Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
penilaian dan asuhan pada bayi baru lahir, cut intan mutia sastra,…
penilaian dan asuhan pada bayi baru lahir
perbedaan jaundice
fisiologis
pada bayi baru lahir tidak
muncul pada 24 jam pertama setelah bayi dilahirkan
peningkatan kadar bilirubin total tidak lebih dari 5mg/dL per hari
puncaknya pada 72 jam setelah bayi dilahirkan dengan kadar serum bilirubin yaitu 6 – 8 mg/dL
Selama 72 jam awal kelahiran kadar bilirubin akan meningkat sampai dengan 2 – 3 mg/dL
hari ke-5 serum bilirubin akan turun sampai dengan 3mg/dL
patologis
akan muncul dalam 24 jam pertama setelah bayi dilahirkan
kadar serum bilirubin total akan meningkat lebih dari 5 mg/dL per hari.
kadar serum bilirubin akan meningkat sebanyak 12 mg/dL
ada bayi kurang bulan (premature) kadar serum bilirubin total akan meningkat hingga 15 mg/dL
Ikterus biasanya berlangsung kurang lebih satu minggu
apgar score
newborn screening
pendengaran
penglihatan untuk bayi prematur
Skrining ROP dilakukan pada:
BB <1500 gr atau masa kehamilan <34 minggu
Hipotiroid
resusitasi bayi
indikasi
bayi premature
Bayi yang lahir setelah proses persalinan yang lama
Bayi yang lahir dari ibu yang menerima obat penenang saat tahap akhir persalinan
mekanisme
Memeriksa kondisi kesadaran
Memeriksa pernapasan
Berikan bantuan napas
Lakukan kompresi dada
klasifikasi BBBL
Berdasarkan masa kehamilan/Gestational age
Preterm/bayi kurang bulan, yaitu masa kehamilan <37 minggu (≤259 hari)
Late preterm, yaitu usia kehamilan 34-36 minggu (239-259 hari)
Early preterm, yaitu usia kehamilan 22-34 minggu
Term/bayi cukup bulan, yaitu usia kehamilan 37-41 minggu (260-294
hari)
Post term/bayi lebih bulan, yaitu usia kehamilan 42 minggu atau lebih
(≥295 hari).
Berdasarkan berat lahir/Birthweight
Berat lahir amat sangat rendah/Extremely low birthweight (ELBW), yaitu bayi dengan berat lahir <1000 gram
Berat lahir sangat rendah/Very Low birthweigt (VLBW), yaitu bayi dengan berat lahir <1500 gram
Berat lahir rendah/Low birthweight (LBW), yaitu bayi dengan berat lahir <2500 gram
Berdasarkan berat lahir dan masa kehamilan
sesuai masa kehamilan/Appropriate for gestational age (AGA)
Kecil masa kehamilan/Small for gestational age (SGA)/IUGR
Besar masa kehamilan/Large for Gestational Age (LGA)
Ballard score
imunisasi bayi
Imunisasi Hepatitis B (HB-O) untuk bayi yang usianya kurang dari 24 jam.
Imunisasi BCG, Polio 1 untuk bayi usia satu bulan.
Imunisasi DPT-HB-Hib, Polio 2 untuk bayi usia dua bulan.
Imunisasi DPT-HB-Hib 2, Polio 3 untuk bayi usia tiga bulan.
Imunisasi DPT-HB-Hib 3, Polio 4, dan IPV untuk bayi usia empat bulan
Imunisasi Campak/MR untuk bayi usia sembilan bulan
Imunisasi DT dan campak/MR untuk anak kelas 1 SD/Madrasah dan sederajat
Imunisasi TD untuk anak kelas 2 SD/Madrasah dan sederajat
Imunisasi TD untuk anak kelas 5 SD/Madrasah dan sederajat
munisasi DPT-HB-Hib lanjutan dan MR lanjutan untuk anak usia 18 bulan.
cara menyusui yang bener
Posisi Badan Ibu dan Badan Bayi
Ibu duduk atau berbaring dengan santai
Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar
kepala
Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah
payudara
Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu
Dengan posisi seperti ini telinga bayi akan berada dalam
satu garis dengan leher dan lengan bayi
Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu.
Posisi Mulut Bayi dan Putting Susu Ibu
ayudara dipegang dengan ibu jari diatas jari yang lain menopang dibawah (bentuk C) atau dengan menjepit payudara dengan jari telunjuk dan jari tengah (bentuk gunting), dibelakang areola (kalang payudara)
Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflek) dengan cara menyentuh puting susu, menyentuh sisi mulut puting susu
Tunggu samapi bayi bereaksi dengan membuka mulutnya lebar dan lidah ke bawah
Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan
cara menekan bahu belakang bayi bukan bagian belakang kepala
Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadapan- hadapan dengan hidung bayi
Kemudian masukkan puting susu ibu menelusuri langit- langit mulut bayi
Usahakan sebagian aerola (kalang payudara) masuk ke mulut bayi
Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara
Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi
Beberapa ibu sering meletakkan jarinya pada payudara dengan hidung bayi dengan maksud untuk memudahkan bayi bernafas.
Dianjurkan tangan ibu yang bebas dipergunakan untuk mengelus- elus bayi
Langkah – langkah Menyusui Yang Benar
Ibu mencucui tangan sebelum menyusui bayinya
Ibu duduk dengan santai dan nyaman, posisi punggung tegak sejajar punggung kursi dan kaki diberi alas sehingga tidak menggantung
Mengeluarkan sedikit ASI dan mengoleskan pada puting susu dan aerola sekitarnya
Ibu menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakkan satu tangan bayi dibelakang ibu dan yang satu didepan, kepala bayi menghadap ke payudara
Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan
Ibu memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurus
Ibu memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah serta tidak menekan puting susu atau areola
Ibu menyentuhkan putting susu pada bagian sudut mulut bayi sebelum menyusui
Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi
Ibu menatap bayi saat menyusui
cut intan mutia sastra
1808260136