Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
RESILIENCE (Faktor (Self-belief, keyakinan dan kepercayaan pada
…
RESILIENCE
Faktor
Self-belief, keyakinan dan kepercayaan pada
kemampuan mereka untuk memahami. (Sholichah, I. F., Paulana, A. N & Fitriya, P., 2018)
Composure (Low-anxiety),kecemasan. (Sholichah, I. F., Paulana, A. N & Fitriya, P., 2018)
Commitment atau persistence adalah kemampuan untuk terus berusaha menyelesaikan jawaban. (Sholichah, I. F., Paulana, A. N & Fitriya, P., 2018)
Control, kemampuan saat mereka yakin
mengenai cara melakukan pekerjaan dengan baik. (Sholichah, I. F., Paulana, A. N & Fitriya, P., 2018)
-
-
Iklim kelas (Tumanggor, Raja Oloan & Dariyo, Agoes., 2015)
-
Psychological Resources termasuk di dalamnya locus of control internal, empati dan rasa ingin tahu, cenderung mencari hikmah dari setiap pengalaman, dan selalu fleksibel dalam menghadapi situasi. (Ramadhana, N.S. & Indrawati, E. 2019)
Social Support termasuk di dalamnya pengaruh budaya, dukungan komunitas, individu, keluarga. Budaya dan komunitas dimana individu tinggal juga dapat mempengaruhi resiliensi. (Ramadhana, N.S. & Indrawati, E. 2019)
Cognitive Skills termasuk di dalamnya intelegensi, gaya coping, kemampuan untuk menghindarkan dari menyalahkan diri sendiri, kontrol personal, dan spritualitas. (Ramadhana, N.S. & Indrawati, E. 2019)
Definisi
Resiliensi akademik merupakan resiliensi dalam proses belajar, yakni sebuah proses dinamis yang mencerminkan kekuatan dan ketangguhan seseorang untuk bangkit
dari pengalaman emosional negatif, saat menghadapi situasi sulit yang menekan atau mengandung hambatan signifikan dalam aktivitas belajar yang dilakukan (Hendriani, Wiwin, 2017).
Menurut Martin dan Marsh, (2003) Resiliensi akademik adalah kemampuan yang secara efektif untuk menghadapi kemunduran/penurunan, stress dan distress dalam situasi akademik (Poerwanto, Agus & Prihastiwi, Wiwik J., 2017)
Resiliensi akademik adalah kemampuan mahasiswa untuk bertahan pada kondisi yang sulit, bangkit kembali dari keterpurukan, mengatasi kesulitan, dan beradaptasi secara positif terhadap tekanan dan tuntutan akademik (Sari, Paundra Kartika Permata & Indrawati Endang Sri., 2016).
Resiliensi akademik didefinisikan sebagai kapasitas individu untuk beradaptasi dengan situasi akademik, dengan merespon secara sehat dan produktif untuk memperbaiki diri sehingga mampu menghadapi dan mengatasi tuntutan akademik (Satyaninrum, Ika Rahayu, 2014).
Resiliensi akademik sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk bertahan, bangkit, dan menyesuaikan diri dengan kondisi yang sulit dan penuh
tekanan dalam bidang akademik (Amelasasih, Prianggi., Aditama, Surya & Wijaya M.Rafli., 2018).
Resiliensi akademik merupakan resiliensi dalam proses belajar, yakni proses dinamis yang menunjukkan kekuatan, ketangguhan seorang pembelajar untuk bangkit dari pengalaman emosional negatif saat menghadapi situasi sulit yang menekan dalam aktivitas belajar disekolah atau dikampus (Wahidah, Evita Yuliatul, 2018).
Menurut Corsini (2002) resiliensi akademik ialah ketangguhan seseorang dalam menghadapi berbagai tugas akademik dalam lingkungan pendidikan (Sholichah, Ima Fitri., Paulana, Andi Nadira & Fitriya, Putri., 2018).
Menurut Corsini (2002) Resiliensi akademik ialah ketangguhan seseorang dalam menghadapi berbagai tugas akademik dalam lingkungan pendidikan (Tumanggor, Raja Oloan & Dariyo, Agoes).
Karakteristik
Insight.
Memiliki kemampuan untuk dapat memahami dan memberi arti pada situasi, orang-orang yang ada disekitar, dan nuansa verbal maupun nonverbal dama komunikasi. (Wahidah, E. Y., 2018)
Kemandirian.
Memiliki kemampuan untuk dapat mengambil jarak secara emosional maupun fisik dari sumber masalah dalam akademik. (Wahidah, E. Y., 2018)
Hubungan
Memiliki kemampuan untuk dapat mengembangkan hubungan yang jujur, saling mendukung dan berkualitas bagi kehidupan, atau pun memiliki role mode yang sehat. (Wahidah, E. Y., 2018)
Inisiatif
Keinginan untuk bertanggung jawab akan atas tugas sebagai pembelajaran dan panutan ilmu. (Wahidah, E. Y., 2018)
Kreativitas
Melibatkan kemampuan memikirkan berbagai pilihan, konsekuensi, dan alternative dalam menghadapi tantangan akademik.
Humor
Memiliki kemmapuan untuk dapat melihat terang dari kehidupan, menertawakan diri sendiri, dan menemukan kebahagiaan dalam sitiuasi apapun.
-
-
Aspek (Menurut Cassidy, 2016)
-
-
-
Konsep yang Mirip
Locus of Control yaitu kemampuan individu dalam merasakan hubungan antara usaha -usaha yang
telah dilakukan dengan akibat-akibat yang diterimanya. (Satyaninrum, Ika Rahayu., 2015)
Academic Buoyancy, menurut Martin, dkk (2010) menyatakan yaitu kemampuan siswa untuk berhasil menghadapi kemunduran dan tantangan yang secara kahas terjadi dalam kehidupan akademik (seperti nilai yang buruk, berkompetisi dengan tenggang waktu, tekanan ujian, atau tugas-tugas yang sulit.).
Variabel Terkait
Dukungan Sosial Teman Sebaya (Sari, Paundra Kartika Permata & Indrawati, Endang Sri., 2016)