Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
USAHA MEMPERTAHANKAN INDONESIA (Konflik Indonesia Melawan Belanda…
USAHA MEMPERTAHANKAN INDONESIA
Konflik Indonesia-Sekutu dan NICA
Tugas Tentara Sekutu (AFNEI)
menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang
membebaskan tentara Sekutu yang ditahan oleh Jepang
melucuti dan mengumpulkan orang-orang Jepang untuk dipulangkan ke negerinya
Tugas Tentara Belanda (NICA)
ingin menegakkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia
Bentrokan dan permusuhan terjadi hampir di seluruh penjuru tanah air
Insiden Bendera di Surabaya
Peristiwa Heroik di Surabaya
Pertempuran Ambarawa
Bandung Lautan Api
Peristiwa Medan Area
Puputan Margarana
Peristiwa Merah Putih di Minahasa
Pertempuran Rakyat Makassar
Konflik Indonesia Melawan Belanda
Perundingan-Perundingan Awal
Perundingan 17 November 1945
Perundingan Februari 1946
Perundingan Hooge Veluwe
Perundingan Gencatan Senjata
Perundingan Linggajati
Agresi Militer Belanda 1
Perundingan Renville
Agresi Militer Belanda 2 dan PDRI
Perang Gerilya dan Serangan Umum 1 Maret 1949
Perundingan Roem-Royen
Pengaruh Konflik Indonesia-Belanda terhadap Keberadaan Negara Kesatuan RI
Negara Indonesia Timur
Negara Pasundan/Negara Jawa Barat
Daerah Istimewa Borneo dan Dewan Federal Borneo Tenggara
Negara Timur
Negara Sumatra Timur
Negara Jawa Timur
Kelanjutan Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan
Konferensi Inter-Indonesia
Konferensi Meja Bundar
Pembentukan RIS dan Pengakuan Kedaulatan
Belanda mengakui kedaulatan RIS pada tanggal 27 Desember 1949
Upacara diadakan di dua tempat, yaitu Belanda dan Jakarta
Di Jakarta, Pihak Belanda diwakili oleh A.J, Lovink. Pihak Indonesia diwakili Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Di Belanda, penyerahan dilakukan di ruang takhta Istana Kerajaan Belanda. Pihak Belanda diwakili oleh Ratu Yuliana dan Pihak Indonesia diwakili oleh Drs. Moh. Hatta