Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
DIABETIC FOOT DAN PELAYANAN KESEHATAN DOKTER KELUARGA - Coggle Diagram
DIABETIC FOOT DAN PELAYANAN KESEHATAN DOKTER KELUARGA
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
DEFINISI : menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo adalah sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif( peningkatan kesehatan ) dengan sasaran masyarakat.
KLASIFIKASI :
Aksi regulasi berupa model piramida – mulai dari yang bawah (pendekatan dari lunak ke tegas)
Terdapat kapasitas untuk meningkatkan regulasi ke arah yang lebih tegas (lebih tinggi di piramidanya)
Menggunakan banyak aktor regulasi (satu seringkali tidak cukup)
Menggunakan banyak mekanisme regulasi (satu seringkali tidak cukup)
Membangun kekuatan– menggunakan dukungan/reward serta sangsi
RUANG LINGKUP
Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan.
Pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medis kecil oleh Dokter Umum.
Immunisasi dasar BCG, DPT, Polio, Campak untuk bayi/anak dibawah 2 (dua) tahun.
Pemeriksaan, pengobatan, termasuk pencabutan dan tambal gigi oleh Dokter Gigi.
Pemeriksaan ibu hamil, nifas
Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana.
Pemberian surat rujukan ke provider tingkat lanjutan, atas indikasi medis
Pemberian obat-obatan sesuai dengan Daftar Obat InHealth yang berlaku.
Pelayanan Kontrasepsi (Pil, suntik, IUD dan susuk) termasuk penyembuhan efek samping.
Pelayanan rujuk balik dari provider tingkat lanjutan.
METODE : metode PDSA ini dikembangkan oleh Deming dan Shewart tahun 1986 dari industri manufaktur yang dikenal dengan metode plan-do-check-action (PDCA). Pada 1996, Langley mengembangkan metode PDCA sebagai metode yang bisa digunakan dalam konteks kesehatan.
FUNGSI
Pelayanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, penyediaan sumber daya dan stewardship/ regulator.
CIRI
Ramah dan komunikatif.
Responsif atau cepat dan tanggap dalam memberikan pelayanan terutama kepada pasien yang membutuhkan penanganan segera.
Menyediakan sarana dan prasarana yang baik
Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan baik kepada siapapun dan tidak membeda-bedakannya
Ikhas dan tulus dalam melayani pasien,serta memberikan pelayanan sebaik mungkin
DOKTER KELUARGA adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atas keluarganya.(IDI,1982)
Prinsip Dokter Keluarga :
dokter sebagai kontak pertama (first contact)
layanan bersifat pribadi (personal care)
pelayanan berksinambungan (contimious care)
pelayanan paripurna (comprehensive)
mengutamakan pencegahan (prevention first)
koordinasi
kolaborasi
family oriented
community oriented
Kewajiban Dokter Keluarga
menyelenggarakan rekam medis baku
bekerja dalam tim kesehatan bersama semua pengandil
menjadi manajer sumber daya kesehatan yang tersedia
menyelenggarakan program jaga mutu dan audit medis
menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga dalam praktiknya
melakukan riset untuk pengembangan layanan primer
menjunjung tinggi profesionalisme
melakasanakan pelayanan yang sadar etika dan biaya
Tujuan Dokter Keluarga
Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif
Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien
Kompetensi Dokter Keluarga
Primary care management
• Person-centred care
• Specific problem solving
• Comprehensive approach
• Community orientation
• Holistic approach
perbedaan
Kedokteran klinis merupakan cabang sains kedokteran yang mempelajari dan mempraktikkan berbagai pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk memulihkan kesehatan dengan caramencegah dan mengobati penyakit pada individu pasien.
Kedokteran komunitas (community medicine) adalah cabang kedokteran yang memusatkan perhatian kepada kesehatan anggota-anggota komunitas, dengan menekankan diagnosis dini penyakit, memperhatikan faktor-faktor yang membahayakan (hazard) kesehatan yang berasaldari lingkungan dan pekerjaan, serta pencegahan penyakit pada komunitas
REFERENSI
Al-Assaf, A.F. 2009. Mutu Pelayanan Kesehatan : Perspektif Internasional Jakarta : EGC
Joint British Diabetes Societies Inpatient Care Group. The management of the hyperosmolar
hyperglycaemic state (HHS) in adults with diabetes. NHS; 2012
Anwar, Azrul, Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Pustaka sinar harapan, Jakarta 1996
PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PERKENI; 2011.
pencegahan DM
program penurunan berat badan
diet sehat
latihan jasmani
menghentikan rokok
Tatalaksana diabetic foot
Anti hiperglikemia (regulasi gula darah)
Antibiotik dan terapi simtomatik
Intervensi bedah
Perawatan luka/dressing
Rehabilitasi
O Nutrition support
Edukasi dan pencegahan
Penyuluhan kesehatan,omplikasi dan kesehatan kaki
Status gizi yang baik dan mengendalikan DM
Pemeriksaan berkala DM dan komplikasinya
Pemeriksaan kaki setiap hari
Pencegahan luka oleh sepatu/alas kaki