Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
KEKURANGAN ENERGI PROTEIN - Coggle Diagram
KEKURANGAN ENERGI PROTEIN
DEFINISI
Menurut Arisman (2004) Kurang Energi Protein (KEP) akan terjadi disaat kebutuhan tubuh akan kalori, protein, atau keduanya tidak tercukupi oleh diet. Sedangkan menurut Merryana Adriani dan Bambang Wijatmadi (2012) KEP merupakan keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi kecukupan yang dianjurkan.
“KEP (Kurang Energi Protein) merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang penting dan sering terjadi di negara berkembang. Penyakit KEP diberi nama seara internasional yaitu Calory Protein Malnutrition (CPM), kemudian diubah menjadi Protein Energy Malnutrition (PEM)”
KLASIFIKASI
Menurut Kemenkes RI, klasifikasi KEP didasarkan pada indeks berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), dan indeks masa tubuh berdasarkan umur (IMT/U).
PADA BAYI&BALITA
kwarshiorkor
Pembengkakan pada seluruh tubuh, Lila kurang dari 14 cm, ruam merah muda pada kulit, nafsu makan menurun, perut membesar
kwarshiorkor marasmus
Hanger oedema (Busung lapar)
marasmus
BB kurang dari 60% BB sesuai usia, rambut tipis mudah rontok, kulit kering, tampak lebih tua, perut cekung disertai diare kronik
menurut latham, 1971
kronis malnutrisi
BB/U rendah , TB/U rendah, BB/TB normal
akut dan kronis malnutrisi
BB/U rendah, TB/U rendah , BB/TB rendah
Akut malnutrisi
BB/U rendah , TB/U normal, BB/TB rendah
PENILAIAN PADA TK.PUSKESMAS
KEP sedang
KEP sedang, bila hasil penimbangan berat badan pada KMS terletak di Bawah Garis Merah ( BGM )
KEP berat/gizi buruk
bila hasil penimbangan BB/U < 60 % baku median WHO-NCHS
KEP ringan
bila hasil penimbangan berat badan pada KMS terletak pada pita kuning
MANIFESTASI KLINIS KEP
Gizi buruk pada balita adalah anak sulit makan atau anorexia bisa terjadi karena penyakit akibat defisiensi gizi, psikologik, suasana makan, pengaturan makanan dan lingkungan yang menyebabkan :
turgor/eslastisitas kulit jelek
reflek patella negatif
rabun senja
pitting edema
rambut mudah rontok
PATOFISIOLOGI
kebiasaan makan tidak tepat/ kelainan metabolik/ malformasi kongenital
diet tidak cukup
kalori dan protein kurang
KEP
DAMPAK KEP
perkembangan mental terganggu
angka kematian tinggi
mutu kehidupan menurun
menimbulkan kecacatan
pertumbuhan terganggu
infeksi
TATALAKSANA
meningkatkan asupan kalori dan protein
mengatasi penyebab malnutrisi
pengobatan
fase stabilisasi
fase transisi
fase rehabilitasi
Mencegah anak kedinginan
Pemberian antibiotik
Mengatasi gangguan elektrolit
Pemberian vitamin A
Pemberian multivitamin dan mineral
Pemberian makanan untuk mengejar pertumbuhan
Memberikan asupan makanan untuk mencegah turunnya gula darah
Merangsang perkembangan anak
Memberikan cairan dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi
Rencana tindak lanjut untuk mencegah gizi buruk timbul lagi