Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
LIMFOMA NON-HODGKIN_(NISA ULJANNAH_1908260096) - Coggle Diagram
LIMFOMA NON-HODGKIN_(NISA ULJANNAH_1908260096)
GEJALA KLINIS LNH
Gejala yang sering ditemukan pada penderita limfoma pada umumnya non spesifik, diantaranya : penurunan berat badan >10% dalam 6 bulan, demam 38 derajat C > 1 minggu tanpa sebab yang jelas, keringat malam banyak, cepat lelah, penurunan nafsu makan, pembesaran kelenjar getah bening yang terlibat, adanya benjolan yang tidak nyeri dileher, ketiak atau pangkal paha, dan sesak napas akibat pembesaran kelenjar getah bening mediastinum maupun splenomegali.
DEFINISI DAN KLASIFIKASI LNH
Limfoma non-hodgkin adalah kelompok keganasan primer limfosit yang dapat berasal dari limfosit B, limfosit T dan kadang amat jarang berasal dari sel NK yang berada dalam sistem limfe, yang sangat heterogen, baik tipe histologis, gejala, perjalanan klinis, respon terhadap pengobatan, maupun prognosis.
Klasifikasi limfoma non-hodgkin menurut REAL/WHO : B-cell neoplasms, T-cell and putative NK-cell neoplasms.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO LNH
Etiologi sebagian besar LNH tidak diketahui. Namun terdapat beberapa faktor risiko terjadinya LNH, antara lain : imunoDefesiensi, agen infeksius, paparan lingkungan dan pekerjaan, diet dan paparan lainnya.
PROGNOSIS LNH
Terdapat beberapa hal yang menentukan prognosis limfoma non hodgkin, seperti stadium saat diagnosis, subtipe tumor, usia pasien, dan faktor-faktor lainnya.
PATOFISIOLOGI LNH
Patogenesis limfoma non hodgkin berhubungan dengan akumulasi abberansi genetik yang menginduksi pertumbuhan selektif dari sel yang bersifat ganas. Translokasi rekuren yang terjadi pada beberapa tahap diferensiasi sel B seringkali adalah tahap awal transformasi maligna. Translokasi-translokasi ini menyebabkan deregulasi ekspresi onkogen, yang mengontrol proliferasi, kelangsungan hidup, dan diferensiasi sel.
TATALAKSANA LNH
LNH INDOLEN : Alkylating agent oral, siklofosfamid, klorambusil.
LNH AGRESIF : diterapi dengan regimen yang mengandung dexorubicin (CHOP/CHVmP/BV) minimal 3 siklus dilanjukan dengan IFRT.
LNH ONTERMEDIATE : Diberikan terapi salvage dengan RT jika area terkena tidak ekstensif, diikuti dengan transplantasi stem cell autologus/pbsct.
CARA MENDIAGNOSA & DIAGNOSIS BANDING
ANAMNESIS : Umum => pembesaran kelenjar getah bening dan malaise umum, keluhan anemia, keluhan organ (misalnya lambung, nasofaring), penggunaan obat.
Khusus => penyakit autoimune (SLE, Sjogren, reuma), kelainan darah, penyakit infeksi (toksoplasma, mononukleosis, tuberkulosis lues, penyakit cakar kucing).
Pemeriksaan fisik : pembesaran KGB, kelainan / pembesaran organ, performace status : ECOG atau WHO/Karnofsky.
DD : sifilis, brucellocis, tuberkulosis, toxoplasma, penyakit hodgkin, lupus eritmatosus sistemik.
EDUKASI DAN KOMPLIKASI
Efek samping kemoterapi yang mngkin muncul (CPIN, dsb).
Latihan yang perlu dilakukan untuk menghindari gangguan kekuatan otot.
Edukasi jumlah nutrisi, jenis dan cara pemberian nutrisi sesuai dengan kebutuhan.
Anjuran untuk kontrol rutin pascs pengobatan
komplikasi limfoma juga bisa menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh dan masalah kesehatan lainnya. Contohnya, penyakit jantung atau paru-paru.
Stadium LNH
Stadium 1 : Pembesaran KGB hanya 1 regio.
Stadim 2 : pembesaran 2 regio KGB / lebih, tetapi masih satu sisi diafragma.
Stadium 3 : pembesaran KGB di 2 sisi diafragma
Stadium 4 : jika mengenai 1 organ ekstra limfatik / lebih secara difus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG LNH
-darah rutin (DPL. GDT), urin lengkap, SGOT, SGPT, LDH, Protein total, albumin, asam urat, gamma GT, LDH, CHE, SPE, IEP, BIOPSI, Aspirasi sumsum tulang, toraks foto PA, CT Scan seluruh abdomen, USG abdomen, limfografi.