Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

KLB DIFTERI (Pencegahan, Pengendalian, Penanganan KLB (penemuan &…

- - - - promosi kesehatan
      - lingkungan
      - ibu, anak, KB
      - gizi, pencegahan & pengendalian penyakit
- - - - 18 bulan = DPT-HB-Hib & campak/NR
- - - - DT = toksoid dimurnikan, pertusis = bakteri mati
      - FS (penyimpanan 2-8 C, <0C rusak)
      - umur vaksin 2 tahun
    - - bakteri dilemahkan
      - beku/kering & pelarut
      - HS (penyimpanan 2-8/(-15)-(-25) C, >34C rusak)
      - umur vaksin 1 tahun
    - - virus dilemahkan
      - beku/kering & pelarut
      - HS (penyimpanan 2-8/(-15)-(-25) C, >34C rusak)
      - umur vaksin 2 tahun
  - - - alat penyimpanan = cold room, lemari es, freezer
      - alat pembawa = cold box, vaccine carrier
      - mempertahankan suhu = cool pack, cold pack
- - - - OPV rusak = warna jadi pink
      - vaksin FS rusak = ada endapan/gumpalan
    - - A/B = baik, simpan di lemari es
      - C/D = jelek, tidak perlu di lemari es, ajukan penggantian, isi berita acara
        
        cek freeze tag/watch
        
        cawang = baik
        
        X = tersangka beku
        
        shake test
        
        bandingkan dg vaksin yg sengaja dibekukan (control)
        
        lelehkan vaksin control di suhu ruangan (15-20 menit)
        
        kocok keduanya bersamaan (15 detik)
        
        amati proses pengendapan (30 menit)
        
        vaksin tersangka beku lebih cepat/sama kecepatan mengendapnya dg vaksin control = rusak
        
        suhu thermometer pagi hari 0C
        
        freeze watch pecah = warna biru
- - - - di pelayanan statis (puskesmas/RS) maupun di kunjungan lapangan
      - setiap kasus diinvestigasi secara individual
      - dirujuk ke RS untuk pengobatan
      - pencarian kasus tambahan/karier
      - komunikasi resiko ke masyarakat
    - - konfirmasi lab
      - oleh petugas kesehatan terlatih
      - bab IV lab surveilans difteri (tatacara)
    - - setiap suspek dilaporkan sbg KLB
      - 1x24 jam
      - dg format W1 pada daftar kasus individu
      - dilaporkan ke dinkes kota/kabupaten
      - hasil lab dicatat pada daftar kasus individu
      - rekapitulasi jumlah kasus dg EWARS/minggu
      - rekapitulasi jumlah kasus dg format PD3I/bulan, dilaporkan tgl 5 bulan depannya
      - laporkan hasil investigasi ke dinkes kota/kabupaten
    - - analisa data apakah ada peningkatan kasus pada wilayah kejadian/minggu
      - umpan balik melalui lokakarya mini/rapat lintas sektor