Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sains di Masyarakat dan Etika Keilmuan - Coggle Diagram
Sains di Masyarakat dan Etika Keilmuan
Peran Ilmuwan
•John C. Polanyi menulis artikel berjudul "Doing Science" yang berisi dua bagian penting dalam hidup dan karya ilmuwan, yaitu:
1)Melakukan kegiatan ber-
sains
(
doing sains
) di laboratorium yang melibatkan kerja eksperimen dan kerja pemikiran teoritis.
2)Melakukan kegiatan hidup bermasyarakat (
being a citizen
) dimana ilmuwan mempunyai latar belakang sains diharapkan dapat memberi pengaruh positif bagi masyarakatnya. Kedua peran ini harus seimbang.
•Polanyi menekankan peranan ilmuwan sebagai pihak yang menggunakan hasil
doing science
untuk kebaikan.
Sains di Masyarakat
•Dampak Karya Ilmuwan Sains pada Masyarakat
•Dampak intelektual
•Manusia dan masyarakat akan menjadi lebih logis dalam hal menghadapi peristiwa di alam termasuk dalam menghadapi bencana alam.
•Manusia akan menerapkan metode ilmiah yang lebih objektif dalam menghadapi permasalahan umum.
•Manusia akan lebih terbuka untuk tertarik dan meneliti peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
•Dampak sosial praktis
•Merupakan akibat dari dampak intelektual ilmuwan sains pada masyarakat.
•Pengetahuan akan masyarakat dan masalahnya akan digali dengan lebih objektif dan dibuatkan kerangka teoritisnya untuk tujuan praktis, yaitu pemecahan masalah, baik masalah teknis maupun sosial.
•Masyarakat akan terbiasa dengan metode mencari akar permasalahan dan bergerak dari sana, bukan melihat dampak permasalahan lalu memperbaikinya.
•Tipe Hubungan Antara Ilmuwan dan Pemerintah
•
Decisionic Model
•Pemerintah mengambil keputusan atas kepentingan negara dan ilmuwan mengikutinya.
•Dalam model ini kebijakan publik berada di tangan penguasa yang pada dasarnya berpihak pada kepentingan kelompok elite politik.
•Dalam hal ini, ilmuwan harus sangat berhati-hati dan bersikap kritis karena penguasa dapat mengatur ilmuwan untuk mengikuti kepentingannya dan dapat mengarahkan ilmuwan untuk merasionalisasi dominasi pihak pemegang kekuasaan.
•Model ini sangat berbahaya jika terjadi penyalahgunaan kekuasaan.
•
Technocratic
Model
•Ilmuwan mengambil keputusan untuk negara atas nama pemerintah.
•Peranan ilmuwan profesional diunggulkan.
•Pemegang kekuasaan memberi kepercayaan kepada ilmuwan untuk ambil bagian memasukkan teknologi ke dalam negara.
•Memiliki beberapa kelemahan karena terlalu banyak campur tangan para teknokrat dalam sistem pemerintah dan berakibat pada metode pemecahan masalah ke cara teknis, termasuk masalah sosial, dan hal ini dapat menimbulkan permasalahan.
•
Pragmatic Model
•Ilmuwan memperhatikan perkembangan politik dan politisi memberi ruang gerak bagi ilmuwan untuk berperan serta kedalam kehidupan bermasyarakat.
•Ilmuwan alam memberi masukan kepada penguasa dalam mengambil keputusan mengenai kebijaksanaan teknis dalam usaha mengintegrasikan kebudayaan dan teknologi, membuat masyarakat semakin rasional dan objektif tanpa melupakan kenyataan dan permasalahan sosial.
•Model ini paling cocok untuk iklim dan tuntutan demokrasi saat ini.
Etika keilmuwan
Etika adalah diskursus atau
wacana nilai-nilai
•Masalah bebas nilai
•Sains di luar laboratorium dan di luar masyarakat ilmiah sebaiknya tidak mudah terpengaruh oleh nilai lain yang ada.
•Dalam menjaga sains sebagai kajian bebas nilai, dibahas dua macam kecenderungan dasar yang ada:
1)
Kecenderungan pulitan-elitis
:
Dimana tujuan ilmu pengetahuan dan sains yaitu demi ilmu sains itu sendiri secara murni, yaitu mengetahui serta mencari kejelasan terhadap apa yang dicari dari gejala alam dan mampu menjelaskannya.
2)
Kecenderungan pragmatis
yaitu:
Dimana salah satu tujuan pengembangan sains tidak berhenti pada penjelasan mengenai gejala alam tetapi masih terus untuk kehidupan masyarakat luas terutama dalam hal memecahkan masalah kehidupan yang ada.
•Sikap ilmiah
•Salah satu tuntutan utama menyangkut sikap yang baik dari ilmuwan adalah kejujuran ilmuwan.
•Ilmuwan boleh saja bersikap pragmatis (berpikir praktis) ,tetapi harus jujur dalam melepaskan ilmunya untuk kepentingan masyarakat luas.
•Ilmuwan juga harus bertanggung jawab, termasuk dalam mencari kesalahan dan harus membahasnya untuk tujuan pemecahan masalah.
•
Risk management
•Risk management adalah perhitungan seksama mengenai kemungkinan risiko apa saja yang ditimbulkan dan bagaimana meminimalkan risiko tersebut.
•Contohnya yaitu teknologi baterai. Baterai yang tidak terpakai sangat potensial merusak lingkungan karena kadar logam berbahayanya sangat tinggi. Sebelum melepas produk baru, harus diadakan perhitungan
risk assesment
(mengidentifikasi potensi bahaya dan menganalisis apa yang dapat terjadi) disertai cara penanggulangan masalah yang mungkin timbul. Pertimbangan lingkungan, penerima risiko, juga harus dipelajari.