Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Perdarahan Uterus Abnormal (PUA) - Coggle Diagram
Perdarahan Uterus Abnormal (PUA)
Klasifikasi PUA (FIGO)
Kelainan struktur yang dapat dinilai dengan berbagai teknik pencitraan dan atau pemeriksaan histopatologi (PALM)
Leiomioma
Malignancy and hyperplasia
Adenomiosis
Polip
Kelainan non struktural yang tidak dapat dinilai dengan teknik pencitraan atau histopatologi (COEIN)
Endometrial
Ovulatory dysfunction
Iatrogenik
Not yet classified
Coagulopathy
Definisi gangguan haid
Gangguan siklus haid disebabkan oleh ketidakseimbangan FSH atau LH sehingga kadar estrogen dan progesteron tidak normal.
Patofisiologi haid tidak teratur
Siklus menstruasi normal terdiri dari 3 tahapan, yaitu fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal. Perubahan-perubahan kadar hormon sepanjang siklus menstruasi disebabkan oleh mekanisme umpan balik (feedback) antara hormon steroid dan hormon gonadotropin. Estrogen menyebabkan umpan balik negatif terhadap FSH, sedangkan terhadap LH estrogen menyebabkan umpan balik negatif jika kadarnya rendah, dan umpan balik positif jika kadarnya tinggi. Tempat umpan balik terhadap hormon gonadotropin berada pada hipotalamus.
Patofisiologi PUA karena kontrasepsi suntikan
Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LH (LH surge). Respon kelenjar hipofisis terhadap gonadotropin relasing hormon eksogenous tidak berubah sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus daripada kelenjar hipofisis. Ini berbeda dengan POK yang tampaknya menghambat ovulasi melalui efek langsung pada kelenjar hipofisis. Pada pemakai DMPA endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Sering stroma menjadi oedematous. Dengan pemakaian jangka lama, endometrium menjadi sedemikian sedikitnya sehingga tidak didapatkan atau hanya sedikit sekali jaringan bila dilakukan biopsi.
Tatalaksana PUA
Penatalaksana non bedah
Perdarahan menstruasi yang berat dan teratur dapat diatasi dengan pilihan pengobatan hormonal dan non-hormonal.
Progestin siklik, kontrasepsi hormonal kombinasi, dan levonorgesterel-releasing intrauterine system adalah contoh pilihan yang efektif dalam kelompok ini. Terapi medis juga berguna pada beberapa kasus untuk mengurangi kerugian menstruasi yang berhubungan dengan fibroid atau adenomiosis.
Penatalaksanaan Bedah
Peran pembedahan dalam penatalaksanaan perdarahan uterus
abnormal membutuhkan evaluasi yang teliti dari patologi yang mendasari serta faktor pasien
1.Dilatasi dan Kuretase → Jarang digunakan untuk pengobatan jangka panjang, karena efeknya hanya sementara.
2.Endometrial Destructive Procedures → prosuder yang kurang invasive dibandingkan histerektomi,untuk menghancurkan atau memotong endometrium. Karena endometrium mempunyai kemampuan untuk regenerasi, maka jaringan endometrium yang harus dihilangkan meliputi lapisan fungsionalis dan basalis sampai 3 mm kedalaman myometrium.
Histerektomi → Menghilangkan uterus merupakan treatment yang paling efektif untuk perdarahan.
Edukasi PUA
Menjaga kebersihan organ kewanitaan, untuk mencegah infeksi sekitar panggul yang menyebabkan perdarahan uterus abnormal.
Pandangan Islam terkait adab salat pada haid patologis
Ia wajib berwudhu pada setiap kali ingin mengerjakan shalat.
Hendaklah ia mencuci dan membersihkan kemaluannya sebelum berwudhu, lalu di tutup dengan kain atau kapas untuk menahan darah atau mengurangi najis.
Setiap wudhu yang di lakukan harus telah masuk waktu shalat. Bila belum masuk waktu shalat, maka wudhunya tidak sah dan harus di ulangi lagi.
Pemeriksaan penunjang PUA
Ultrasound
Transvaginal sonografi memungkinkan evaluasi dari kelainan anatomi uterus dan endometrium.Selain itu, patologi dari miometrium, serviks, tuba, dan ovarium juga dapat dievaluasi.
Saline Infusion Sonohysterography
Saline infusion sonohysterography menggunakan 5 sampai 15 mL larutan saline yang dimasukkan ke dalam rongga rahim selama sonografi transvaginal dan mengimprovisasi diagnosis patologi intrauterin. Terutama dalam kasus polip dan fibroid uterus, SIS memungkinkan pemeriksa untuk membedakan lokasi dan hubungannya dengan kavitas uterus.
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI jarang digunakan untuk menilai endometrium pada pasien yang memiliki perdarahan uterus abnormal. MRI mungkin membantu untuk memetakan lokasi yang tepat dari fibroid dalam perencanaan operasi dan sebelum terapi embolisasi untuk fibroid.
Histeroskopi
Evaluasi histeroskopi untuk perdarahan uterus abnormal adalah pilihan yang menyediakan visualisasi langsung dari patologi kavitas dan memfasilitasi biopsi langsung.
Biopsi Endometrium
Biopsi endometrium biasanya dapat dilakukan dengan mudah pada wanita premenopause dengan persalinan pervaginam sebelumnya. Biopsi lebih sulit dilakukan pada wanita dengan : riwayat persalinan sesar sebelumnya, wanita yang nulipara, atau yang telah memiliki operasi serviks sebelumnya.
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan hCG, darah lengkap, fungsi tiroid, dan
prolaktin, fungsi liver, faktor koagulasi.