Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Heart failure - Coggle Diagram
Heart failure
siklus jantung
akhir sistole -->katup antrioventrikuler membuka katup pulmonal dan aorta akan menutup, lalu darah mengalir ke atrium dari sistem vena, lalu dari atrium ke ventrikel, laju pengisian ventrikel menurun setelah ventrikel teregang
sistole atrium --> kontraksi atrium akan mendorong darah ke ventrikel, lalu terjadi pengisian darah ventrikel, kontraksi atrium mengakibatkan muara vena cava semakin kecil
kontraksi isovolumetrik ventrikel --> akan menyebabkan menutupnya katup atrioventrikuler, dengan peningkatan tajam tekanan intraventrikuler berlangsung selama 0,05 detik sampai ke ventrikel kiri dan kanan melewati aorta (80 mmHg) dan arteri pulmonal (10 mmHg) dan katup aorta dan pulmonal tertutup
ejeksi ventrikel --> terbukanya katup aorta dan pulmonal, terjadi fase ejeksi ventrikel dengan puncak tekanan ventrikel kiri sekitar 120 mmHg dan ventrikel kanan sekitar 25 mmHg
relaksasi isovolumetrik ventrikel --> seluruh otot ventrikel relaksasi dikuti tertutupnya katup aorta dan pulmonal, tekanan ventrikel akan menurun drastis, berlangsung selama 0,04 s, periode ini berakhir pada tekanan intraventrikuler turun dibawah atrium dan katup atrioventrikuler terbuka
CMD dan diagnosis banding dyspnea
Pemeriksaan Penunjang --> berguna untuk menetapkan berbagai diagnosis banding dan diagnosis definitif
dyspnea akut --> gagal jantung kongestif, emboli paru, panik, EBV, iatrogenik, penyakit SSP, myocarditis
Pemeriksaan fisik --> dilakukan secara sistematis dan terarah dengan mencari berbagai tanda spesifik
Anamnesis --> dilakukan secara sistematis dan terarah dengan mencari berbagai gejala yang berkaitan
dyspnea kronik --> cardiac (CHF, ACS, cardiac aritmia), Pulmonary ( efusi pleura, asma, keganasan), non cardiac (penyakit tromboembolism, hipertensi pulmonal, obesitas, anemia, GERD, sirosis hati, penyakit tiroid, penyakit SSP)
Patofisiologi DVT
hiperkoagulitas --> disebabkan kondisi klinis pasien sehingga menyebabkan penurunan protein antitrombotik disertai ekspresi prokoagulan yang meningkat sehingga menarik sel imun yang membawa tissue factor ke endotel
endothel --> menurunnya rasio sel-sel endothel akan menyebabkan aktivitas prokoagulasi meningkat. dengan itu protrombin akan menghambat aktivitas antikoagulasi dari activated protein C sehingga akan menghambat jarak antikoagulasi
stasis --> menyebabkan obstruksi aliran vena pada daerah extremitas bawah sehingga menyebabkan viskositas dara dan pembentukan mikrotrombus yang akhirnya akan membesar dan berpropagasi
etiologi/faktor risiko dan komplikasi/prognosis
faktor risiko --> riwayat hipertensi, , riwayat penyakit jantung rheumatik, merokok, sindrom metabolik vaskular disease
komplikasi --> aritmia, tromboemboli, penyakit saluran cerna dan pernafasan, stroke
penyebab --> kardiomiopati, ACS, krisis hipertensi, aritmia akut,penyakit katup jantung, miokarditis berat, diseksi aorta
prognosis --> secara umum buruk dengan laju kematian yang lebih tinggi, insidensi pada pria dan wanita dengan sama
definisi/klasifikasi dan gejala/tanda
berdasarkan kelainan struktur --> stadium A, B, C, D berdasarkan kelainan fungsional (NYHA) --> kelas I,II, III, IV
Gejala khas --> Orthopneu, dyspneu efforts, fatigue, edema tungkai
HF adalah kumpulan gejala yang kompleks dimana gejala/tanda HF dan tanda objektif gangguan struktur.fungsional jantung
tanda khas --> takikardia, takipneu, ronkhi paru, efusi pleura, peningkatan TVJ, edema perifer, hepatomegali
mekanisme pompa jantung
autoritmik sel
kontraktil sel
tatalaksana dan edukasi
non farmakologi --> oksigenisasi CPAP dengan target Sao2 94-96%, pemberian vasodilator (nitrat dan nitroprusid), terapi diuretik IV, berikan morfin, berikan infus intravena, atasi komplikasi metabolik dan kondisi spesifik organ lainnya
farmakologi --> ACEI (kaptopril, lisinopril, perindropil), ARB (valsartan), Antagonis Aldosteron (eplerenon, spironolakton), beta bloker (bisoprolol, carvedilol), diuretik (diuretik loop, tiazide, diuretik hemat kalium)
edukasi --> dengan mengedukasi pasien agar selalu mengikuti segala instruksi dokter dalam mengikuti program pengobatan, baik berupa farmakologi (obat-obatan) non farmakologi ( modifikasi diet dan pembatasan cairan, pemantaun berat badan, identifikasi tanda dan gejala perburukan gagal jantung, penilain terhadap prognosis dan faktor risiko.
Patofisiologi heart failure
peningkatan ESV
peningkatan LVEDP-LAP-PCWP
penurunan fraksi ejeksi ventrikel kiri
peningkatan tekanan interstitial alveoli dan terjadi udem paru