Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
GAGAL JANTUNG, :, DIVA FARRAS KHANSA HSB
1908260170 - Coggle Diagram
GAGAL JANTUNG
TATALAKSANA
FARMAKOLOGI
Diuretik, seperti spironolactone dan furosemide.
Penghambat beta, seperti carvedilol dan bisoprolol.
ACE inhibitor, seperti lisinopril, ramipril, dan perindopril.
ARB, seperti candesartan, valsartan, dan telmisartan.
-
-
-
-
DEFENISI
Gagal jantung, dikenal sebagai gagal jantung kongestif, terjadi ketika otot jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya. Kondisi tertentu, seperti penyempitan arteri di jantung (penyakit arteri koroner) atau tekanan darah tinggi, secara bertahap membuat jantung terlalu lemah atau kaku untuk mengisi dan memompa secara efisien.
GEJALA
-
-
Pembengkakan (edema) di tungkai, pergelangan kaki dan kaki Anda
-
-
-
-
-
DIAGNOSA
Foto Rontgen dada, untuk mendeteksi pembesaran ukuran jantung atau penumpukan cairan di dalam paru-paru, yang umum terjadi pada pasien gagal jantung.
Elektrokardiografi, untuk merekam perubahan aktivitas listrik jantung saat terjadi gagal jantung, atau mendeteksi gangguan irama jantung yang bisa menjadi penyebab gagal jantung.
Ekokardiografi, untuk melihat struktur organ jantung lebih jelas dengan bantuan gelombang suara berfrekuensi tinggi.
Tes darah, untuk mendeteksi suatu jenis protein yang kadarnya akan meningkat bila terjadi gagal jantung, serta mendeteksi penyakit yang dapat menjadi penyebab gagal jantung.
CT scan atau MRI jantung, untuk memperoleh gambaran yang lebih detail mengenai kondisi organ
Kateterisasi jantung, untuk mendeteksi penyumbatan pada pembuluh darah jantung.
-
EDUKASI PENCEGAHAN
Menjaga berat badan ideal, atau mengurangi berat badan jika memiliki berat badan berlebih.
Mengonsumsi makanan yang tinggi serat atau tinggi protein, seperti sayur, buah, ikan, dan biji-bijian. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti gorengan.
-
-
Berolahraga secara rutin, setidaknya 30 menit setiap hari.
-
-
-
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi gagal jantung amat kompleks dan melibatkan jejas kardiak dan ekstrakardiak yang memicu respons neurohormonal seluler dan molekuler serta remodelisasi jantung. Aktivasi neurohormonal yang pada mulanya bersifat adaptif kemudian berlanjut secara kronik disertai remodelisasi yang buruk semakin memperberat jejas jantung dan di luar jantung (misalnya vaskuler, pulmoner, dan renal).
-
-