Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Hipertensi, Definisi, Batas-batas letak organ jantung (permukaan…
Hipertensi
-
Definisi, etiologi, klasifikasi, faktor resiko
Hipertensi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal sehingga mengakibatkan peningkatan angka morbiditas maupun mortalitas, tekanan darah fase sistolik 140 mmHg menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90 mmHg menunjukkan fase darah yang kembali ke jantung (Triyanto, 2014).
Etiologi
Berdasarkan etiologinya hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi hipertensi primer/essensial dengan insiden 80-95% dimana pada hipertensi jenis ini tidak diketahui penyebabnya. Selain itu terdapat pula hipertensi sekunder akibat adanya suatu penyakit atau kelainan yang mendasari, seperti stenosis arteri renalis, penyakit parenkim ginjal, feokromositoma, hiperaldosteronism, dan sebagainya.
-
-
Hukum Frank-Starling
Hukum II
Dalam batasbatas fisiologis, jantung memompakan ke seluruh tubuh darah yang kembali ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan di vena
Hukum III
Jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit ataupun jumlah darah yang besar bergantung pada jumlah darah yang mengalir kembali dari vena
Hukum I
Makin besar isi jantung sewaktu diastol, semakin besar jumlah darah yang dipompakan ke aorta
Patofisiologi, manifestasi klinis,
Manifestasi Klinis
b. Nyeri kepala oksipital yang terjadi saat bangun dipagi hari karena peningkatan tekanan intrakranial yang disertai mual dan muntah.
-
-
d. Sakit kepala, pusing dan keletihan disebabkan oleh penurunan perfusi darah akibat vasokonstriksi pembuluh darah.
-
f. Nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari) akibat dari peningkatan aliran darah ke ginjal dan peningkatan filtrasi oleh glomerulus.
Patofisiologi
1) Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor medulla otak. Rangsangan pusat vasomotor yang dihantarkan dalam bentuk impuls bergerak menuju ganglia simpatis melalui saraf simpatis.
2) Saraf simpatis bergerak melanjutkan ke neuron preganglion untuk melepaskan asetilkolin sehingga merangsang saraf pascaganglion bergerak ke pembuluh darah untuk melepaskan norepineprin yang mengakibatkan kontriksi pembuluh darah. Mekanisme hormonal sama halnya dengan mekanisme saraf yang juga ikut bekerja mengatur tekanan pembuluh darah (Smeltzer & Bare, 2008).
komplikasi, Penatalaksanaan
-
Tatalaksana
-
farmakologi
2) Penghambat simpatetik (Metildopa, Klonidin dan Reserpin)
-
-
-
5) Vasodilator (Prasosin, Hidralasin
Anatomi Jantung
jantung terletak di atas diaphragma, dekat garis tengah cavum thoracis, di dalam mediastinum. 2/3 bagian jantung terletak di kiri garis tengah, 1/3 bagian terletak di kanan garis tengah. Apex cordis dilukiskan dengan titik imajiner antara costae 4 atau 5 pada linea medioclavicular sinistra
Morfologi organ: jantung berbentuk seperti kerucut, sebesar kepalan tangan, berat berkisar 250 gr (wanita) – 300 gr (laki2).
Batas
Batas atas : Cartilago costae II sinistra (3 cm dari midsternalis) sampai ke cart Costae III dextra (2 cm dari midsternalis)
Batas kanan : ICR III dextra (2 cm dari midsternalis) sampai ke cartilago costae VI dextra (2 cm dari midsternalis
Batas kiri : cartilago costae II sinistra (3 cm dari midsternalis sampai ICR V sinistra (linea midclavicularis) sinistra.
Batas bawah : cartilago costae VI dextra (2 cm dari midsternalis ) sampai ke ICR V sinistra (linea midclavicularis sinistra).
-
Siklus
Pompa Jantung
Pompa darah kecil : Jantung kanan, paru, jantung kiri. arteri membawa darah kotor dan vena membawa darah bersih
Pompa jantung besar : Jantung kiri, seluruh tubuh, Jantung Kanan
setiap jantung berkontruksi/ berdenyut sisi kanan memompa darah ke paru dan sisi kiri memompa darah keseluruh tubuh
-
-
-
dengan garis khayal pada dinding dada, sbb:
-