Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

REKONSILIASI (KOREKSI) FISKAL - Coggle Diagram

- - - - Beban yang tidak diakui oleh pajak (non-deductible expense)- Pasal 9 ayat (1) UU PPh.
      - Penyusutan komersial lebih besar dari penyusutan fiskal.
      - Amortisasi komersial lebih besar dari amortisasi fiscal.
      - Penyesuaian fiskal positif lainnya.
  - - - Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak - Pasal 4 ayat (3) UU PPh.
      - Penghasilan yang dikenakan PPh bersifat Final – Pasal 4 ayat (2) UU PPh.
      - Penyusutan komersial lebih kecil daripada penyusutan fiskal.
      - Amortisasi komersial lebih kecil daripada amortisasi fiskal.
      - Penghasilan yang ditangguhkan pengakuannya.
      - Penyesuaian fiskal negaif.
- - - - PhKP = Penghasilan Neto
    - - PhKP = Penghasilan Neto – PTKP
    - - PhKP = ( % Normal Penghitungan Penghasilan Neto x Peredaran Usaha) – PTKP
    - - PhKP = Penghasilan Neto ( berdasarkan Pasal 5 UU PPh)
  - - - WP Orang Pribadi dalam negeri
        
        Lapisan Penghasilan Kena Pajak
        
        Sampai dengan Rp.50.000.000
        
        Rp. 50.000.000 s.d. Rp. 250.000.000
        
        Rp. 250.000.000 s.d. Rp. 500.000.000
        
        Rp.500.000.000
        
        Tarif Pajak
        
        5%
        
        15%
        
        25%
        
        1 more item...
      - Wajib Pajak badan dalam negeri dan BUT
        
        25%
- - - - WP orang pribadi
        
        PPh yang dipotong/dipungut pihak lain, meliputi PPh 21, 22,atau 23.
      - WP dalam negeri badan atau BUT
        
        PPh 26 ayat (5)
    - - PPh 24
      - Dilakukan pada tahun pajak digabungkannya penghasilan tersebut.
        
        Kerugian di luar negeri tidak boleh digabungkan.
    - - Angsuran PPh 25 yang dibayar setiap bulan ataupun fiskal luar negeri.
- - - - Harus dilunasi selambat-lambatnya sebelum SPT tahunan PPh disampaikan, pada akhir bulan ke-4 setelah tahun pajak berakhir.
        
        Disajikan dalam neraca sebagai Utang Pajak dalam Kelompok Kewajiban Lancar.
  - - - Kelebihan pembayaran tersebut dapat direstitusi atau dikompensasikan setelah diperhitungkan dengan utang pajak dan sanksi-sanksinya (PPh Pasal 28A).
        
        Disajikan dalam neraca sebagai biaya dibayar dimuka dalam kelompok aset lancar.