Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
pengendalian vektor dan rodentala - Coggle Diagram
pengendalian vektor dan rodentala
masa inkubasi
ekstrinsik: waktu agen penyakit berkembang biak dalam vektor
intrinsik: waktu agen penyakit berkembang biak dalam tubuh manusia
vektor
serangga penyebar penyakit
penyakit yang ditularkan vektor disebut
arthropodborne disease atau vectorbrone disease
rodent
binatang pengerat, hidup berdampingan dnegan manusia, menyebarkan penyakit dna merusak
jenis-jenis
rodent dometik
Rattus rattus (tikus loteng). kecil, langsing, mocong lancip
Rattus norwegicus: besar, berat, moncong lebar
rodent liar
tatera indica: reservoir penyakit sampar
banditcota bengalensis varius
jenis vektor
nyamuk: culex, anopheles, aedes
lalat: Musca
kutu/tuma:pediculus
Pinjal: Xenopsylla
pengendalian vektor
lingkungan: membersihkan tempat hidup vektor
kimiawi: insektisida
biologi: predator
genetika: fertilisasi/ steril
pemantauan vektor
indeks lalat
indeks pijal
indeks kontainer, indeks rumah, indeks breteau
istilah
vector eradication
: pemusnahan semua vektor
vektor kontrol
: menekan populasi serendah-rendahnya sehingga tidak berbahaya bagi manusia
(permenkes 347/2010 ps 1 (1)
pengendelian vektor terpadu
: kombinasi beberapa metode pengendalian vektor yang dilakukan berdasarkan asas- asas dan kelestarina keberhasilan nya.
(permenkes 347/2010 ps 1 (2)
Vektor control
kontrol alami =
Natural
iklim
predator: arthropoda kanibal, jamur memakan telur arthro[oda, dll
kontrol buatan=
Artificia
l
pengendalian mekanikal
: dengan tangan ataupun alat
enviromental control
modifikasi lingkungan
: merubah sarana fisik lingkungan bersifat permanenen (mengatur irigasi, tempat sampah, menghilangkan rawa
manipulasi lingkungan
: pemeliharaan dan pembersihan lingkungan terus menerus
biologis
: mengembangkan pemangsa/predator vektor
genetika
: membuat arthropoda mandul
legal control:
membuat undang-undang
kimiawi
(insektisida
):
membunuh
arthropoda
larvasida: membunuh larva
ovisida: membunuh telur
adultsida: membunuh dewasa
mitisida: membunuh mite
lousisida: membunuh pediculus
repellent
:
mencegah menggigit/hisap
nabati: terbuat dari tumbuh-tumbuhan
minyak sereh, dimetil talat, dietil toluamide, rutgers 612, benzil bemzoat, puretrum
fisik
: melakukan pendinginan, pembekuan sehingga aktifitas arthropoda terganggu
insektisida
bentuk
padat: serbuk, granul, pelet
cair: aerosol, kabut, spray
gas: asap(fumigan), uap (vapours)
sifat
organik alam: tumbuhan, bumi
organik sintetis: klorin, fosfor, nitrogen,sulfur, tiosinat,
anorganik: sulfur dan mercuri
cara masuknya ke arthropoda
concatct poisons
masuk melalui
eksoskeleton, alat pernafasan, darah kulit
umumnya untuk serangga dengan bentuk mulut tusuk hisap
stomach poisons
masuk melalui mulut, jadi serangga memiliki mulut menggigit, mengerat, dan menghisap
fumigants
: melalui alat pernafasan (
spiracle
)
jenis insektisida
DDT (dichloro diphenil trichloroethane).
kristal putih, termasuk organik klorin, daya bunuh besar, dosis 2 gram/ml kubik, tahan 6 bulan.
digunakan untuk: lalat, nyamuk, tuma, pinjal, cimex
Abate
: untuk
larva nyamuk aedes aegepti
,masuk ke
organofosfor
, nama lain
temepos
Baygon: gol. karbamat
, dipakai: lipas, lalat, nyamuk, laba-laba.
repllent
Dieldrin
: masuk ke
klordena series.
untuk serangga yang resisten terhadap DDT
Piretrum
: berasal dari kepala
bunga matahari (chrysanthema spp)
, bersifat
neurotoxic ke serangga,
sebagai
repllent
resistensi
bawaan
fisiologis: daya absorpsi terlalu lambat, insektisidasi disimpan di lemak, cepat di ekskresi, detoksifikasi
kelakuan: perubahan habit menyebabkan perubahan pada keturunan serangga, sifat: menghindar/ avoidance
didapat: serangga menyesuai kan diri lalu nanti keturunan nya tidak mati (resistens)
penyakit karna tikus
bakteri: sampar, tularemia, salmonelosis
virus: lassa fever, hemmoragic fever, ensefalitis
riketsia: scrub typhus, murine typhus, ricketsial pox
parasit: hymenolopsis diminute, leismaniasis, amebiasis, trichinosis, peny chagas
demam gigitan tikus, leptospirosis, histoplasmosis