Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
BATUK BERDAHAK, MUTIA ANGGUN SYAFITRI
BLOK PULMONOLOGY
1908260173
SGD…
BATUK BERDAHAK
-
-
PATOFISIOLOGI BATUK
Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor batuk (hidung,saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat saraf ke saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat saraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk.
TB Paru
TBC (Tuberkulosis) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah
ETIOLOGI
Penyebab tubercolosis
Tuberkulosis paru (TB paru) adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang yang tahan asam atau sering disebut sebagai basil tahan asam, intraseluler, dan bersifat aerob (BTA)
-
-
FAKTOR RESIKO
Usia, Pendapatan, Kondisi Lingkungan, Gaya Hidup, Riwayat Keluarga atau kontak dengan penderita TB Paru
CMD TB PARU
Diagnosis tuberkulosis paru (TB paru) ditegakkan berdasarkan gambaran klinis klasik, Mantoux test atau tuberculin skin test (TST), pemeriksaan foto rontgen dada, sputum BTA, kultur sputum, ataupun interferon-gamma release assay (IGRA) spesific antigen.
TATALAKSANA TB PARU
-
-
Non Farmakology
khusus juga diberikan kepada pasien mengenai etika batuk / higiene respirasi, (menutup mulut dengan tangan ketika batuk atau bersin)
ANAMNESIS
Keluhan pasien datang dengan gejala dan tanda penyakit TB paru seperti batuk berdahak ≥ 2 minggu dan dapat disertai sedikitnya salah satu dari gejala berikut:
Lokal respiratorik: dapat bercampur darah atau batuk darah, sesak nafas, dan nyeri dada atau pleuritic chest pain (bila disertai eradangan pleura).
Sistemik: nafsu makan menurun, berat badan menurun, berkeringat malam tanpa kegiatan fisik, demam meriang, badan lemah dan malaise
-
PEMERIKSAAN FISIK
**Inspeksi : Bila lesi minimal, biasanya tidak ditemukan kelainan (Bila lesi luas, dapat ditemukan bentuk dada yang tidak simetris)*
Palpasi: Bila lesi minimal, biasanya tidak ditemukan kelainan (Bila lesi luas, dapat ditemukan kelainan berupa fremitus
mengeras atau melemah)
Perkusi : Bila lesi minimal, biasanya tidak ditemukan kelainan
( Bila ada kelainan tertentu, dapat terdengar perubahan suara perkusi seperti hipersonor pada pneumotoraks, atau pekak pada efusi pleura.)
Auskultasi : Bila lesi minimal, tidak ditemukan kelainan
( Bila lesi luas, dapat ditemukan kelainan berikut: Ronki basah kasar terutama di apeks paru, suara napas melemah atau mengeras, atau stridor. suara napas bronkhial/amforik/ronkhi basah/suara napas melemah di apeks)
-