Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PERDARAHAN POST PARTUM - Coggle Diagram
PERDARAHAN POST PARTUM
-
Etiologi
-
-
Trauma
Laserasi (perineum,uteri)
Thrombin
Gangguan koagulasi (Hemofillia,ITP,DIC)
-
-
-
Tatalaksana
Umum
Penilaian kegawatdaruratan, tanda-tanda syok, dan pemberian oksigen
-
Pemberian cairan kristaloid atau normal saline. Dapat diberikan secara bolus jika terdapat syok hipovolemik
Pada pasien PPH primer dengan perdarahan aktif yang masif atau gejala hipovolemia pada PPH primer dan sekunder, dilakukan pemeriksaan golongan darah, crossmatch dan darah lengkap, serta transfusi sesuai protokol
-
Pada PPH sekunder, persiapkan transfusi darah apabila Hb <8g/dL atau secara klinis menunjukkan tanda-tanda anemia berat
-
-
Khusus
Penatalaksanaan khusus diberikan sesuai dengan penyebab perdarahan postpartum, yakni mnemonic 4T
Tonus
Oksitosin: Berfungsi untuk menstimulasi segmen atas dari miometrium agar dapat berkontraksi dengan teratur dan dapat mengkonstriksi arteri-arteri spiral serta menurunkan aliran darah ke uterus. Dosis yang direkomendasikan 20 – 40 IU dalam 1 liter normal saline, berikan secara intravena sebanyak 500 mL dalam 10 menit, kemudian selanjutnya 250 mL setiap jam.
Misoprostol: Bekerja dengan menginduksi kontraksi uterus secara menyeluruh. Dosis yang direkomendasikan adalah 800 – 1000 mcg diberikan per rektal atau 600 – 800 mcg diberikan per sublingual atau per oral. Misoprostol digunakan hanya jika tidak tersedia oksitosin.
Trauma
Pada keadaan trauma misalnya pada laserasi jalan lahir dapat dilakukan penjahitan laserasi secara kontinu. Sedangkan pada inversio uteri dapat dilakukan reposisi uterus.
Tissue
Pada keadaan sisa plasenta dapat dilakukan manual plasenta dengan hati-hati. Sedangkan pada sisa bekuan darah, dapat dilakukan eksplorasi digital atau aspirasi vakum manual dan mengeluarkan bekuan darah atau jaringan sisa.
Thrombin
Pada keadaan dengan gangguan faktor pembekuan darah dapat diberikan transfusi darah lengkap untuk menggantikan faktor pembekuan darah dan sel darah merah.
Pembedahan
Perdarahan postpartum yang tidak dapat dihentikan melalui penatalaksanaan farmakologis harus ditangani dengan teknik pembedahan. Tindakan pembedahan yang dapat dilakukan di antaranya adalah ligasi arteri uterina, ovarika, atau iliaka interna, serta operasi histerektomi jika perdarahan masih tidak dapat dikontrol.
Edukasi
Edukasi yang dapat diberikan kepada ibu hamil yakni menyarankan ibu untuk rajin memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit). Pemeriksaan rutin pada ibu hamil disebut sebagai asuhan antenatal (Antenatal Care / ANC).
-