Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Nyeri Perut Bagian Bawah + Keputihan (Faktor Risiko PID (Kurang lebih 15%…
Nyeri Perut Bagian Bawah + Keputihan
Manifestasi Klinis
Keluhan atau Gejala
Kriteria minimum: Nyeri gerak serviks; Nyeri tekan uterus; dan Nyeri tekan adneksa
Kriteria tambahan
Kriteria Keputihan dengan Kriteria BV
Prognosis PID
Dubia ad malam
. Sekitar 25% pasien PID mengalami akibat buruk jangka panjang. Infertilitas terjadi sampai 20%. Perempuan dengan riwayat PID mempunyai 6 sampai 10 kali lebih tinggi resiko kehamilan ektopik. Telah dilaporkan terjadinya nyeri panggul kronik dan dyspareunia. Sindroma Fitz-Hugh-Curtis adalah terjadinya perlengketan fibrosa perihepatik akibat proses peradangan PID, menyebabkan nyeri akut dan nyeri tekan kuadran kanan atas
DD
Gonorrhoeae
Infeksi oleh Neisseria gonorrhoeae dan yang paling lazim ditularkan melalui hubungan suksual
Candidiasis Vulvovaginalis
Infeksi mukosa vagina akibat jamur Candida spp
Bacterial Vaginosis
Kondisi dimana terlalu banyak bakteri (non-flora normal) di vagina, sehingga dapat mengubah keseimbangan bakteri (flora normal) dalam vagina. Umumnya tidak dianggap sebagai PMS, karena dapat menyerang perempuan muda atau wanita yang secara seksual tidak aktif
Vaginitis
Radang pada vagina
Pelvic Inflammatory Disease (PID)
Sindroma klinis yang disebabkan oleh naiknya mikroorganisme dari vagina dan endoserviks ke endometrium, tuba fallopii, ovarium dan organ sekitarnya, sehingga spektrumnya merupakan kelainan inflamasi dari traktus genitalis bagian atas, termasuk endometritis, salpigintis, abses tubo-ovarial, dan pelvis peritonitis. PID adalah infeksi yang paling penting dan merupakan komplikasi infeksi menular seksual yang paling biasa
Trichomoniasis
Infeksi oleh spesies. Trichomonas, biasanya di dalam vagina atau saluran genital laki-laki oleh Trichomonas vaginalis disertai pruritus dan secret refrakter
DD PID
PID Chronic Pelvic Infection
Meliputi: kehamilan ektopik, endometriosis, relaksasi uterin simptomatik, appendicitis, diverticulitis, enteritis regional, colitis ulseratif, neoplasma atau kista ovari, cystourethritis akut atau kronis
PID Pelvic Abscess
Meliputi: tubo Ovarian Abscess, periappendiceal abscess, kehamilan ektopik, torsi adnexal, ovarian neoplasm, uterine leiomyoma, retroflexed dan incarcerated uterus, endometriosis, carcinomatosis, dan diverticulitis dengan perforasi
PID Acute Salphingitis Peritonitis
Meliputi:
appendicitis akut, kehamilan ektopik, ruptur, kista corpus luteum dengan pendarahan, diverticulitis, infeksi, aborsi, sepsis, torsi massa adnexal, degenerasi leiomyoma, endometriosis, ISK akut, enteritis regional, dan colitis ulseratif
Faktor Risiko PID
Kurang lebih 15% kasus PID terjadi setelah tindakan: biopsy endometrium, kuretase, histeroskopi, dan insersi AKDR
Infeksi Spontan
: sebesar 85% kasus terjadi pada perempuan usia reproduksi yang aktif seksual
Patofisiologi dan mikrobiologi
: PID disebabkan oleh adanya penyebaran infeksi melalui serviks dengan proses polimikrobial
Aliran darah menstruasi
: mempermudah infeksi pada alat genital atas karena hilangnya sumbat lendir serviks sehingga lapisan endometrium dan efek protektif hilang serta menyediakan medium biakan yang baik untuk bakteri yang berupa darah menstruasi
Adanya riwayat PID sebelumnya
Memiliki pasangan seks lebih dari dua dalam waktu 30 hari
, sedangkan pada pasangan monogami serial tidak terdapat peningkatan resiko
Infeksi dari organisme menular seksual
(seperti N. gonorrhoeae atau C. trachomatis) menimbulkan kerusakan jaringan sehingga organisme lain dari vagina atau serviks dapat menuju ke alat genital atas, pada ±15% pasien dengan gonorea anogenital tanpa komplikasi akan berkembang menjadi PID pada akhir atau segera setelah menstruasi
Pemakaian AKDR
: dapat meningkatkan resiko PID tiga hingga lima kali. Resiko terbesar pada saat pemasangan AKDR dan dalam 3 minggu pertama setelah pemasangan
Tatalaksana PID
Pendahuluan
Terapi Parenteral
Rekomendasi Terapi Parenteral B
Rekomendasi Terapi Parenteral A
Terapi Parenteral Alternatif
Terapi Oral
Rekomendasi Terapi A
Rekomendasi Terapi B
Pencegahan PID
Mencegah dan mengontrol infeksi menular seksual Chlamydia trachomatis atau Neisseria gonorrhoeae
Screening dan pengobatan infeksi C. trachomatis serviks
, berdasarkan sebuah studi dapat mengurangi resiko PID sekitar 30-50% dalam 1 tahun
Pendidikan seks yang komprehensif, promosi penggunaan kondom, dan penyediaan kondom
adalah landasan pencegahan infeksi menular seksual secara global dan juga bermanfaat untuk mencegah PID. Penggunaan kondom terus menerus selama masa tindak lanjut diasosiasikan dengan berkurangnya resiko PID berulang, nyeri pelvis kronis, dan infertilitas
Definisi PID
Sindroma klinis yang disebabkan oleh naiknya mikroorganisme dari vagina dan endoserviks ke endometrium, tuba fallopii, ovarium dan organ sekitarnya, sehingga spektrumnya merupakan kelainan inflamasi dari traktus genitalis bagian atas, termasuk endometritis, salpigintis, abses tubo-ovarial, dan pelvis peritonitis. PID adalah infeksi yang paling penting dan merupakan komplikasi infeksi menular seksual yang paling biasa
Patofisiologi & Patogenesis PID
Hubungan seksual dan menstruasi retrograde
Mikroorganisme fakultatif anaerob dan obligat aerob
Infeksi Hubungan Seksual
Respon imun adaptif berperan dalam patogenesis PID
PID memiliki 3 klasifikasi
PID Akut
: kurang dari 30 hari, biasa disebabkan oleh infeksi bakteri secara ascending dari vagina maupun serviks ke endometrium, saluran tuba, dan struktur yang ada di sekitarnya. Lebih dari 85% infeksi disebabkan oleh bakteri patogen serviks yang ditularkan secara seksual atau mikroba terkait bakteri vaginosis, dan sekitar 15% disebabkan oleh organisme pernapasan atau enterik yang telah berkolonisasi di saluran genital bawah
PID Sub-Klinis
: memiliki penyebab yang mirip dengan PID akut dan lebih umum terjadi
PID Kronis
: lebih dari 30 hari, ditandai dengan nyeri panggul berulang dengan contoh mikroorganisme yang ditemukan adalah Mycobacterium tuberculosis atau Actinomyces sp
Penegakkan Diagnosis PID
Anamnesis
Kriteria Diagnosis CDC
Kriteria Tambahan (sebagai pendukung)
Kriteria Minimum
Kriteria Definitif (sebagai konfirmasi)
Pemeriksaan Penunjang
Epidemiologi PID
Dalam praktik kedokteran didapati PID sebesar 1,7% pada wanita berusia 16-46 tahun. Remaja merupakan penderita yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kelompok yang lebih tua.
Di indonesia, insidennya diekstrapolasikan sebesar lebih dari 850.000 kasus baru setiap tahun. PID merupakan infeksi serius yang paling biasa pada perempuan umur 16-25 tahun
. Ada kenaikan insidensi PID dalam 2 sampai 3 dekade lalu, disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adat istiadat sosial yang lebih liberal, insiden patogen menular seksual seperti C.trachomatis, dan pemakaian metode kontrasepsi bukan rintangan yang lebih luas seperti alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
Komplikasi PID