Sejarah Berdirinya
Pada awalnya di daerah Gowa terdapat sembilan komunitas, yang dikenal dengan nama Bate Salapang (Sembilan Bendera), yang kemudian menjadi pusat Kerajaan Gowa: Tombolo, Lakiung, Parang-Parang, Data, Agangjene, Samata, Bissei, Sero dan Kalling. Melalui berbagai cara, baik damai maupun paksaan, komunitas lainnya bergabung untuk membentuk Kerajaan Gowa. Cerita dari para pendahulu di Gowa mengatakan bahwa Tumanurung merupakan pendiri Kerajaan Gowa pada awal abad ke-14. Tomanurung tersebut dikenal dengan nama Tomanurung Bainea karena sosoknya yang merupakan seorang perempuan
Raja-Raja Kerajaan Gowa Tallo
A. Sultan Muhammad Said (1639-1653)
b. Sultan Hasanuddin (1653-1669)
c. Sultan Mapasomba (1669-1674)
Masa Kejayaan Kerajaan Gowa Tallo
Kerajaan Makasar mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan Sultan Hasannudin (1653-1669). Pada masa pemerintahannya Makasar berhasil memperluas wilayah kekuasaannya yaitu dengan menguasai daerah-daerah yang subur serta daerah-daerah yang dapat menunjang keperluan perdagangan Makasar. Ia berhasil menguasai Ruwu, Wajo, Soppeng, dan Bone.Perluasan daerah Makasar tersebut sampai ke Nusa Tenggara Barat.
Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo
- Benteng Ford Ratterdam
- Batu Pallantikang
- Masjid Katangka
- Kompleks Makam Katangka
- Makam Syekh Yusuf
Bukti kejayaan
1.Kehidupan Politik
Penyebaran islam di Sulawesi Selatan dilakukan oleh Datuk Robandang/Dato Ri Bandang dari Sumatera, sehingga pada abad 17 agama islam brkembang pesat di Sulawesi Selatan, bahkan raja Makasar memeluk agama islam adalah Sultan Alaudin. Sejak pemerintahan Sultan Alaudin Kerajaan Gowa Tallo berkembang sebagai Keajaan maritim.
2.Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Makasar merupakan kerajaan Maritim dan berkembang sebagai pusat perdagangan di Indonesia bagian Timur. Kerajaan Makasar berkembang sebagai pelabuhan internasional. Banyak pedagang-pedagang asing seperti Portugis, Inggris, Denmark dan sebagainya yang datang untuk berdagang di Makassar.
3.Kehidupan Sosial-Budaya
Sebagai negara Maritim, maka sebagian besar masyarakat Makasar adalah nelayan dan pedagang. Mereka giat berusaha untuk meningkatkan taraf kehidupannya, bahkan tidak jarang dari mereka yang merantau untuk menambah kemakmuran hidupnya.
Walaupun masyarakat Makasar memiliki kebebasan untuk berusaha dalam mencapai kesejahteraan hidupnya dan sangat terikat dengan norma adat istidatnya masing masing
Runtuhnya kerajaan Gowa Tallo
Sebab runtuhnya kerajaan Gowa-Tallo adalah karena pengkhianatan Raja Arupalaka dari Bone dan Belanda berhasil mengalahkan Sultan Hasanuddin dengan memaksanya menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667.