelelahan
Laporan Kasus secara daring