Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Asuhan Keprawatan Spinal SHOCK image …
Asuhan Keprawatan Spinal SHOCK BUNGA NUR RAHMAWATI/ 13151133031
A-1.2015
Merupakan kehilangan aktifitas otonom, refleks, motorik, dan sensorik pada daerah di bawah tingkat terjadinya cedera medula spinalis. Syok Spinal terjadi sekunder akibat kerusakan pada medula spinalis (Kowalak, 2011).
Penyebab: diakibatkan oleh cedera medulla spinalis, sehingga pembuluh darah perifer mengalami vasodilatasi.
Manifestasi klinis
Fase I (0-24 jam) Muncul refleks kutaneus/polisinaps dan reflesk cremaster, Bradiaritmia, Hipotensi b.d lesi cervical, Paralisis flacid
Fase II (1-3 hari) Babinski sign, Refleks patella menghilang, Refleks achilles menghilang
Fase III (1 bulan) Retensi urin, Refleks achilles mendahului refleks patella.
Fase IV (1 tahun) Hipotensi ortostatik b.d pasien tetraplegia saat berdiri, Hipertensi maligna
Penatalaksanaan: Cek lab, EKG dan radiologi
Tatalaksana: Pre hospital, Instalasi Gawat Darurat/IGD, Rawat Inap, Rehabilitasi
Komplikasi: Osteoporosis, Pneumonia, Deep vein thrombosis atau emboli paru, Cardiovascular disease, Respiratory dysfuction and infection, Neuropaic/spinal cord pain.
-
Patofisiologi
Fase arefleksia/hiporefleksia. Fase ini terjadi 0-1 hari, ditandai dengan hilangnya semua refleks dibawah lesi akibat fungsi neuron sebagai lengkung refleks mengalami hiperpolarisasi dan tidak resposnsif input neural dari otak.
Fase refleks inisial. Fase ini terjadi 1-3 hari dengan kembalinya refleks bubllbocavernosus akibat hipersensitivitas otot yang distimulasi oleh neurotransmitter.
Fase hiperrefleks awal. Fase ini terjadi hari ke 4 sampai 1 bulan dengan munculnya hiperrefleksia akibat terbentuknya sinaps baru pada neuron dibawah lesi.
Fase spastisitas. Fase ini terjadi 1 tahun. Proses fase 3 dan 4 mengalami proses regenesasi sinaps yang sama.