Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Kejang akibat infeksi Taeniasis sp, Menjaga kebersihan lingkungan, Tidak…
-
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Tidak mengkonsumsi daging babi
- P. Darah Rutin : Leukositosis
- Kultur Tinja : ditemukan telur taenia sp, atau prologtid taenia sp
- Cara Penularan : termakan telur cacing taenia sp
- Penyakit infeksi yang disebabkan oleh T. solium dewasa
- Niklosamid atau Prezikuantel per oral ; 50 mg/kgBB dosis tunggal
- Gangguan sistem saraf Pusat dan otak
-
-
- Gangguan penglihatan, Gangguan Kognitif, Pembengkakan otak.
- Memasak maknan dengan matang
-
- Gejala : diare, konstipasi, dapat asimtomatik
- Gejala dan Tanda : kejang epilepsi, sakit kepala, gejala neurologik, samapai kematian
- F. Risk : RPK, Faktor ekonomi, Perempuan > Laki-laki, Konsumsi Babi
- Penyakit yang disebabkan oleh infeksi larva T. solium, dapat mengenai otot dan SSP (neurosistiserkosis)
- Epidemiologi : Afrika, Amerika Tengah, Asia: Indonesia ( SUMUT, Bali, Irian Jaya, Lampung, Sulawesi Utara, NTT, KALBAR, Papua)
- Riwayat mengeluarkan proglotid cacing pada tinja
- Sistiserkosis : ekstirpasi benjolan, CT scan atau MRI, Test ELISA, Western Blot
- Taenia : ELISA dan PCR unruk membedakan jenis telur cacing
- Gejala Taeniasis : diare, konstipasi, dapat asimtomatik
- Gejala Sistiserkosis : kejang epilepsi, sakit kepala, gejala neurologik, sampai kematian, vertigo, ataksia, demesia, benjolan pada kulit
- R. Gizi : mengkonsumsi daging Babi
-
-
terjadinya gangguan pada ion natrium , sehingga terjadinya gangguan pada potensial memran depolarisasi
- Albendazol 15 mg/kgBB/hari selama 7 hari
-
- Praziquantel 50-100 mg/kg dalam 3 dosisi terbagi selama 14 hari
- Kortikosteroid ( dexamethasone 10-30mg/hari atau prednison 60 mg) lalu tappering off
- Antikonvulsan (fenitoin atau fenobarbital)
-
-
Taeniasis : tanda dehidrasi, malnutri
secara garis besar, pasien sering datang dengan pemfis normal