Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Gizi Buruk dengan Stunting - Coggle Diagram
Gizi Buruk dengan Stunting
Kurva Pertumbuhan
Apa Saja yang Harus Diukur untuk Memantau Pertumbuhan Balita?
Pertumbuhan balita mencakup beberapa parameter, yaitu:
•Panjang atau tinggi badan berbanding usia (length atau height-for-age) untuk mengetahui apakah seorang anak memiliki panjang atau tinggi badan yang sesuai dengan usia mereka.
•Berat badan berbanding usia (weight-for-age) untuk mengetahui apakah seorang anak memiliki berat badan yang sesuai dengan usia mereka.
•Berat badan berbanding panjang badan (weight-for-length) untuk mengetahui apakah berat badan seorang anak proporsional sesuai tinggi badannya. Weight-for-length adalah parameter yang paling tepat untuk mengetahui status gizi anak.
•Lingkar kepala sesuai usia (head circumference-for-age) untuk memberikan informasi tentang perkembangan otak.
Cara Menegakkan diagnosa
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan tinggi badan
Pemeriksaan berat badan
Pemeriksaan lingkar kepala
Pemeriksaan proporsi tubuh
Plot hasil pengukuran ke dalam kurva pertumbuhan dan menilai kesan pertumbuhan anak
Nilai keadaan klinis anak: tampak pucat, lidah yg besar dan sering menjulur keluar serta ada hernia umbilikalis, tidak efektif, pertumbuhan dan perkembangan terlambat, gangguan buang air besar
Pemeriksaan adanya tanda dismorfik
Pemeriksaan status pubertas
Penunjang
Darah perifer lengkap serta laju endap darah
Urin
Feses
Serum elektrolit → Kadar bikarbonat yg rendah menunjukkan suatu asidosis tubular ginjal yg dapat menyebabkan gagal tumbuh
Tiroid stimulating hormon (TSH), tiroksin (T4)
Hormon gonadotropin (FSH, LH, sex steroid)
IGF-1 dan IGFBP-3, GH → IGF-1 dan protein pengikat IGFBP-3 tergantung pada growth hormon. Nilai yg rendah menunjukkan adanya suatu defisiensi growth hormon
Pemeriksaan Kariotip → dilakukan pada anak perempuan dengan perawakan pendek yg tidak dapat dijelaskan untuk menyingkirkan suatu sindroma Turner
MRI kepala
Bone age
Anamnesis
Berat dan panjang badan lahir
Lingkar kepala
Tinggi badan orang tua untuk menilai tinggi potensial genetik anak
Waktu pubertas pada orang tua
Data pertumbuhan sebelumnya
Status umum kesehatan anak untuk menilai apakah terdapat penyakit kronis
Adanya gangguan gizi sebagai penyebab dari gagal tumbuh
Definisi, Faktor Resiko Stunting
Definisi
Gizi buruk adalah status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan menurut umur (BB/U) yang merupakan padanan istilah underweight (gizi kurang) dan severely underweight (gizi buruk).(Kemenkes, 2011).
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, hal ini menyebabkan adanya gangguan di masa yang akan datang yakni mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Anak stunting mempunyai intelligence Quotient (IQ) lebih rendah dibandingkan rata-rata IQ ansk normal. (Kemenkes RI,2018)
Menurut Schmidt stunting merupakan masalah kurang gizi dengan periode yang cukup lama sehingga muncul gangguan pertumbuhan tinggi badan pada anak yang lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya (Schmidt, 2014).
Faktor Resiko
Status Gizi
Kebersihan Lingkugan
Makanan pendamping ASI
ASI Eksklusif
Berat badan lahir
BBLR
pola pemberian makan
infeksi diare
pendapatan orang tua
Pendidikan orang tua
jenis kelamin balita
Denver II
Manfaat
Denver II dapat digunakan dengan tujuan untuk menilai perkembangan anak yang tampak sehat dan anak yang tidak menunjukan adanya masalah pekembangan sesuai dengan rentang usia.
Scoring penilaian
G = Gagal = Fail/F Anak tidak dapat melakukan item dengan baik atau ibu/pengasuh memberi laporan bahwa anak tidak dapat melakukannya.
TaK = Tak ada Kesempatan = No Opportunity/NO Anak tidak memiliki kesempatan untuk melakukan item karena ada hambatan.Skor ini digunakan untuk kode L/Laporan orang tua/pengasuh anak. Misal pada anak retardasi mental/ down syndrome.
L = Lulus/ lewat = Passed/P Anak dapat melakukan item dengan baik atau ibu/pengasuh memberi laporan tepat dan dapat di percaya bahwa anak dapat melakukannya.
M = Menolak = Refuse/R Anak menolak melakukan test karena faktor sesaat, seperti lelah, menangis atau mengantuk.
Definisi
DDST (Denver Developmental Screening Test) merupakan suatu metode pengkajian yang digunakan untuk menilai perkembangan anak usia 0-6 tahun.
4 Dominan perkembangan
tahap praoperasional (2-7 tahun)
Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
tahap sensori motorik (0-24bulan)
Tahap operasional formal (>11 tahun)
Pencegahan dan Edukasi Stunting
pencegahan
1.Pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil.
2.ASI eksklusif sampai umur 6 bulan dan setelah umur 6 bulan diberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan kualitasnya.
3.Memantau pertumbuhan balita di posyandu.
4.Meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi,serta menjaga kebersihan lingkungan
Edukasi
Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Terus memantau tumbuh kembang anak
Setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI Eksklusif.
Selalu jaga kebersihan lingkungan
Imunitas menurut Islam
Fatwa MUI No.4 Tahun 2016 ini bisa digunakan sebagai dasar untuk diperbolehkannya imunisasi, dengan ketentuan hukum
Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan untuk mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu.
Vaksin untuk imunisasi wajib menggunakan vaksin yang halal dan suci.
Penggunaan vaksin imunisasi yang berbahan haram dan/atau najis hukumnya haram.
Imunisasi dengan vaksin yang haram dan/atau najis tidak dibolehkan kecuali: o digunakan pada kondisi al-dlarurat atau al-hajat; o belum ditemukan bahan vaksin yang halal dan suci; dan o adanya keterangan tenaga medis yang kompeten dan dipercaya bahwa tidak ada vaksin yang halal.
Dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebabkan kematian, penyakit berat, dan atau kecacatan permanen yang dapat mengancam jiwanya, berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya wajib
Imunisasi tidak boleh dilakukan jika berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, menimbulkan dampak yang membahayakan (dlarar)
islam mengajarkan konsep hukum mencegah lebih diutamakan daripada mengobati
Terapi Stunting
Stimulasi psikososial dan stimulasi perkembangan sesuai usia diperlukan untuk mengatasi stunting dan mencegah gangguan perkembangan lebih lanjut : bermain dan belajar
Perbaikan Sanitasi dan Lingkungan
Akses air bersih
Kebersihan lingkungan
Lingkungan yang penuh kasih sayang
Pola asuh yang baik
Dukungan masyarakat kepada ibu
Perbaikan Nutrisi
Makanan Pendamping ASI Berkualitas
Makanan pendamping ASI (MPASI) berkualitas merupakan kunci dalam pencegahan dan penanganan stunting. Pada bayi > 6 bulan, WHO menganjurkan variasi makanan minimal mengandung 4 dari 7 kelompok bahan makanan :
bahan makanan
Biji-bijian, akar-akaran, umbi-umbian
Kacang-kacangan
Produk susu (susu, yoghurt, keju)
Daging-dagingan (daging sapi, ikan, unggas, hati)
Telur
Buah dan sayur yang kaya vitamin A
Buah dan sayur lain