Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SUNAN AT TIRMIDZI, Sebelum munculnya Imam At-Tirmidzi, kualifikasi hadis…
SUNAN AT TIRMIDZI
Imam Tirmidzi
-
-
-
Orang pertama yang mengelompokkan hadis dalam kategori hasan, diantara sahih dan dhaif.
-
Nama pemberian orang tua : Muhammad bin Isa bin Saurah bin Adh-Dhahak As-Salami Al-Bughi. Ia sering dipanggil Abu Isa.
-
-
Perjalanan
- Sejak kecil At Tirmidzi gemar mempelajari disiplin ilmu keislaman, termasuk hadis
- Mulai mempelajari hadis di usia 20 thn di kota-kota besar di wilayah kekuasaan islam
- At-Tirmidzi banyak mengunjungi ulama-ulama besar untuk mendengar hadis yang kemudian dihafal dan dicatat. Lalu, dikumpulkan dalam sebuah kitab yang tersusun secara sistematis.
- Guru-guru At Tirmidzi : Ziyad bin Yahya al-Hassani (wafat 254 H), Abbas bin Abd al-
Adhim al-Anbari (w 246), Abu Said al-Asyaj Abdullah bin Said al-Kindi (w 257), Abu Hafsh Amr bin Ali al-Fallas (w 249), Ya
qub bin Ibrahim al-Dauraqi (w 252), Muhammad bin Ma`mar al-Qoisi al-Bahrani (w 256), dan Nashr bin Ali al-Jahdhami (w 250 H).
Kekuatan Hafalan
Imam At-Tirmidzi merupakan figur yang cerdas, tangkas, dapat dipercaya, saleh, dan takwa.
Dikenal sebagai seorang penghafal yang kuat di luar kepala sehingga menjadi rujukan dalam hafalan dan keakuratan mempelajari hadis, fikih, dan ilmu-ilmu lainnya.
Meskipun sudah berusia lanjut, namun ia masih suka menulis dan meneliti hadisnya
Kitab Yang Telah dibuat : Sunan Tirmidzi, Asma Ash-Shahabah, Asma Al-Kuma, Al-'Ilal, Az-Zuhd, dan At-Tarikh.
Tutup Usia
Al-Sam'ani dalam kitabnya Al-Ansab menuturkan bahwa beliau wafat di Desa Bugh, Turmudz, pada tahun 275 H.
Yang lain mengatakan, At-Timridzi wafat pada tahun 277 H.
Al-Hafidh al-Mizzi dalam Al-Tahdzib dari al-Hafidh Abu al-Abbas Ja'far bin Muhammad bin al-Mu'taz al-Mustaghfiri, mengatakan, ''Abu Isa At-Tirmidzi wafat di daerah Turmudz pada malam Senin, 13 Rajab 279 H. Ia wafat pada usia 70 tahun dan dimakamkan di Uzbekistan.”
Sebelum munculnya Imam At-Tirmidzi, kualifikasi hadis hanya terbagi menjadi hadis sahih (hadis yang diriwayatkan oleh rawi yang kuat hafalannya--Red) dan hadis dhaif (hadis yang antara lain diterima dari rawi yang mempunyai daya ingat lemah dan periwayatannya harus ditinggalkan--Red).