Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PPH/PPS Et Causa Atonia Uteri - Coggle Diagram
PPH/PPS Et Causa Atonia Uteri
PPH
Sebagai kehilangan darah dari saluran genitalia >500 ml setelah melahirkan pervaginam atau >1000 ml setelah melahirkan secara seksio sesarea.
F. Risiko PPH Antepartum
Meningkatnya usia maternal: > 35 tahun
Obesitas: BMI > 35
Grande multipara
Abnormalitas uterus
Kelainan darah maternal
Riwayat PPS atau retensio plasenta
Anemia dengan Hb <9 gr/dL
Atonia Uteri
Sebagai suatu kondisi kegagalan uterus dalam berkontraksi dengan baik setelah persalinan.
F. Risiko PPH Intrapartum
Partus presipitatus
Persalinan memanjang
Korioamnionitis. pireksia intrapartum
Penggunaan oksitosin (induksi, augmentasi)
Emboli cairan amnion
Inversio uterus
Partus Normal
Patofisiologi PPH/PPS
Perdarahan berasal dari tempat plasenta, bila tonus uterus tidak ada, kontraksi uterus lemah, > anteri-arteri spiral yang seharusnya tertutup akibat kontraksi uterus tetap terbuka. Darah akan terus mengalir melalui bekas melekatnya plasenta ke cavum uteri dan seterusnya keluar pervaginam.
Patofisiologi Atonia Uteri
Pada Atonia Uteri otot uterus gagal berkontraksi sehingga format platelet, aktivasi cascade faktor pembekuan, dan fibronolisis akan terganggu.
CMD Atonia Uteri
Perdarahan Segera setelah anak lahir
Uterus tidak berkontraksi atau lembek
Diagnosa Banding PPH
Tatalaksana Atonia Uterus
Lakukan pemijatan uterus.
Pastikan plasenta lahir lengkap.
Berikan 20-40 unitoksitosin dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9%/Ringer
Laktat dengan kecepatan 60 tetes/menit dan 10 unitIM. Lanjutkan infus oksitosin 20 unitdalam 1000 ml larutan NaCl 0,9%/Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga perdarahan berhenti.
Bila tidak tersedia oksitosin atau bila perdarahan tidak berhenti, berikan ergometrin 0,2 mg IM atau IV (lambat), dapat diikuti pemberian 0,2 mg IM setelah 15 menit, dan pemberian 0,2 mg IM/IV (lambat) setiap 4 jam bila diperlukan. Jangan berikan lebih dari 5 dosis (1mg)
Perawatan Pasca Persalinan.
Jika terdapat tanda infeksi, berikan antibiotika kombinasi sampai pasien bebas demam selama 48 jam:
Ampisilin dosis awal 2 g IV, lalu 1 g setiap 6 jam dan Gentamisin 80 mg IV setiap 8 jam dan Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam.
Beri analgesik jika perlu.
Periksa tanda vital (tekanan darah, nadi, pernafasan dan keadaan umum), tinggi fundus, kontraksi uterus, kandung kemih, dan perdarahan tiap 15 menit pada satu jam pertama, 30 menit dalam 1 jam berikutnya, dan tiap 1 jam dalam 4 jam berikutnya.
Jika dalam dalam 6 jam pemantauan
Kondisi ibu stabil: Pindahkan ibu ke ruang rawat.
Kondisi tidak stabil: Lakukan evaluasi ulang untuk tindakan yang sesuai.
Catat seluruh tindakan dalam rekam medis.
Indikasi rujuk pasien PPH