Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sains di Masyarakat dan Etika Keilmuwan - Coggle Diagram
Sains di Masyarakat dan Etika Keilmuwan
Sains di Masyarakat
Dampak Karya Ilmuwan Sains pada Masyarakat
Dampak Intelektual,
di mana manusia dan masyarakat akan (1) menjadi lebih logis dalam hal menghadapi peristiwa di alam termasuk dalam menghadapi bencana alam, (2) menerapkan metode ilmiah yang lebih objektif dalam menghadapi permasalahan umum, dan (3) lebih terbuka untuk tertarik dan meneliti peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak sosial praktis,
yang sebagian menjadi akibat dari dampak intelektual ilmuwan sains pada masyarakat.
Tipe Hubungan Antara Ilmuwan dan Pemerintah
Decisionic Model,
penguasa mengambil keputusan atas kepentingan negara dan ilmuwan mengikuti. Dalam model ini ilmuwan ditugaasi melayani kepentingan penguasa.
Tehnocratic Model,
ilmuwan mengambil keputusan untuk negara atas nama pemerintah. Pemegang kekuasaan memberi kepercayaan kepada ilmuwan untuk ambil bagian memasukkan teknologi ke dalam negara.
Pragmatic Model,
ilmuwan memperhatikan perkembagan politik dan polisi memberi ruang gerak bagi ilmuwan untuk berperan serta ke dalam kehidupan bermasyarakat.
Etika Keilmuan
Etika
adalah diskursus atau wacana nilai-nilai.
Masalah Bebas Nilai
Kecenderungan puritan-elitis, di mana tujuan ilmu pengetahuan dan sains melulu demi ilmu sains itu sendiri secara murni, yaitu mengetahui serta mencari kejelasan terhadap apa yang dicari dari gejala alam dan mampu menjelaskannya.
Kecenderungan pragmatis, di mana salah satu tujuan pengembangan sains tidak berhenti pada kejelasan mengenai gejala alam, tetapi masih terus untuk kehidupan masyarakat luas terutama dalam hal memecahkan masalah kehidupan yang ada.
Sikap Ilmiah
Salah satu tuntutan utama menyangkut sikap yang baik dari ilmuwan adalah kejujuran ilmuwan.
Ilmuwan boleh saja bersikap pragmatis, tetapi harus jujur dalam melepaskan ilmunya untuk kepentingan masyarakat luas
Risk Management
Semua hasil ilmu pengetahuan yang dilontarkan ke masyarakat mengandung risiko. Ilmuwan harus mengetahui risikonya dan melakukan upaaya meminimalkan risiko tersebut dengan cara dan metode ilmiah pula.
Peran Ilmuwan
Dalam kegiatan ber-sains, ilmuwan menempatkan "kebenaran" ilmiah di atas segalanya dan kebenaran ini harus dibagi dengan ilmuwan lainnya.
Kebenaran ilmiah tidak boleh dimiliki sendiri oleh ilmuwan karena kebenaran objektif adalah milik objeknya.