Mioma Uteri

Defenisi, Etiologi, Faktor resiko, Patofisiologi dan Klasifikasi mioma uteri

Diagnosa Banding Perut Membesar

Mioma uteri

Kista Ovarium

Molahidatidosa

Kehamilan ektopik

Kehamilan normal

Fertilisasi spermatozoa dan ovum dilanjutkan nidasi atau implantasi

Plasenta dengan vili korialis yang berkembang tdk sempurna dengan gambaran adanya edema dan vili vesikuler sehingga menunjukkan berbagai ukuran trofoblas proliferatif abnormal

Neoplasma jinak yang berasal dari otot polos uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya

Tumor jinak di bagian bawah abdomen dan berisi cairan abnormal berupa udara, nanah dan cairan kental

Kehamilan yg terjadi di luar cavum uteri, sekitar 95% terjadi pada tuba fallopi

Defenisi

Kista Ovarium

Mioma uteri

Mola hidatidosa

Pembesaran ovarium yg bersifat fungsional atau disfungsional, berupa kistik, padat atau campuran kistik padat dan dapat bersifat neoplastik maupun non neoplastik

Tumor otot polos yg terbatas pada daerah tertentu dan disertai jaringan fibrosa

Plasenta dengan vili korialis yang berkembang tdk sempurna dengan gambaran adanya edema dan vili vesikuler sehingga menunjukkan berbagai ukuran trofoblas proliferatif abnormal

Etiologi

Kista ovarium

Gangguan pembentukan hormon pada hopotalamus, hipofisis dan ovarium

Mioma uteri

Penyebab pasti tidak diketahui,sering dipengaruhi hormon repeoduksi

Mola hidatidosa

Pembengkakan vili dan proliferasi trofoblas

Faktor resiko

Usia

Usia menarceh

Paritas

Riwayat keturunan

Pathofisiologi

Klasifikasi Mioma uteri

Mioma submukosa

Mioma intramural

Mioma subserosa

Menempati lapisa dibawah endometrium dan menonjol ke dalam kavum uteri

Mioma berkembang diantara miometrium

Mioma yang tumbuh dibawah lapisan serosa uterus dapat tumbuh ke arah luar dan juga bertangkai

Hubungan Fungsi hormon reproduksi & mekanisme regulasi

Hipotalamus

Corticotrepin Relusing Factoe (CRF)

Thycoteopin Relusing Factor (TRF)

Folicel Stimulating Hormon Releasing Factor (FSHRF)

Prolactin Inhibitin Factor (PIF)

Luteinezing Hormone Releasing Factor (LHRF)

Growth Hormone Releasing Factor(GHRF)

Menstimulasi pengeluaran
hormone adrenokortikotropik

Menstimulasi pengeluaran
hormone tirotropik

Menstimulasi pengeluaran FSH (Follicle Stimulating Hormone)

Menghambat pengeluaran
prolaxtin

Menstimulasi pengeluaran LH (Luteinezing Hormone)

Menstimulasi pengeluaran hormone tubuh (Growth Hormone atau STH Somatotrophic Hormone)

Hipofisis anterior

Follicle-stimulating
hormone (FSH)

Luteinizing hormone (LH)

Prolaktin (PRL)

pada wanita merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel ovarium, tempat berkembangnya ovum atau sel telur serta mendorong sekresi hormon estrogen oleh ovarium

Pada pria
untuk produksi sperma

pada wanita pembentukan korpus luteum penghasil hormon di ovarium setelah ovulasi serta mengatur hormon estrogen dan progesteron

Pada pria merangsang sel interstisium Leydig di testis untuk mengeluarkan hormon testosteron sehingga memiliki nama alternatif interstisial cellstimulating hormone (ICSH).

perkembangan payudara dan produksi air susu pada wanita. Fungsi ada pria belum jelas

Hipofisis Posterior

Oksitosin

merangsang kontraksi otot polos uterus untuk membantu mengeluarkan janin selama persalinan dan hormon ini juga merangsang penyemprotan (ejeksi) susu dari kelenjar mamalia (payudara) selama antara ibu dan bayinya

Plasenta

Gonadotropin

Relaksin

Progesteron

Esterogen

menstimulsi produksi
progesteron

merangsang adenyl cyclase dan menyebabkan relaksai uterus

mempersiapkan endometrium untuk implantasi dan mempertahankan kehamilan

meningkatkan kontraksi uterus

Fungsi hormon endokrin dan hubungan dengan reproduksi pada kasus

Fungsi hormon endokrin secara umum

Mensekresikan hormon yang di alirkan langsung ke dalam darah yg diperlukan sel/jaringan/organ tubuh tertentu

Bertindak mengontrol aktivitas kelenjar tubuh

Merangsang pertumbuhan jaringan

CMD Mioma Uteri

Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Penunjang

Keluhan perut membesar

haid memanjang

Nyeri perut dan pinggang saat mens

Gangguan fertilitas

Konjungtiva anemis

Teraba massa di daerah pubis dgn konsistensi kenyal, bulat, berbatas tegas, benjol, tdk nyeri

Vaginal toucher : korpus luteum membesar, kenyal, benjol, subserum teraba massa tumor terpisan dari uterus, teraba massa di lumen vagina untuk mioma geburt

Pemeriksaan sonde : uterus membesar >10 cm

Darah lengkap

USG

Sitologi

Fertilitas Mioma Uteri

Kondisi hiperprogesteron menyebabkan feed back ke FSH dan tdk ada pematangan folikel karena FSH dihambat, maka tidak terjadi ovulasi dan tdk dapat hamil

Tatalaksana awal

Obat AINS

Terapi hormonal

Operatif

Radioterapi

Histerektomi

Miomektomi

Edukasi

Modifikasi gaya hidup

Diet

click to edit

Indikasi Rujukan Mioma Uteri

Perdarahan uterus abnormal

Ukuran rahim >12 minggu mengaburkan evaluasi adnexa

Frekuensi BAK, retensi atau hidronefrosis

Komplikasi & Prognosis

Komplikasi

Komplikasi paling meresahkan adalah infertilitas. Di AS infertilitas terjadi pada 2-3% kasus mioma uter. Pada kehamilan tumor akan memicu keguguran, gangguan plasenta dan presentasi janin, prematuritas serta perdarahan pasca persalinan.

Prognosis

Pronosis mioma uteri uteri asimtom umumnya baik karna tumor akan menegecil dalam 6 bulan sampai 3 tahun terutama saat monopause

ERLIANI (1808260085)