Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL - Coggle Diagram
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL
Definisi
Adalah perdarahan uterus abnormal yang terjadi tanpa adanya keadaan patologi pada panggul, penyakit sistemik tertentu, atau kehamilan.
Patofisiologi
Pada siklus anovulasi, perdarahan uterus abnormal disebabkan stimulasi estrogen berlebihan (unopposed estrogen) pada endometrium
Epidemiologi
Perdarahan uterus abnormal mencapai 5-10% dari kasus rawat jalan. Mayoritas kasus berhubungan dengan siklus anovulasi, maka perempuan usia <20 tahun dan >40 tahun lebih rentan mengalami keadaan ini.
Etiologi
Usia remaja
Penggunaan kontrasepsi (IUD, pil KB)
Pramenopause
Terapi Pengganti Steroid Pascamenopause (Postmenopausal Steroid Replacement Therapy)
Hiperplasi atau keganasan pada uterus dan strukturnya
Gangguan Perdarahan (seperti penyakit Von Willebrand)
Penyakit sistemik lain (gagal ginjal, penyakit liver, hipertiroid)
Tatalaksana
Penatalaksanaan definitif perdarahan uterus abnormal tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Namun, secara garis besar penatalaksaan perdarahan uterus abnormal dibagi menjadi terapi medikamentosa dan intervensi bedah
menerbitkan pedoman untuk mengobati perdarahan uterus abnormal yang disebabkan oleh disfungsi ovulasi (ovulatory disfunction) yang mencakup rekomendasi sebagai
Terapi bedah harus dipertimbangkan hanya pada pasien yang telah mengalami kegagalan terapi medikamentosa. Selain pada keadaan itu, terapi bedah dikontraindikasikan
Ablasi endometrium tidak diperkenankan menjadi terapi primer karena prosedur tersebut dapat menghambat penggunaan metode lainnya untuk memonitor endometrium di kemudian hari
Terlepas dari usia pasien, terapi progestin dengan IUD levonorgestrel seharusnya dipertimbangkan. Kontrasepsi yang mengandung kombinasi estrogen dan progesteron juga memberikan pengobatan yang efektif.
Komplikasi
Anemia defisiensi besi
Syok hemoragik disebabkan karena perdarahan masif
Infertilitas
Prognosis
baik dengan terapi yang tepat guna dan tepat waktu.
Edukasi
mengontrol tingkat stresnya
rajin berolahraga dan mengontrol berat badannya
Ajarkan pasien untuk menghitung Indeks Massa Tubuhnya dan menjaga supaya IMT tetap di kisaran normal.
Siklus menstruasi dibagi menjadi 3 fase
Fase menstruasi
Fase proliferasi
Fase skretorik
Hormon yang mempengaruhi menstruasi
Estrogen
Progesteron
GnRH
FSH
LH
LTH/PROLACTIN
Klasifikasi