Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
GAGAL JANTUNG - Coggle Diagram
GAGAL JANTUNG
definisi, klasifikasi, etiologi
Kondisi kronis ketika jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya.
Kelas I: Gagal jantung akut dekompensata. Kelas II: Gagal jantung akut hipertensif. Kelas III: Gagal jantung akut dengan edema paru. Kelas IV: Gagal jantung akut dengan gangguan napas, hipoksemia, dan adanya penurunan curah jantung (IVa) hingga adanya syok kardiogenik (IVb)
Selain kondisi-kondisi di atas, ketidakmampuan jantung memompa darah juga bisa disebabkan oleh hipertensi pulmonal, anemia, obesitas, penyakit ginjal, efek samping obat-obatan, alergi, infeksi, dan pembekuan darah di paru-paru.
mekanisme pompa jantung
Darah dari ventrikel kanan dipompakan keluar jantung menuju ke paru-paru, untuk pertukaran karbon dioksida dengan oksigen. Darah yang sudah dipenuhi oksigen lalu dipompakan masuk ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri, yang selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh melalui aorta.
patofisiologi sesak napas
Sesak nafas terjadi karena tubuh membutuhkan oksigen lebih banyak dari sebelumnya. Hal itu menyebabkan Anda bernafas lebih cepat untuk mencoba meningkatkan aliran udara yang kaya oksigen ke paru-paru. Dari paru-paru, oksigen masuk ke aliran darah dan oleh jantung dipompa ke seluruh tubuh.
hukum frank-starling
Ketika fungsi ventrikel jantung melemah, hukum Frank-Starling bekerja. Menurut hukum Frank-Starling, pengosongan ventrikel yang tidak adekuat berujung pada peningkatan volume akhir diastole (EDV). Hal ini dinamakan peningkatan preload, sehingga isi sekuncup jantung akan meningkat pada kontraksi berikutnya.
patofisiologi gagal jantung
Patofisiologi gagal jantung dengan fraksi ejeksi normal (heart failure with preserved ejection fraction/HFpEF) melibatkan perubahan pada relaksasi dan pengisian ventrikel kiri, remodelisasi ventrikel kiri beserta perubahan geometrinya, dan perubahan pada kepatuhan ventrikel dan vaskuler.
cara mendiagnosis gagal jantung
Diagnosis gagal jantung akut dapat dilakukan dengan anamnesis mengenai gejala seperti sesak napas dan faktor risiko seperti hipertensi dan merokok. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik (terutama kardiovaskular) terarah untuk menilai adanya tanda kongesti dan hipoperfusi.
penunjang gagal jantung
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada gagal jantung akut, antara lain : Pemeriksaan elektrokardiogram: dilakukan rutin untuk mencari etiologi pencetus gagal jantung akut seperti aritmia dan sindroma koroner akut. Pemeriksaan radiologi (rontgen toraks): dilakukan untuk mengkonfirmasi ada-tidaknya kongesti.
kriteria untuk penegakkan diagnosis gagal jantung
Diagnosis gagal jantung akut ditegakkan berdasarkan gejala, penilaian klinis, serta pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan EKG, foto toraks, laboratorium, dan ekokardiografi Doppler
tatalaksana gagal jantung
Penatalaksanaan gagal jantung akut terdiri dari terapi segera, jangka menengah, dan terapi jangka panjang. Terapi segera dimaksudkan untuk menangani kasus akut yang mengancam nyawa dengan memperbaiki oksigenasi dan stabilisasi hemodinamik pasien.
diagnosis gagal jantung
Foto Rontgen dada, untuk mendeteksi pembesaran ukuran jantung atau penumpukan cairan di dalam paru-paru, yang umum terjadi pada pasien gagal jantung.
komplikasi gagal jantung
komplikasi seperti aritmia, kejadian tromboemboli (KTE), komplikasi saluran cerna, dan pernapasan. Jenis aritmia yang berbahaya dan sering dialami pasien dengan gagal jantung antara lain fibrilasi atrium (atrial fibrillation/AF) dan aritmia ventrikuler.