Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
pendarahan postpartum et causa atonia uteri - Coggle Diagram
pendarahan postpartum et causa atonia uteri
post partum
definisi
perdarahan 500cc atau lebih dari jalan lahir pada persalinan spontan pervaginum setelah kala iii selesai atau 1000 cc pada persalinan sectio caesarea atau yang berpotensi menganggu hemodinamik ibu.( saifuddin AB,editor.ilmu obstetri 4th ed .jakarta :PT bina pustaka sarwono prawirohardjo :2014).
etiologi
tonus (kontraksi uterus yang tidak baik) adalah atonia uteri. tissue (jaringan )adalah retensio plasenta dan sisa plasenta, trombin : permasalahan yang diakibatkan karena gangguan faktor pembekuan darah. trauma adalah perlukaan seperti laserasi /robekan jalan lahir,inversio uteri,ruptur uteri. ( cunningham fg,leveno kj,blooms sl hauth jc rouse dj spng cy,william obstetri 23rd ed.newyorkcity mc graw-hill 2010.)
faktorresiko
obesitas,kehamilan ganda,preeklampsia ,multi paritas,riwayat pembekuan darah sbelumnya ,
(cunningham fg,leveno kj,blooms sl hauth jc rouse dj spng cy,william obstetri 23rd ed.newyorkcity mc graw-hill 2010.)
patofisiologi
atonia uteri
definisi adalah kegagalan atau lemahnya kontraksi pada rahim sehingga perdarahan dari tempat melekatnya plasenta tidak dapat tertutup .
faktor resiko : persalinan lama,persalinan cepat,distensi usus,pengunaan oksitosin jangka panjang,infus magnesium terindikasi (gabbe sg,niebly jr, simpson jl onstetri normal ang problem prengnacie 5th ed elsevier 2007.)
etiologi paritas tinggi,umur terlalu muda atau terlalu tua,multipara dengan jarak kelahiran pendek,malnutrisi.(gibss rs,karian by,haney af,nygaard i.obstetric and gynecology 10th ed:lippincott william dan wilkins2008.)
farmakologi. massase uterus oksttosin 20 UI Nacl infus kristaloid 500ml selama 10 menit (rehidrasi cairan).
inpartu
tanda dan gejala
timbulnya kontraksi uterus,bloody show (lendir disertai darah dari jalan lahir),premature rupture of membrane
proses persalinan
kala 2: pengeluaran janin
kala 3 : pengeluaran dan pelepasan plasenta
kala 4 observasi
kala 1: pembukaan serviks 10cm
indikasi rujukan
prinsip rujukan
o Komunikasi awal harus sudah dilakukan sebelum dan selama proses rujukan
dilaksanakan.
o Rujukan harus dilakukan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas dan
kemampuan untuk melakukan tindakan yang lebih baik bagi kondisi pasien.
o Rujukan hanya dilakukan setelah upaya stabilisasi pasien sesuai dengan prosedur baku
nasional (Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal) dan upaya
stabilisasi ini harus tetap dilakukan selama proses rujukan berlangsung.
Selama rujukan berlangsung pasien harus didampingi oleh tenaga medis yang memiliki
keterampilan klinik untuk melakukan tindakan dukungan terhadap kehidupan (life
saving skills).
o Rujukan harus merupakan bagian dari proses peningkatan pengetahuan dan kemampuan
tenaga kesehatan, sehingga apabila telah dilakukan tindakan definitif ditempat tujuan
rujukan, harus kembali dilakukan komunikasi tentang apa yang telah dilakukan dan
tindak lanjut pasca rujukan (termasuk apabila terjadi kegagalan pada rujukan dan
tindakan yang dilakukan)
(Hadijono S. Manajemen dan Rujukan Perdarahan Postpartum hal 9