Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
penilaian dan asuhan bayi baru lahir - Coggle Diagram
penilaian dan asuhan bayi baru lahir
Fisiologi Hiperbilirubinemia
Bilirubin adalah produk penguraian heme. Sebagian besar (85-90%) terjadi
dari penguraian hemoglobin dan sebagian kecil (10-15%) dari senyawa lain
seperti mioglobin (Maisels, 2006). Pembentukan bilirubin dapat dilihat pada
Gambar 2.1. Sel retikuloendotel menyerap kompleks haptoglobin dengan
hemoglobin yang telah dibebaskan dari sel darah merah. Sel-sel ini kemudian
mengeluarkan besi dari heme sebagai cadangan untuk sintesis berikutnya dan
memutuskan cincin heme untuk menghasilkan tetrapirol bilirubin, yang
disekresikan dalam bentuk yang tidak larut dalam air (bilirubin indirek, indirek)
(Maisels, 2006).
Bilirubin dalam plasma diikat oleh albumin sehingga dapat larut dalam air.
Zat ini kemudian beredar dalam tubuh dan melewati lobulus hati. Hepatosit
melepaskan bilirubin dari albumin dan mengubahnya menjadi bentuk isomerik
monoglucuronides dan diglucuronide (bentuk indirek) dengan bantuan enzim
uridinediphosphoglucuronosyltransferase 1A1 (UGT1A1) (Maisels dan
McDonagh, 2008).
Dalam bentuk glukoronida terkonjugasi, bilirubin yang larut tersebut masuk
ke sistem empedu untuk diekskresikan. Saat masuk ke dalam usus bilirubin
diuraikan oleh bakteri kolon menjadi urobilinogen. Urobilinogen dapat diubah
menjadi sterkobilin dan diekskresikan sebagai feses. Sebagian urobilinogen
direabsorsi dari usus melalui jalur enterohepatik dan darah porta membawanya
kembali ke hati. Urobilinogen daur ulang ini umumnya diekskresikan ke dalam
empedu untuk kembali dialirkan ke usus, tetapi sebagian dibawa oleh sirkulasi
Newborn Screening (NBS, APGAR)
Resusitasi pada bayi baru lahir
Perawatan pada bayi baru lahir (perawatan tali pusar) & Perawatan pada bayi yang lahir prematur
perawatan talipusar bayi
Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan cairan/bahan apapun ke puntung tali pusat.
Lipat popok di bawah puntung tali pusat
Jika puntung tali pusat kotor,bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan sabun dan segera keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih
Mengoleskan alkohol atau povidon iodine masih diperkenankan, tetapi tidak dikompreskan karena menyebabkan tali pusat basah/lembab
perawatan bayi prematur
Imunisasi pada Bayi
teknik pemberian asi
solusi pemberian asi pada ibu yang sibuk bekerja
buat jadwal memerah asi dikantor dan penuhi
misal: memompa asi selama 3-4 jam sekai
memompa asi di kantor
Menurut hukum Indonesia, Ibu menyusui masih bisa melakukan kegiatan menyusui, baik membawa anak ke kantor atau memompa ASI saat di kantor. Aturan itu tertuang di Undang-undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
menyusui sebelum berangkat kekantor
simpan asi yang diperah ditempat yg sejuk dan tertutup
referensi :Pemberian ASI pada Ibu Bekerja
dr. Elisabeth Yohmi, SpA, IBCLC
undang undang yang melindungi ibu menyusui
Pasal 10 Konvensi ILO Nomor 183/2000 mengenai Ibu menyusui (1) Perempuan harus diberi hak istirahat harian atau pengurangan jam kerja harian untuk menyusui anaknya.(2) Berapa lama istirahat menyusui atau pengurangan jam kerja harian ini akan diberikan, banyaknya dalam sehari, lamanya tiap-tiap istirahat dan cara-cara pengurangan jam kerja harian ini diatur berdasarkan hukum dan kebiasan nasional. Istirahat dan pengurangan jam kerja harian ini harus dihitung sebagai jam kerja dan dibayar.”
Pasal 49 ayat (2) UU No.49/1999 tentang Hak Asasi Manusia“Wanita berhak untuk mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dan atau kesehatannya berkenaan dengan fungsi reproduksi wanita.”Penjelasan pasal ini menyebutkan bahwa yang disebut dengan "perlindungan khusus terhadap fungsi reproduksi" adalah pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan haid, hamil, melahirkan dan pemberian kesempatan untuk menyusui anak