Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Hakikat & Pengertian Kurikulum (Landasan Pengembangan Kurikulum…
Hakikat & Pengertian Kurikulum
Digunakan sebagai bidang kajian akademik jenjang pendidikan tinggi, domain di mana kurikulum adalah kebijakan publik, dan domain sebagai suatu program pendidikan
Dimensi Kurikulum
Kurikulum sebagai ide
bahan pembelajaran
pengalaman belajar
hasil belajar
Sebagai ide, berisikan jawaban pendidikan thd kebutuhan masyarakat dan bangsa
Dokumen/bahan pembelajaran, rancangan mengenai kualitas yg akan dimiliki peserta didik thd konten yang dipelajari utk menguasai kualitas yg dirumuskan dalam tujuan, proses/pengalaman belajar yg diperlukan.
Sebagai Proses pembelajaran/pengalaman belajar, faktor penentu hasil belajar peserta didik. JIka kurikulum sebagai pembelajaran tidak cukup baik menerjemahkan apa yg dirumuskan dalam dokumen kurikulum, maka kurikulum sebagai hasil atau hasil belajar yg dimiliki peserta didik tdk akan mencapai apa yang dirancang dalam dokumen kurikulum
Sebagai hasil belajar, hasil langsung dari "
learned curriculum
" yaitu hasil yang diperoleh peserta didik dari pengalaman belajarnya dari suatu kurikulum. Pengalaman belajar terkati apa yang diberikan guru (
taught curriculum
) dan kemampuan, sikap serta keterampilan yang dimiliki peserta didik pada waktu belajar
Kesalahpahaman,
kurikulum dikaitkan dengan mata pelajaran, atau tahun
Pengertian:
dari kata "curere", lintas balap yang harus diselesaikan (Nasution, 2002).
Berkembang menjadi
curriculum
/kurikulum
Istilah masa Hindia Belanda,
leerplan
-"rencana pelajaran untuk kurikulum".
leervak
"untuk mata pelajaran"
digunakan setelah Indonesia merdeka sampai tahun 70-an
Setelah para pendidik belajar di Amerika, istilah kurikulum mulai digunakan di Indonesia
tahun 1968 istilah kurikulum resmi digunakan
Tokoh kurikulum amerika,
John Dewey (1916)
Bobbit (1922),
Benjamin (1939)
Ralph Tyler (1942)
Olivia (1997:29), beberapa faktor, kurikulum berubah:
kekuatan sosial,
perkembangan/perubahan filsafat yg digunakan
perkembangan psikologi terutama psikologi pendidikan dan psikologi belajar,
perkembangan pengetahuan, kepemimpinan di bidang politik dan pendidikan
Domain Kurikulum
Kajian akademik
Sebagai disiplin ilmu yg secara universal merupakan bidang kajian pada jenjang pendidikan pascasarjana
Kebijakan Publik
berupa rancangan yang berkenaan dengan proses pembelajaran
Program Pendidikan
Kurikulum sebagai ide
Kurikulum sebagai suatu rencana/dokumen tertulis
Kurikulum sebagai suatu proses
Kurikulum sebagai hasil
Secara filosofis dan konseptual:
Sebagai jawaban dunia pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat dalam membangun kualitas generasi muda untuk kehidupan mereka di masa yang akan datang
Hakikat kurikulum yg sebenarnya adalah program pendidikan itu sendiri
Dibangun berdasarkan kebutuhan masyarakat dan bangsa
Individu-peserta didik utk kehidupan masa akan datang
Konten Kurikulum yg operasional terkait materi yg dipelajari peserta didik untuk memiliki kemampuan yg dinyatakan dalam tujuan kurikulum.
konten dikemas dalam mata pelajaran, aktivitas, interaksi guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa
Konten kurikulum:
Pengetahuan
Kemampuan berpikir
Keterampilan belajar
Nilai dan sikap
Keterampilan psikomotorik
Model-Model Kurikulum
Pengembangan kurikulum berdasarkan UU Nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tantang Standar Nasional Pendidikan yg mengacu pada:
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi
Standar Proses
Standar Penilaian
Kebijakan Dekonsentrasi kurikulum,
berdasarkan UU RI No. 20 tahun 2003 tantang sistem Pendidikan Nasional sebagai kebijakan baru.
Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar ditetapkan pemerintah
Pengembangan lebih lanjut disesuaikan dengan relevansinya; dilakukan oleh setiap satuan pendidikan dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan kabupaten/kota
Model Pengembangan Kurikulum menurut ahli:
Ralph Tyler (1949)
Tujuan Pendidikan
Peserta didik (
the learner
)
Peserta didik harus mendapat kepuasan dari pengalaman belajar
Tyler: 4 kategori pengalaman belajar
meningkatkan keterampilan berpikir
pemerolehan informasi
pengembangan sikap sosial
pengembangan minat peserta didik
Pengalaman belajar harus sesuai latar belakang peserta didik
Tyler:
pengalaman belajar dapat diorganisasikan,
Kontinuitas (
continuity
)
Urutan (
sequence
)
integrasi (
integration
)
Masyarakat (
the sociaty
)
Materi Pelajaran (
the subject matter
)
Tyler : evaluasi ditekankan pada adanya perubahan perilaku peserta didik, sehingga tes awal (
pretest
) penting utk melihat apakah peserta didik sudah mencapai tujuan yang telah didisain sejak awal
George A. Beachamp
5 langkah penting dalam pengembangan kurikulum
Pilot Project (penetapan lingkungan wilayah utk pengembangan kurikulum), penetapan wilayah makro dan mikro, makro tkt propinsi dan mikro tkt kabupaten kota. penetapan oleh pemerintah
Menentukan personil-ahli kurikulum dari perguruan tinggi, guru-guru yg telah dipilih, pakar pendidikan dan anggota masyarakat dari berbagai kalangan
Menentukan organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum. (prosedur pengembangan: tujuan umum & tujuan khusus, memilih isi/materi kurikulum, menentukan pengalaman belajar, menentukan kegiatan evaluasi, menentukan desain kurikulum
Mengimplementasikan kurikulum
Mengevaluasi kurikulum
Model J. Galen Saylor, Wiliam M. Alexander, dan Arthur J. Lewis (1981)
Desain Kurikulum
Penetapan tujuan khusus dan umum
Implementasi kurikulum
Pembelajaran sbg rencana kurikulum. tidak mungkin pengembangan kurikulum jika tidak ada rencana pembelajaran
Evaluasi kurikulum
evaluasi formatif dan evaluasi sumatif
Hilda Taba (1962)
Pengembangan kurikulum ada 7 langkah:
guru melakukan identifikasi kebutuhan utk menjadi dasar perencanaan kurikulum
merumuskan konsep atau gagasan yg akan dipelajari, sikap, perasaan, cara berpikir, serta kebiasaan dan keterampilan yang dikuasai
memilih konten kurikulum/isi kurikulum
mengorganisasikan konten kurikulum
memilih pengalaman belajar
mengorganisasikan pengalaman belajar
melakukan evaluasi
Peter F. Oliva
12 komponen pengembangan
Menetapkan dasar filasat
Menganalisis kebutuhan masyarakat tempat sekolah itu berada; kebutuhan khusus peserta didik dan urgensi dari disiplin ilmu yg hrs diajarkan
Merumuskan tujuan umum kurikulum yg disasarkan pd kebutuhan peserta didik
Merumuskan tujuan khusus kurikulum dari penjabaran tujuan umum
Mengorganisasikan rancangan implementasi kurikulum
Menjabarkan kurikulum dalam bentuk perumusan tujuan umum pembelajaran
Menetapkan & menyeleksi strategi pembelajaran yg dimungkinkan dpt mencapai tujuan pembelajaran
Menyeleksi dan menyempurnakan teknik penilaian yg akan digunakan
mengimplementasikan strategi pembelajaran
mengevaluasi pembelajaran
mengevaluasi kurikulum
Kurikulum berkaitan dengan apa yg harus diajarkan (
what to teach
) dan pembelajaran dengan bagaimana cara mengajarkannya (
how to teach
)
John D. Mc Neil (1990), Kurikulum secara konseptual dapat dibedakan menjadi 4 model:
Subjek akademik, humanistik, rekonstruksi sosial, teknologis
Konsep pengembangan adademik:
berbasis pengetahuan menekankan pada isi akademik atau kurikulum berupa ilmu pengetahuan
Konsep humanistik:
menekankan pada pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh dan seimbang antara perkembangan intelektual, afektif, dan psikomotor
konsep rekonstruksi sosial:
menekankan pada pemecahan masalah-masalah sosial yg secara nyata di hadapi oleh masyarakat
Konsep teknologis:
menekankan pada isi kurikulum yg berbasis pada kompetensi dan kecakapan dan keterampilan
2 Pendekatan yg diterapkan pengembangan kurikulum dari perspektif kebijakan:
Pendekatan administratif (
administrative approach
)
Pendekatan akar rumput (
grassroots approach
)
Pendekatan pengembangan kurikulum dari perspektif pengorganisasian isi kurikulum:
berpusat pada mata pelajaran (
Subject
)
Interdisipliner
terpadu (
integrated
)
Pendekatan pengembangan Kurikulum dari perspektif orientasi penyusunan kurikulum:
orientasi pada tujuan
orientasi pada bahan ajar
orientasi pada kegiatan belajar-mengajar
Landasan Pengembangan Kurikulum
Mengacu pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan landasan legal-formal dlm mengembangkan, mengelola, dan pendidikan
Berkaitan dengan implementasi kurikulum tahun 2003 selain UU diatas, aspek legal lainnya dijadikan dlm pengembangan kurikulum yaitu peraturan pemerintah nomor 32 tahun 2013 tth perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 ttg standar nasional pendidikan
Landasan Filosofis
dipengaruhi filsafat Positivisme atau Empirisme, Pragmatisme, Eksistensialisme
Menentukan arah mana peserta didik akan dibawa.
Falsafah Pancasila yg mewarnai tujuan pendidikan
berakar pada budaya bangsa, kehidupan masa kini dan masa depan,
penggunaan model kompetensi berbasis pada standar, berakar pada budaya indonesia
Landasan Psikologis
terkait dengan perillaku manusia.
Melalui pendidikan diharapkan adanya perubahan perilaku peserta didik menuju kedewasaan baik fisik, mental/intelektual, moral dan sosial.
Landasan sosiologis
dikaitkan dengan aspek masyarakat dan kebudayaan
Pendidikan yang dipersiapkan peserta didik dapat hidup dalam lingkungan masyarakat
Landasan teknologis
dikaitkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Proses pendidikan dapat berlangsung melalui media massa dan teknologi informasi