Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PENILAIAN DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR, Screenshot (81), Screenshot…
PENILAIAN DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
klasifikasi berat badan bayi
normal = 2500gr - 4000gr
BBLR = 11500gr- 2499gr
BBLSR = 1000gr- 1499gr
BBLASSR = <1000 gr
ikterus pada bayi
ikterus fisiologis
Pada bayi sehat dan cukup bulan, akan terlihat
pada hari ke-2-3 dan biasanya hilang pada hari
ke 6-8 tapi mungkin tetap ada sampai hari ke-14
dengan maksimal total kadar bilirubin serum <12 mg/dl. Pada bayi kurang bulan sehat, ikterus akan terlihat pada hari ke 3-4 dan hilang pada hari ke 10-20 dengan kadar serum maksimal <15
mg/dl.
Breast feeding jaundice : ikterus yang disebabkan oleh kekurangan asupan ASI biasanya muncul pada hari ke 2 sampai 3 pada waktu produksi ASI belum banyak.
Breastmilk jaundice: Pada hari ke-14, kadar bilirubin terus meningkat dan bukannya menurun. Kadar bilirubin bisa mencapai 20-30 mg/dl dan mulai menurun pada usia empat minggu dan kemudian secara bertahap kembali ke normal.
ikterus non fisiologis
Ikterus mulai sebelum berusia 24 jam Peningkatan kadar bilirubin serum > 0,5 mg/dl/jam,
srining bayi baru lahir
hipotiroid kongenital
penilketonuria
galaktosemia
g6pd defisiensi
maple sirup urin desease
congenital adrenal hyperplasia
kriteria kategori screening
bayi prematur <37mgg
BBLR
BBLSR
BBLSAR
bayi yang dirawat di nicu
bayi kembar dengan jenis kelamin yang sama
bayi yang mempunyai faktor
apgar score
wkt screening
skrinig dilakukan 48-72 jam setelah bayi lahir, pengambilan kedua dilakukan pada saat bayi berusia 2 mgg, atau 2mgg setelah pengambilan yang pertama, pengambilan spesimen ke3 pada saat bayi berumur 28 hari atau sebelum bayi dipulangkan terutama pada bayi lahir prematur ( <34 mgg) dan atau BBLR <2500gr
ballard score
alur resusitasi
imunisasi
vaksin hepatitis B
Vaksin hepatitis B diberikan pada bayi segera setelah lahir dan sebelum berumur 24 jam. Pemberian didahului penyuntikan vitamin K1 minimal 30 menit..
Bayi dengan berat lahir kurang dari 2.000 gram,imunisasi hepatitis B sebaiknya ditunda sampai berumur 1bulan atau lebih, kecuali ibu HBsAg positif dan bayi bugar berikan imunisasi HB segera setelah lahir tetapi tidak dihitung sebagai dosis primer.
Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, segera berikan vaksin HB dan immunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada ekstremitas yang berbeda, maksimal dalam 7 hari setelah lahir. Imunisasi HB selanjutnya diberikan bersama DTwP atau DTaP.
Vaksin Polio 0
vaksin polio 0 diberikan sesaat setelah lahir Apabila lahir di fasilitas kesehatan diberikan bOPV-0 saat bayi pulang atau pada kunjungan pertama. Selanjutnya berikan bOPV atau PV bersama DTwP atau DTaP. Vaksin IPV minimal diberikan 2 kali sebelum berusia 1 tahun bersama DTwP atau DTaP.
Vaksin BCG
Vaksin BCG sebaiknya diberikan segera setelah lahir atau segera mungkin sebelum bayi berumur 1 bulan. Bila berumur 2 bulan atau lebih, BCG diberikan bila uji tuberkulin negatif. Bila uji tuberkulin tidak tersedia, BCG dapat diberikan. Bila timbul reaksi lokal cepat pada minggu pertama, dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosis tuberkulosis
Vaksin DPT
Vaksin DPT dapat diberikan mulai umur 6 minggu berupa vaksin DTwP atau DTaP. Vaksin DTaP diberikan pada umur 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan. Booster pertama diberikan pada umur 18 bulan. Booster berikutnya diberikan pada umur 5 sampai 7 tahun atau pada program BIAS kelas 1. Umur 7 tahun atau lebih menggunakan vaksin Td atau Tdap. Booster selanjutnya pada umur 10 sampai 18 ahun atau pada program BIAS kelas 5. Booster Td diberikan setiap 10 tahun.
pentabion
bulan ke 2, 4, dan 6
MR (campak/ measless rubella)
diberikan pada saat bayi berusia 9 bulan, dan booster dapat diberikan 1x pada usia 18 bulan dan 1x pada usia 5/6/7thn
cara menyusui yang benar
Pastikan ibu dan bayi berada dalam kondisi rileks dan nyaman
Mendekatkan bayi ke payudara
Perlekatan yang benar
Membetulkan posisi bayi
Waktu menyusu
YUSMAWATI YUSRAN 1808260143