Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Blok Emergency (Primery Survey (A: Liat jalan napas, B: Liat dan rasakan…

- - - - Gejala : Darah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokan, darah berbuih bercampr udara, darah berwarna segar, terkadang anemia, dan tes benzidin negatiff
      - Etiologi: Infeksi ( bakteri, mikrobakterium, jamur dll ), Neoplasma , benda asing, kelainan kardio atau pulmo- vaskular
      - pemeriksaan penunjang: Foto thorax, sputum kultur bakteri , Led, kardiologi,bronkoskopi
      - Tujuan Penatalaksanaan: Mencegah asfiksia, menghentikan pendarahanpengobatan penyebab utama
      - Komplikasi: Asfiksia--> kematian
    - - berdasarkan terjadinya
        
        pneumothorax artivial
        
        pneumothorax traumatik
        
        Pneumothorax Spontan
        
        Primer
        
        Skunder
      - Berdasarkank jenis vintel
        
        Pneumothorax terbuka
        
        tekanan intrapleura sekitar nol, saat inspirasi tekanan intrapleura menjadi negatif dan saat ekspirasi menjadi positif
        
        Menyebabkan Hipoksia dan Hiperkapnia
        
        langkah awal menutup dengan kasa steril yang hanya di plaster pada 3 sisinya saja, dilakukan evaluasi dan dilanjutkan dengan penjahitan luka
        
        Pneumothorax Tertutup
        
        Rongga pleura tertutupsehingga tidak ada hubungan dengan dunia luar
        
        tekanan didalam rongga pleura positif < 10 cm H2o namun lambat laun berubah menjadi negatif
        
        Pneumothorax ventil
        
        Tekanan intrapleura positif dan semakin membesar karena ada fistula di pleura viseralis dan memerlukan tindakan invasif segera
        
        Penanganan : lakukan dekompresi segera, terapi penyakit dasar atau kausal
        
        Gejala klinis: Sesak nafas berat, keringat dingin, takikardi, sianotik, disorientasi, Gelisah
        
        Pemeriksaan fisik: Gerakan dinding dada asimetris/tertinggal pada pneumothorak, fremitus suara melemah, perkusi hipersonor, Deviasi mediastium kontralateral, Auskultasi Vesikular menghilang
        
        Pemeriksaan Penunjang:1. Foto Thorax PA:Garis Plura+, Hiperlusens, Jantung dan Mediastium terdorong ke arah paru sehat, diafragma terdorong ke bawah 2. Analisa gas darah 3.Darah rutin 4. Proof Punksi
        
        Initial Assesment dan pengelolaan
        
        Primary Survey
        
        Resusitasi Fungsi Vital
        
        Scundary Survey
    - - Diagnosa
        
        dapat ditegakkan bila terdapat 2 dari 4 kriteria berikut: 1.) Sesak napas akut 2.)PaO2 <60MM Hg di udara ruangan 3.) PaCO 2>50mmHg 4.) pH darah sesuai dengan Asidosis respiratorik
      - Klasifikasi
        
        Gagal napas akut Tipe 1 ( hipoksemia ) dihubungkan dengan defek primer pada oksigenasi. PaO2 <60mmHg dengan PaCO2 normal atau dibawah <40mmhG
        
        Penyebab: OedemParu, Pneumoni bilateral, Atelektasis, Asma dan PPOk, Sepsis, Syok dll
        
        Gagal napas akut tipe 2 ( Hiperkapnia ) dihubungkan dengan defek primer pada ventilasi, peningkatanm CO2 karena kegagalan ventilasi. PaO2 menurun, Paco2 meningkat
        
        kelainan yang berhubungan : kelainan sistem syaraf sentral, kelemahan neuromuskular,dan deformitas dinding dada
      - Pemeriksaan : AGDA dan kadar elektrolit, Ronsen Thorax, Darah lengkap, fungsi ginjal dan hati--> mencari etiologi dan komplikasi, uji faal paru
      - Tatalaksana: oksigensi, Bantuan ventilasi--> mungkin memerlukan ventilator mekanik, koreksi gangguan asam basa, penanganan komplikasi gagal napas akut, penanganan penyebab dasar
  - - - Faktor predisposisi: Usia pasien dan status kesehatan, imobilisasi, riwayat trombus vena dalam/trauma/
      - Gejala: Batuk mendadak bisa disertai dahak darah,sesak napas mendadak, nyeri dada tajam dan menusuk di salah satu sisi dada, takipnea, takikardi
      - pengobatan: mempertahankan tekanan darah, oksigenasi dan obat pereda nyeri
    - - penyebab: Gagal jantung, gagal ginjal kronik, hipertensi kritis dll
    - - Penyebab: Trauma thorax, inhalasi asap, keracunan O2, emboli paru, sepsis dll
      - Tatalaksana: tergantung dari penyebabnya. deuretik, nitrat, morphin, ACE inhibitor, obat yang mengurangi preload
    - - Perhatikan prinsip ACLS dan ATLS
      - Prinsio ABC+ Oksigenasi
      - Bila respirasi adekuat namun ada perburukan status maka dilakukan intubasi
- - - - Kristaloid isotonik, tidak memicu edem cerebri
    - - menurunkan PaCO2 , 35-45 mm Hg, bila diberikan terus menerus mengganggu perfusi otak
    - - Menurunkan TIK
      - Deuretik osmotik
    - - Menurunkan TIK. dipilih bagi pasien hipotensi karna tidak memiliki efek deuretik
    - - golongan hipnotik sedatif. pilihan untuk menurunkan TIK bila 2 obat lainya refrakter
      - tidak dianjurkan bagi ps hipotensi dan hipovolemi
    - - anti kejang
      - Phenitoin 1g IV, dengan rate 50 mg/ mnt
  - - - Norepinefrin
        
        Dosis: BB< 70 kg: 0,1-0,5 ug/kg/mnt. BB>70 kg: 7-35 ug/mnt
      - Dobutamin
        
        infus 2-20 ug/kg/mnt ditritasi, jaga agar denyut jantung tidak meningkat>10% dari awal
      - Epinephrin
        
        Digunakan dalam keadaan darutar untuk mengobati reaksi alergi yang sangat serius: sengatan/gigitan serangga, makanan , obat-obatan dan zat lain
        
        untuk meningkatkan pernapasan , merangsang jantung, hipotensi, dan mengurangi pembengkakan
        
        Dosis
        
        IV/IO: 1 mg tiap 3-5 menit setiap pemberian diikuti flush 20 ml Nacl o,o9%
        
        Hipotensi berat: 2-10 ug/ mnt dititrasi sesuai respon
- - - - penurunan curah jantung dan perfusi sistemik, sehingga hipoksia jaringan
    - - Disfungsi sistolik
      - Disfungsi diastolik
      - Disfungsi katup
      - Aritmia
    - - Sianosis
      - Akral dingin
      - Takikardi
      - Bunyi gallop
      - Distensi Vena Jugularis
    - - Darah lengkap
      - Faal Ginjal
      - Faal Hati
      - Elektrolit
      - EKG
      - Foto Thorax
    - - Penanganan Supportif ( resusitasi dan ventilasi )
      - Penanganan Hemodinamik
      - Terapi farmakologi
  - - - Sindrom yang ditandai sesak nafas dan kelelahan
    - - Kardiomiopati
      - Miokarditis
      - PJK
      - Aritmia
    - - Edema
      - Sesak Napas
      - Hipertensi
      - Kelelahan
    - - EKG
      - Darah rutin
      - Foto Rontgent
      - Biomarker
    - - Terapi umum
      - Terapi oksigen dan Ventilasi
      - Terapi medikamentosa
- - - - Nasogastric tube feeding
      - Nasoenteric tube feeding
      - Gastrostomy
      - Jejunostomy
    - - Total Parenteral Nutrision( TPN )/ Central Parenteral Nutrition ( CPN )
        
        Dextrose 30%, melalui Vena subclavia atau vena jugularis interna
      - peripheral parenteral nutrition
        
        Dextrose 10 %, hanya untuk waktu yang singkat