Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Abses Paru - Coggle Diagram
Abses Paru
-
tatalaksana :
Terapi antibiotic : memerlukan waktu antara 1 sampai 3 bulan. Prevotella (metronidazole, klindamisin), Fusobakterium (klindamisin)
Drainase postural dan fisiotherapi dada 2-5 kali seminggu selama 15 menit diperlukan untuk mempercepat proses resolusi Abses paru.
bedah jika : respon antibiotik rendah, infeksi berulang, dan adanya drainase obstruksi
CMD :
manefestasi klinis : malaise, demam, menggigil diikuti dengan batuk dan sering dengan sakit dada, sesak nafs, sianosis
pemeriksaan fisik : adanya bunyi tambahan amforik, dijumpai tanda-tanda proses konsolidasi seperti redup, suara nafas yang meningkat, sering dijumpai adanya jari tabuh serta takikardi.
pemeriksaan penunjang : LED>>, leukositosis, foto torak terdapat kavitas dengan dinding tebal dengan tanda-tanda konsolidasi disekelilingnya, adanya kuman pada pemeriksaan sputum
-
klasifikasi :
Abses paru Sekunder adalah akibat penyebaran infeksi dari tempat lain secara : – Hematogen, – Limfogen, – Perkontinuitatum
– Abses paru sekunder kuman penyebabnya ; • Staphilococcus aereus, • Streptococcus pneumoniae, • Klebsiella pneumoniae, • Haemophillus influenza
-
-
Patofisiologi Nyeri dada
LDL masuk ke endotel dan teroksidasi di dalm sel, dan sitokin terpanggil dan mengalami adesi molekul sel di endotel, lalu makrofag dtang dan masuk ek tunika intima dan menghasilkan mcd 1, lalu berkumpul dan smooth muscle akan berkumpul di tunika intima lalu menglami aterosklerosis dan terjadila nyeri dada.
patofisiologi demam
mikrobakteri yang masuk kedalam sel host kemudian akan menstimulus sel host inflamasi. interleukin akan meningkatkan prostaglandin dan neurotransmitter di hipotalamus, kemudian beraksi dengan neuron preoptik di hipotalamus anterior dengan memproduksi peningkatan “set-point”.
Abses paru adalah proses infeksi paru supuratif yang menimbulkan destruksi parenkim dan pembentukan satu atau lebih kaviti yang mengandung pus sehingga membentuk gambaran Radiologist Air Fluid Level.
faktor resiko :alkohil,karies gigi, epilepsi berat, emboli dari endokarditis