Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PENILAIAN DAN ASUHAN BAYI BARU LAHIR, MUHAMMAD HELMI AZAZI, 1808260083 -…
PENILAIAN DAN ASUHAN BAYI BARU LAHIR
JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI
Imunisasi DPT, difteri, batuk rejan (pertusis), tetanus
Suntikan pada umur 2, 4, 6, 18 bulan. Dan diulang pada 4-5 tahun.
Polio
Vaksin diminum pada usia 0, 2, 3, 4, 6, 18 bulan dan ulangi pada umur 5 tahun
Campak
Suntikan pada usia 9 bulan dan diulang pada usia 6 tahun
Tuberkulosa (BCG)
Suntikan pada usia 0-3 bulan dan diulang pad usia 10-13 tahun, kalau dianggap perlu
Rubella
Suntikan untuk anak perempuan usia 10-14 tahun
INDIKASI DAN MEKANISME RESUSITASI BAYI
Indikasi resusitasi neonatus adalah neonatus yang mengalami gangguan pada saat kelahiran
terutama gangguan pernapasan (asfiksia neonatus). Gangguan pernapasan ditandai dengan adanya perubahan pola napas menjadi lebih pelan dan berkurang secara frekuensi
kemudian dapat berhenti sehingga berlanjut sebagai apneu
Resusitasi neonatus lebih sering dilakukan pada persalinan preterm kurang dari 35 minggu
Beberapa penyebab gangguan pernapasan pada neonatus
Gangguan kongenital yang dapat menyebabkan masalah respirasi, seperti hernia diafragmatika, atau hipoplasia pulmonar
Lesi paru kistik
Aspirasi meconium
APGAR SCORE
Activity (aktivitas otot).
Pulse (denyut jantung).
Grimace (respons dan refleks bayi).
Appearance (penampilan, terutama warna tubuh bayi).
Respiration (pernapasan).
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
Menjaga agar bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu.
Pastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu
Ganti handuk/kain yang basah, dan bungkus bayi tersebut dengan selimut dan memastikan bahwa kepala telah terlindung dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit
Apabila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi
Apabila suhu bayi kurang dari 36,5˚C, segera hangatkan bayi
Menjaga pernafasan
Merawat mata
Pemeriksaan fisik bayi
CARA MENYUSUI BAYI NORMAL DAN PROGRAM PEMERINTAH TENTANG IBU MENYUSUI
Menerapkan perlekatan atau latch on sebelum menyusui dengan cara yang benar
Latch on bertujuan supaya tidak muncul rasa sakit atau tidak nyaman dan bayi bisa menyusu dengan lancar.
Usahakan untuk menjaga posisi telinga, bahu, serta pinggul bayi. Pastikan tubuhnya sejajar dengan tubuh Anda agar bayi bisa lebih mudah menelan selama menyusu.
Usahakan agar posisi hidung bayi berhadapan langsung dengan puting payudara Anda dan tidak tertekan sebagai upaya menyusui dengan cara yang benar.
Pegang dagu bayi secara perlahan, kemudian bantu untuk membukanya sembari bibir bayi mendekati payudara untuk mulai menyusui dengan cara yang benar.
Arahkan puting payudara dan gesekkan atau sentuh perlahan bagian bibir bayi dengan menggunakan puting payudara Anda.
Kemudian tunggu sampai bibir bayi terbuka lebar seolah sedang menguap, sebagai pertanda telah siap untuk mengisap puting payudara, seperti dijelaskan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists.
Bimbing bibir bayi menuju ke puting payudara, agar bayi bisa lebih mudah untuk mengisapnya.
Usahakan bibir dan mulut bayi telah mengisap puting payudara Anda saat menyusu.
Tarik puting dari mulut bayi dan ulangi lagi tahapannya dari awal, bila bayi tidak bisa mengisapnya dengan tepat. Jika latch on tidak dilakukan dengan benar, biasanya Anda akan merasa nyeri atau sakit pada puting.
Tanda perlekatan menyusui sudah tepat
Dagu bayi menyentuh payudara ibu.
Bibir bawah bayi terpuntir keluar.
Mulut bayi terbuka lebar.
Areola bagian bawah lebih banyak yang masuk ke mulut bayi dibanding bagian atas.
Tahapan cara menyusui bayi yang benar
Bagi ibu, posisikan diri senyaman mungkin dan rilekskan diri Anda.
Setelah posisi ibu terasa nyaman, gendong dan pegang kepala bayi dengan satu tangan sembari mempertahankan posisi payudara ibu dengan tangan yang lainnya.
Kemudian dekatkan wajah bayi ke arah payudara ibu. Cara menyusui yang benar bisa terlihat saat tubuh bayi menempel sepenuhnya dengan tubuh ibu.
Beri rangsangan pada daerah bibir bawah bayi dengan menggunakan puting susu ibu. Tujuannya agar mulut bayi terbuka lebar.
Biarkan bayi memasukkan areola (seluruh bagian gelap di sekitar puting payudara ibu) ke dalam mulut bayi.
Bayi akan mulai menggunakan lidahnya untuk mengisap ASI. Ibu tinggal mengikuti irama menyedot dan menelan yang dilakukan bayi.
Ketika ibu ingin menyudahi atau berpindah ke payudara yang lain, letakkan satu jari ibu ke sudut bibir bayi supaya bayi melepaskan isapannya.
1 more item...
KLASIFIKASI BB BAYI BARU LAHIR DAN PERAWATAN TALI PUSAT
Berat badan lahir rendah (BBLR) : <2500 gram
Bayi berat lahir normal : 2500 - 4000 gram
Bayi berat lahir lebih : >4000 gram
Pastikan kondisi tali pusat selalu kering dan bersih
Biasanya akan lepas 7-20 hari
jangan menarik tali pusar
tali pusar juga tidak perlu diberikan minyak, bedak, ataupun jamu2an
pastikan popok tidak menutupi are tali pusar
jika tali pusar belum lepas, mandikan bayi sebaiknya dengan washlap atau usahakan agar tali pusar tidak basah
PERBEDAAN JAUNDICE PATOLOGIS DAN FISIOLOGIS
Fisiologis
biasanya terjadi kuning pada bayi pada hari ke 2 atau ke 3 dan dapat berlangsung selama 14 hari
Bagian wajah dan dada menjadi kuning serta bagian putih pada mata menjadi kuning
Bayi tidak terlihat sakit, gerak aktif, menyusu kuat.
Warna tinja kuning
Patologis
Timbul ikterus 24 jam pertama
Menetap setelah minggu ke 2
Kadar bilirubin >10mg%
Billirubib direct >1mg%
Peningkatan bilirubib >5mg% per hari
BALLARD SCORE
Postur
Jendela pergelangan tangan
Gerakan tangan membalik
Sudut poplitea
Tanda selempang
Lutut ke telinga
MUHAMMAD HELMI AZAZI
1808260083