TBC Paru

anatomi sistem pernafasan

bagian konduksi

cavum nasi

nasofaring

laring

trakea

bronkus

bronkiolus

bronkiolus terminal

bagian respirasi

bronkiolus respiratorius

duktus alveolar

alveoli

klasifikasi sal. napas

sal. napas atas

sal. napas bawah

histologi sistem pernafasan

epitel sal. napas atas

epitel kolumnar berlapis semu bersilia (sistem pernafasan)

5 jenis sel:

  1. sel kolumbar bersilia
  1. sel goblet
  1. sel sikat
  1. sel granula
  1. sel basal

hidung dan cavum nasi

rongga depan eksterna (vestibulum)

rongga hidung interna (fossa)

epitel tidak berkeratin

konka nasi tengah dan bawah

epitel pernafasan

konka atas

epitel olfaktori

sel olfaktori

epitel kolumnar berlapis semu

3 jenis sel:

  1. sel basal
  1. sel penunjang olfaktori
  1. neuron penciuman

sinus paranasal dan nasofaring

epitel respiratori tipis

epitel respiratori

fisiologi sistem pernafasan

inspirasi

ekspirasi

udara akan masuk dan menetap dalam sistem pernafasan

menghirup oksigen

mengeluarkan karbondioksida

3 tahap proses pernapasan:

  1. ventilasi paru
  1. difusi oksigen dan karbondioksida
  1. pengangkutan o2 dan Co2

kenapa udara dapat keluar dan masuk?

tekanan intrapulmonar, intrapleural, dan perubahan volume paru

definisi

disebabkan kuman TB yaitu mycobacterium TBC

menyerang parenkim paru

klasifikasi TBC paru

berdasarkan organ yang terkena

TBC paru

TBC ekstra paru

berdasarkan hasil pemeriksaan dahak

TBC paru BTA+

TBC paru BTA -

berdasarkan tipe pasien dengan riwayat pengobatan sebelumnya

kasus baru

kasus kambuh

kasus setelah putus obat

kasus setelah gagal

kasus lain

etiologi

sumber penularan BTA + pada waktu bersin dan batuk

melalui udara dan bersifat droplet

kuman bertahan disuhu kamar dalam beberapa jam

faktor resiko

infeksi HIV/AIDS

malnutrisi

trpajan penderita TBC

tingkat pendidikan

imunisasi BCG

ventilasi udara

kepadatan hunian

sanitasi

riwayat merokok

patofisiologi TBC paru

tempat masuk kuman

sal. pernafasan

sal. pencernaan

luka bakar pada kulit

patofisiologi batuk

fase iritasi

fase inspirasi

fase kompresi

fase ekspirasi

gejala

gejala umum

gejala khusus

nafsu makan menurun

BB turun

malaise

lemah

demam tidak tinggi tapi lama

keringat dimalam hari

influenza hilang timbul

suara mengi

suara nafas lemah

sesak

sakit dada

pemeriksaan fisik

fokal fremitus meningkat

perkusi redup

bunti napas bronkovesikuler

ronkhi di apeks paru

pemeriksaan penunjang

pemeriksaan dignostik

pemeriksaan sputum

ziehl neelsen

skin test

rontgen dada

kultur jaringan

biopsi jaringan paru

pemeriksaan elektrolit

pemeriksaan fungsi paru

analisa gas darah

tatalaksana

tahap intensif

tahap lanjutan

komplikasi

pleuritis tuberkulosa

efusi pleura

tuberkulosa milier

meningitis tuberkulos

edukasi

menutup mulut jika batuk

membuang dahak ditempat tertutup

makan makanan bergizi

memisahkan alat makan bekas penderita

imunisasi BCG