Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
penilaian dan asuhan pada bayi baru lahir - Coggle Diagram
penilaian dan asuhan pada bayi baru lahir
FISIOLOGI HIPERBILIRUBINEMIA
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
jaga bayi tetap hangat
isap lendir dari mulut dan hidung
keringkan
pemantauan tanda bahaya
klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira kira 2 menit setelah lahir
lakukan inisiasi menyusui dini
berikan suntika vitamin k 1 mg IM di paha kiri anterolateral setelah inisiasi menyusui dini
beri salep mata antibiotik pada kedua mata
pemeriksaan fisik
imunisasi hepatitis b 0,5mL IM dipaha kanan anterolateral 1-2 jam setelah injeksi vit K
IMUNISASI PADA BAYI
Vaksinasi dasar
segera setelah lahir hepatitis b dan polio
1 bulan BCG
2 Bulan pentavalent +polio
3 bulan pentavalent+ polio
4 bulan pentavalent+polio+IPV
9 bulan MMR
18 bulan pentavalent OPV+MMR
Vaksinasi tambahan
2 bulan PCV
4 bulan PCV
6 bulan PCV+INFLUENZA
7 BULAN INFLUENZA
SOLUSI PEMBERIAN ASI PADA IBU YANG SIBUK BEKERJA
dengan memerah ASI dan menyimpan ASI perah
25-27 derajat celcius : 4 jam
15-25 derajat celcius :8 jam
dibawah 15 derajat celcius:24 jam
2-4 derajat celcius : 8 hari
freezer : 2 minggu
freezer -4 derajat celcius : 3 bulan
deep freezer -19 derajat celcius: 6 bulan
UU YANG MELINDUNGI IBU MENYUSUI
undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
peraturan pemerintah RI nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian asi ekslusif yaitu pasal 30 ayat 3 dan pasal 34
peraturan bersama menteri negara pemberdayaan perempuan (nomor 48/men.PP/XII/2008), mnteri tenaga kerja dan transmigrasi (nomor per.27/men/XII/2008) dan menteri kesehatan (nomor 1177.menkes/PB/XII/2008)
Peraturan menteri kesehatan RI nomor 15 tahun 2013 tentang tata cara penyediaan fasilitas khusus menyusui dan atau memerah ASI
NEWBORN SCREENING
Skrining bayi baru lahir dilakukan pada saat bayi berumur beberapa hari (48-72 jam) tujuannya untuk -->Kelainan kongenital dapat dideteksi sedini mungkin -->secepatnya diintervensi
Sering disebut
Guthrie Test
Pengambilan spesimen dilakukan 2-3 x tergantung umur kehamilan dan berat ringan penyakit
a. pengambilan pertama sama seperti pengambilan rutin
b. kedua pada usia 2 minggu
c. ketiga pada usia 28 hari
penyakit yang di skrining:
hipotiroid kongenital
phenylketourian
galaktosemia
defesiensi G6PD
maple syrup urine disease
congenital adrenal hiperplasia
TEKNIK PEMBERIAN ASI
mencuci tangan
Ibu duduk dengan santai dan nyaman, posisi punggung tegak sejajar punggung kursi dan kaki diberi alas sehingga tidak menggantung
Mengeluarkan sedikit ASI dan mengoleskan pada puting susu dan aerola sekitarnya
Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan
bu menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakkan satu tangan bayi dibelakang ibu dan yang satu didepan, kepala bayi menghadap ke payudara
Ibu memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurus
Ibu memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah serta tidak menekan puting susu atau areola
Ibu menyentuhkan putting susu pada bagian sudut mulut bayi sebelum menyusui
Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR PREMATUR
Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. Bayi prematur mudah mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.
Mencegah infeksi dengan ketat. Bayi prematur sangat rentan dengan infeksi, perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
Pengawasan nutrisi. Reflek menelan bayi prematur belum sempurna, oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat.
Penimbangan ketat. Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.
Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan bersih serta pertahankan suhu tetap hangat.
Kepala bayi ditutup topi dan beri oksigen bila perlu
Tali pusat dalam keadaan bersih.
Beri minum dengan sonde/tetes dengan pemberian ASI
PERAWATAN TALI PUSAT
cuci tangan sebelum dan sesudah melakuakn perawatan tali pusat
jangan membungkus puntung tali pusat, jangan mengoles apapun
3, mengoles alkohol atau povidon iodin apabila terdapat infeksi tetapi tidak dikompreskan.
nasihatkan ke ibu bahwa
a. lipat popok dibawah tali pusat
b. luka tali pusat harus tetap kering dan bersih
c. jika kotor bersihkan dengan air DTT dan sabun lalu keringkan
d. perhatikan tanda tanda infeksi--> bawa bayi ke faskes