Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

The Case for Christ Penulis : Lee Strobel the case for christ cover…

- - - - mungkin tidak, karena mereka bukanlah orang yang terkenal. markus dan lukas bukan bagian dari dua belas rasul. matius memang satu dari para rasul, tapi sebagai mantan pemungut cukai yang dibenci orang, ia dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus, tidak akan menjadi pilihan untuk dipakai namanya untuk dipakai namanya sebagai penulis injil
      - dibandingkan dengan kitab apokrifa yang ditulis berabad-abad kemudian. orang-orang memilih nama-nama yang terkenal untuk dijadikan sebagai "penulisnya".
      - Bagaimana dengan Injil Yohanes ?
        
        Nama penulisnya tidak diperdebatkan, sudah pasti Yohanes. namun, apakah ini Yohanes sang rasul atau Yohanes yang lain
        
        Dr.Craig Blomberg percaya sebagian besar materi utama dari Injil berasal dari para rasul. Namun jika anda baca Injil baik-baik, maka anda bisa lihat ada indikasi bahwa ayat-ayat terakhir dari Injil ini difinalisasi oeh seorang penyunting dan orang itulah yang membetulkan ayat-ayat terakhir kitab Yohanes, danmungkin sekali ia juga yang membetulkan gaya penulisan seluruh kitab Yohanes sehingga semuanya seragam
        
        Injil ini jelas sekali ditulis berdasarkan kesaksian saksi mata, begitu juga ketiga injil lain
    - - (1) berdasarkan kesaksian tertua dan mungkin paling signifikan datang dari Papias (125 M) spesifik mengatakan bahwa Markus secara tekun dan akurat mencatat kesaksian Petrus. Bahkan ia berkata Markus 'Tidak melakukan kesalahan dan tidak memasukan pernyataan palsu'. Dan papias mengatakan Matius juga melestarikan ajaran Yesus
      - Dan juga Ireneus (180 M) mengkonfirmmasi para penulis dengan link sebagai berikut
    - - Alasan Literatur. Dimasa itu cara orang menulis biografi yaitu mereka berpikir sejarah perlu dicatat adalah karena d pelajaran yang bisa didapat dari tokoh-tokoh yang dicatat di dalamnya
      - Alasan Teologisnya. Orang kristen percaya bahwa tidak peduli seberapa bagus hidup dan pengajaran dan mukjizat Yesus, jika di dalamya tidak ada fakta sejarah bahwa Ia mati dan bangkit lagi dari kematian dan dengan begitu mendatangkan pengampunan atau penebusan dosa bagi dosa umat manusia, maka semuanya sia-sia.
    - - Q sebenarnya hanya sebuah hipotesa. Q adalah sebuah dokumen terpisah yang berdiri sendiri. Isinya adalah kumpulan pengajaran yesus dan beberapa ajaran lain.
      - Sangat umum jika ada orang yang mengumpulkan perkataan seorang guru yang dihormati, , mirip seperti kita mengumpulkan lagu-lagu terkenal dari musisi papan atas dan memasukkannya dalam sebuah album 'yang terbaik'.
      - Jika kita hanya menggunakan materi dari Q saja, seperti apakah gambaran Yesus yang kita dapat?
        
        Ingat, Q adalah kumpulan perkataan dan karena itu tidak ada materi narasi yang bisa memberikan kepada kita gambaran Yesus yang lebih jelas
        
        Namun dari sana, kita bisa menemukan bahwa Yesus membuat klaim yang sangat kuat - misalnya bahwa Dia adalah personifikasi dari hikmat dan oleh Dia-lah Allah akan menghakimi umay manusia terlepas dari apakah mereka mengakui atau menolak-Nya
        
        contohnya di dalam Lukas 7:18-23 dan Matius 11:2-6 , mengatakan bahwa Yohanes Pembabtis mengutus salah seorang muridnya untuk bertanya kepada Yesus apakah Dia benar-benar Kristus, yang mereka tunggu. Yesus Menjawab,'Katakan pada Yohanes untuk melihat mukjizat-Ku. Katakan padanya apa yang kamu lihat: orang buta melihat, orang tuli mendengar, orang lumpuh berjalan, orang miskin mendengar kabar baik.'
        Nah disini jelas ada kesadaran akan pelayanan Mukjizat Yesus