Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sistiserkosis - Coggle Diagram
Sistiserkosis
Pencegahan dan edukasi
Menghilangkankebiasaanmakanmakananyang mengandung daging setengah matang atau mentah.
Memasak daging babi di atas suhu 50 C selama 30 menit untuk mematikan larva sistiserkus atau menyimpan daging babi/sapi pada suhu 10 C selama 5 hari.
Memelihara kebersihan lingkungan dengan buang air besar tidak sembarangan (menggunakan jamban keluarga) sehingga feses manusia tidak dimakan oleh sapi/babi dan tidak mencemari tanah atau rumput.
Defenisi etiologi faktor resiko
Sistiserkosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh larva (cysticerci) cacing pita Taenia solium, yaitu cacing yang hidup di dalam tubuh babi.
Sistiserkosis disebabkan oleh infeksi larva (cysticerci) cacing pita Taenia solium
Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing pita
Mengonsumsi buah dan sayur yang ditanam dengan pupuk dari feses manusia
Memasukkan jari yang telah terkontaminasi telur cacing ke dalam mulut
Komplikasi dan prognosis
Gangguan penglihatan
Gangguan kognitif
Pembengkakan otak
Kebanyakan pasien dengan sistiserkosis parenkim tetap asimtomatik atau mengembangkan gangguan kejang yang sembuh sendiri.
Di antara pasien yang mengalami kalsifikasi intraserebral, sebagian besar mengalami kejang berulang kecuali diobati dengan antikonvulsan. Jika diobati dengan antikonvulsan, kejang umumnya mudah dikendalikan.
PENEGAKAN DIAGNOSA
Gambaran Klinis umum
Rasa nyeri pada otot yang ditempati sistiserkus
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis taeniasis solium ditegakkan dengan menemukan proglotid gravid atau telur dalam tinja
SIKLUS HIDUP TAENIA SOLIUM
Tatalaksana Sistiserkosis
Lini pertama prazikuantel
Dosis praziquantel 50 mg/kgBB dosis tunggal atau dosis terbagi tiga selama 15 hari efektif untuk sistiserkosis.
albendazole 15 mg/kg BB/hari dalam dosis tunggal atau terbagi tiga selama 7 hari.
Mebendazole 2 x 200 mg/hari selama 4 hari.
Morfologi Taenia Solium
Taenia merupakan salah satu cacing pita yang termasuk dalam Kingdom Animalia, filum Platyhelminthes, kelas Cestoda, Ordo Cyclophyllidea, famili Taeniidae. Tubuh cacing ini terdiri atas tiga bagian yaitu skoleks, leher, dan proglotid,
Diagnosa banding
kejag demam,meigitis,raies,esefalitis,malaria cereral,
patofisiologi kejang umum
patogenesis