Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SENYAWA KARBON - Coggle Diagram
SENYAWA KARBON
STRUKTUR
-
-
Alkanal/Aldehid
-
Gugus Fungsi :
Alkanol/Keton
-
Gugus Fungsi :
-
Ester/Alkil Alkanoat
-
Gugus Fungsi :
TATA NAMA
Alkanol/Alkohol
Rantai lurus IUPAC
- Periksalah jenis gugus fungsinya. Jika memiliki gugus OH-, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa alkohol
-
- Jika jumlahnya tidak lebih dari dua, tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C nya dan diakhiri dengan akhiran -nol
Jika jumlahnya lebih dari dua, beri nomor pada rantai karbon sedemikian rupa sehingga gugus -OH menempel pada atom C yang paling kecil. Kemudian tuliskan nomor diikuti nama awalan berdasarkan jumlah atom C nya dan diakhiri dengan akhiran -nol
Rantai bercabang IUPAC
- Tentukanlah rantai induk (rantai terpanjang yang memiliki gugus -OH) dan rantai cabangnya
- Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga gfugus -OH menempel pada atom C yang paling kecil
- Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkohol rantai lurus
- Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil
Trivial
- Tentukanlah rantai induk (rantai terpanjang yang memiliki gugus -OH) dan rantai cabangnya
- Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga gugus -OH menempel pada atom C yang paling kecil
- Tuliskan nama alkil rantai induk diikuti kata alkohol
Eter/Alkoksi Alkana
IUPAC
- Periksalah jenis gugus fungsinya. Jika memiliki gugus -OR, berarti senyawa tersebut eter
- Rantai alkil yang jumlah atom C nya paling sedikit disebut gugus alkohol, sedangkan yang jumlahnya paling banyak disebut rantai induk
- Gugus alkoksi diberi nama dengan cara mengganti akhiran -ana pada alkana menjadi akhiran -oksi, sedangkan rantai induk diberi nama seperti nama alkana berdasarkan jumlah atom C nya
- Jika jumlah atom C lebih dari 4, beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga gugus -OR menempel pada atom C yang paling kecil . Kemudian, tuliskan nomor, diikuti nama gugus alkoksi berdasarkan jumlah atom C nya, dan di akhiri dengan nama rantai induk.
Trivial
- Tentukanlah nama alkil setiap rantai karbon
- Tuliskan secara berurut dari nama alkil terkecil dan diikuti kata eter
- Jika ada nama alkil yang sama, di depan nama alkil tersebut ditambahkan awalan di (2)
Alkanal/Aldehid
IUPAC
- Periksalah jenis gugus fungsinya. Jika memiliki gugus -COH, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa aldehid
- Hitung jumlah atom C nya, lalu tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C nya dan di akhiri dengan akhiran -al
- Jika memiliki rantai bercabang, beri nomor pada rantai terpanjang dimulai dari atom C yang mengikat atom O. Lalu tuliskan nomor percabangan, nama alkil rantai cabang, nama rantai induk berdasaekan jumlah atom C nya dan di akhiri dengan akhiran -al
Trivial
Aldehida diberi nama dengan menghitung jumlah atom karbon (1. Form; 2. aset; 3. propinon; 4.butir; 5. valer) dan ditambah akhiran -aldehida
Alkanon/Keton
IUPAC
- Rantai karbon terpanjang yang menjadi nama alkanon harus mencakup gugus fungsi -CO-
- Atom C gugus karbonil harus memiliki nomor serendah mungkin
- Jika terdapat cabang, penamaan seperti tata nama alkana
Trivial
Kedua gugus alkil yang terikat pada gugus karbonil disebutkan terlebih dahulu menurut alfabet, kemudian diikuti keton
-
Ester/Alkil Alkanoat
IUPAC
Rumus ester dapat ditulis sebagai RCOOR' dan nama IUPAC ester adalah alkil alkanoat. Nama gugus alkil berasal dari nama gugus R' yang terikat pada atom O. Sedangkan, nama alkanoat diambil dari nama gugus RCOO
Trivial
Nama trivial ester hampir sama dengan nama IUPAC-nya. Perbedaannya hanya nama gugus alkanoat ester mengikuti nama trivial asam karboksilat.
-
SIFAT
Alkanol/Alkohol
Sifat Fisis
Alkohol merupakan cairan jernih tidak berwarna dan berbau khas. Alkohol suku tinggi (jumlah atom C banyak) dan alkohol polivalen merupakan cairan kental dengan titik didih relatif tinggi.
Alkohol rantai pendek mudah larut dalam air pada berbagai perbandingan. Etanol jika dilarutkan dalam air akan mengalami penyusutan volume
-
Eter/Alkoksi Alkana
Sifat Fisis
Eter merupakan cairan tidak berwarna yang mudah menguap dan terbakar, serta berbau enak tetapi mempunyai sifat membius.
Titik didih eter relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan alkohol yang setara (memiliki jumlah atom C sama) karena di dalam alkohol terdapat ikatan hidrogen, sedangkan pada eter tidak ada.
-
Alkanal/Aldehid
Sifat Fisis
Aldehida suku tinggi merupakan zat cair kental dan berbau enak sehingga sering digunakan untuk campuran minyak wangi
Untuk jumlah atom C yang sama, aldehida mempunyai titik didih dan titik leleh relatif lebih rendah daripada alkanon/keton
Alkanal/Aldehid berbau menyengat dan mudah menguap, mudah melarutkan senyawa nonpolar, serta tidak larut dalam air
Sifat Kimia
Aldehid tidak memiliki ikatan hidrogen, namun dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air
-
-
Alkanon/Keton
Sifat Fisis
-
-
-
-
Keton berbau menyengat dan mudah menguap, mudah melarutkan senyawa nonpolar, serta tidak larut dalam air
Sifat Kimia
Keton tidak memiliki ikatan hidrogen, namun dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air
-
-
Ester/Alkil Alkanoat
Sifat Fisis
-
Semakin banyak atom karbonnya, semakin tinggi titik didihnya
Ester suku tinggi sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam eter atau CS2
Sifat Kimia
Mengalami reaksi hidrolisis
Mengalami reaksi reduksi
e
SINTESIS/PEMBUATAN
Alkanal/Aldehid
Oksidasi alkohol primer
Alkohol primer dapat teroksidasi menghasilkan suatu aldehida dengan katalis kalium bikromat dan asam sulfat.
-
-
Alkanol/Alkohol
Reaksi adisi Grignard
Reagen grignard dibuat dengan cara mencampurkan logam magnesium dengan alkil halida (atau haloalkana). Atom magnesium akan menempati posisi di antara gugus alkil dan atom halogen (X) dengan rumus umum:R-X + Mg → R-Mg-X
-
Sintesis dari aldehida
-
Gambar diatas menunjukkan sintesis alkohol yang dihasilkan dari aldehida dan reagen Grignard. Alkohol yang dihasilkan berjenis alkohol sekunder.
Sintesis dari keton
-
Gambar diatas menunjukkan sintesis alkohol yang dihasilkan dari keton dan reagen Grignard. Alkohol yang dihasilkan berjenis alkohol tersier.
Sintesis dari ester
-
Gambar diatas menunjukkan sintesis alkohol dari ester dengan reaksi reduksi. Ester dapat terhidrolisa menjadi alkohol dan asam karboksilat.
-
Eter/Alkoksi Alkana
-
-
Dehidrasi alkohol primer
Eter dapat dibuat dengan dehidrasi alkohol primer dengan asam sulfat dan katalis aluminium
-
-
-
KEGUNAAN
Alkanol/Alkohol
Alkohol banyak digunakan sebagai pelarut, misalnya pelarut kosmetik (astringent) dan bedak cair
Bahan antiseptik, misalnya untuk sterilisasi alat-alat kedokteran
Bahan bakar, misalnya spiritus yang merupakan campuran etanol dan metanol. Spiritus diberi zat warna untuk menandai bahwa spiritus bersifat racun agar tidak diminum, sebab metanol merupakan alkohol yang beracun dan dapat menyebabkan kebutaan jika terkena mata
Sebagai bahan baku untuk membuat senyawa kimia lainnya, misalnya pembuatan asam cuka
Etilena glikol (etanadiol) digunakan sebagai zat antibeku yang ditambahkan pada air radiator mobil di negara dengan empat musim
Etanol banyak digunakan sebagai pelarut organik dan bahan baku untuk senyawa industri seperti pewarna, obat sintesis, bahan kosmetik, bahan peledak, bahan bakar, dan minuman beralkohol (anggur dan bir).
Dalam industri, etilen glikol digunakan sebagai pelarut cat, bahan pelembut, bahan dasar industri serat sintesis seperti Dacron.
Gliserol banyak digunakan untuk pembuatan kosmetik, pelarut untuk obat, dan pelumas. Selain itu, gliserol digunakan sebagai bahan baku plastik, serat dan hasil nitrasi gliserol akan menghasilkan gliseril trinitrat (nitrogliserin) yang digunakan sebagai bahan peledak.
Eter/Alkoksi Alkana
-
Sebagai bahan bakar, karena mudah terbakar
-
-
-
Alkanal/Aldehid
Larutan formaldehida atau metanal 40% dikenal sebagai formalin yang digunakan untuk antiseptik dan pengawet mayat.
-
Asetaldehida atau etanal merupakan bahan baku untuk bahan industri, misalnya polivinilasetat (P VA) yang digunakan sebagai bahan lem dan paraldehida (Obat penenang).
Beberapa jenis aldehida lain, misalnya sinamaldehida merupakan zat yang memberi aroma khas pada kayu manis, dan vanilin merupakan senyawa aldehida yang memberi aroma khas pada buah vanili.
Alkanon/Keton
Senyawa keton yang paling banyak dikenal adalah propanon atau aseton. Aseton banyak dimanfaatkan sebagai pelarut (misalnya pelarut cat kuku) dan pembersih kaca. Aseton juga merupakan bahan baku untuk membuat senyawa bahan industri, misalnya perspex (sejenis plastik) dan bispenol (plastik).
Hormon dalam tubuh manusia, misalnya testosteron, progesteron, kortikosteron, dan sejenisnya merupakan senyawa keton.
-
-
Ester/Alkil Alkanoat
Sebagai essence pada makanan dan minuman. Beberapa ester mempunyai aroma buah-buahan seperti apel (metil butirat), aroma pisang (amil asetat), dan aroma nanas (etil butirat).
Beeswax, campuran ester seperti C25H51COO – C30H61, dan caurnauba wax digunakan pada cat/pelapis mobil dan mebel.
-
Ester-ester seperti aspirin dan metil salisilat digunakan dalam pengobatan sebagai analgesik dan antiperadangan. Metil salisilat, juga disebut minyak wintergeen, merupakan bahan utama rasa/bau wintergeen. Etil asetat digunakan sebagai penghapus cat kuku/kutek.
-
-