Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Epidemiologi Dalam Ilmu Kesehatan - Coggle Diagram
Epidemiologi Dalam Ilmu Kesehatan
Surveillans Aktif dan Pasif
Surveillans Aktif
Kelebihan : Lebih akurat dan dapat mengidentifikasi outbreak lokal
Kekurangan : Lebih mahal dan lebih sulit dilakukan
Adalah penyelenggaraan surveillans epidemiologi, dimana unit surveillans mengumpulkan data dengan cara mendatangi unit pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya.
Surveillans Pasif
Kelebihan : Lebih murah dan mudah dilakukan
Kekurangan : Kurang sensitif dalam mendeteksi kecendrungan penyakit
Adalah penyelenggaraan surveillans epidemiologi, dimana unit surveillans mengumpulkan data dengan cara menerima data tersebut dari unit pelayanan data lainnya
Definisi
Menurut WHO Surveillans adalah proses pengumpulan, pengolahan analaisis dan interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan
Istilah KLB, Wabah, Pandemic, Endemic, Epidemi
Pandemic : Penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia.
Endemic : penyakit yang menyerang lingkup yang lebih kecil dibandingkan pandemi, misalnya satu negara saja, wilayah atau benua
Wabah : munculnya penyakit di masyarakat. Wabah dikategorikan dengan jumblah orang yang terjangkit jauh lebih banyak.
Kriteria : Penyakit baru yang tidak diketahui atau penyakit yang baru muncul didaerah tersebut. Ateu penyakit yang sudah lama tak menjangkit masyarakat
Epidemi : Keadaan dimana kejadian penyakit meningkat dalam waktu singkat dan penyebaran telah mencakup wilayah yang luas
KLB : Peningkatan kejadian penyakit yang melebihi ekspektasi normal secara mendadak pada suatu komunitas, dibatasi tempat dan periode waktu tertentu
Batasan tempat : Administrasi (desa, kecamatan, kabupaten, provinsi). institusi (sekolah, panti asuhan, pesantren), pemukiman, wilayah geografis, kapal
Definisi Suspect, Probable, Kasus konfirmasi, dan Kontak erat COVID-19
Probable : Yaitu orang yang diyakini sebagai suspek dengan ISPA berat atau gagal napas akibat aveoli paru penuh cairan atau meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19 dan belum ada hasil RT-PCR
Kasus Konfirmasi : Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang dibuktikan pemeriksaan RT-PCR.
Suspect : Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria : 1. Orang dengan ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalan/tinggal di wilayah yang melakukan transmisi lokal. 2.Prang dengan gejala ISPA dan 14 hari sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan pasien COVID-19. 3.Orang dengan ISPA berat yang membutuhkan perawatan dirumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis
Kontak Erat : Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19. Riwayat yang dimaksud adalah : 1.Kontak tatap muka/berdekatan dalam radius 1 meter selama 15 menit atau lebih. 2.Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi. 3.Orang yang memberikan perawatan tapa menggunakan APD. 4.Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tum penyelidikan epidemiologi setempat
Definisi, Etiologi dan Gejala Covid 19
Etiologi : Corona Virus Disease 2019 (COVID19) adalah virus dengan nama spesies severe acute respiratory syndrome virus corona 2 yang disebut SARS-CoV-2
Gejala
Umum : Sesak napas, demam, batuk kering dan kelelahan
Khusus : Rasa tidak nyaman pada tenggorokan, mata merah, sakit kepala, indra perasa dan penciuman menghilang
Serius : Sulit bernapas, nyeri dada, dan holng kemampuan bicara dan bergerak.Gejala muncul 5-6 hari setelah terinfeksi. atau 14 hari setelah terinfeksi
Definisi : Adalah penyalit menular yang disebabkan oleh jenis virus golongan coronavirus
Penegakan Diagnosis COVID-19
Pemeriksaan fisik
Demam, perubahan status mental, takipnea, hipotensi, perubahan denyut jantung, CTR meningkat, saturasi oksigen rendah, tanda-tanda disstres pernapasan berat, peubahan suara paru, hiperemis faring minimal.
Pemeriksaan penunjang
Rapid test : Pemeriksaan serologi yang menggunakan sampel serum
RT-PCR : Pengambilan sampel usap tenggorokan
CT Scan Thoraks Nonkontras : Dijumpai distribusi perifer atau posterior, penebalan septal inter/intralobular, konsolidasi bilateral, perifer dan basal, penebalan bronkovaskular, bronkiektesis traksi
Anamnesis
Pasien dengan suspec, tanyakan apakah mengalami gejala ISPA berat, atau mengalami anosmia
Riwayat medis dan pengobatan, tanyakan usia, dan penyakit tertentu seperti hipertensi, dm, penyakit paru lainnya.
Tanyakan pasien apakah mempunyai gejala atau riwayat demam >38dtjr dan batuk dengan sakit kepala atau laiinya. kemudian tanyakan riwayat perjalanan atau tinggal di luar negri di area transmisi lokal dan berisiko tinggi. atau kerja di fasilitas kesehatan maupun yang kontak dengan pasien COVID-19, atau kerabat yang terjangkit COVID-19
Penatalaksanaan dan Pencegahan COVID-19
Derajat ringan
Isolasi dan pemantauan : Isolasi selama 10 hari, perugas FKTP diharapkan proaktif melakukan pemantauan kondisi pasien dan kontrol ke FKTP terdekat
Non-farmako : Edukasi terkait tindakan yang harus dilakukan
Farmako : Vitamin-c,b,e,zink, Azitromisin 1x500, antivirus : kombinasi Lopinavir + Ritonavir 2x400, Klorokuin fosfat 2x500, pengobatan simptomatis, obat-obat suportif, dan pengobatan komorbit dan komplikasi yang ada
Derajat sedang
Isolasi dan Pemantauan : Rujuk ke rumah sakit ke ruang perawatan COVID-19 atau isolasi mandiri di ruang perawatan COVID-19
Non-farmako : Istirahat total, asupan kalori adekuat, kontrol elektrolit, terapi cairan dan oksigen, pemantauan lab darah perifer lengkap
Farmako : Vitamin-c secara IV, Klorokuin fosfar 2x500, Azitromisin 500IV, salah satu antivirus, Anti koagulan, pengobatan simptomatis dan pengobatan komorbid dan komplikasi yang ada
Tanpa gejala
Non-farmako
Lingkungan/Kamar : Perhatikan ventilasi, buka jendela kamar, bersihkan kamar setiap hari dengan desinfektan
Keluarga : Yng berkontak dengan pasien segera periksa ke FKTP, selalu pakai masker, jaga jarak dengan pasien, sentiasa membuka jendela dan ventilasi, bersihkan sesering mungkin daerah yang mungkin tersentuh oleh pasien
Pasien : Selalu gunakan masker, mencuci tangan, jaga jarak dengan keluarga, tidur sendiri dan terpisah, alat makan segera di cuci, pakaian segera di cuci dan cek suhu tubuh secara berkala
Farmako : Vitamin-c, obat suportif baik tradisional (fitofarmaka) maupun obat modern asli indonesia yang teregistrasi BPOM, obat-obatan yang memiliki sifat antioksidan dapat diberikan
Isolasi dan pemantauan : Isolasi drumah selama 10 hari, pasiean di pantau melalui telepon dan di kontrol oleh petugas Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Derajat berat/kritis
Non-farmako : Istirahat total, pemantauan lab, foto thoraks, monitor tanda vital, monitor keadaan kritis, Terapi oksigen,
Farmako : Vitamin-c, b1, Klorokuin fosfat 2x500, Azitromisin, 500IV, antivirus, Antikoagulan, Deksametason, Pengobatan komorbid, Obat suportif, pertimbangkan untuk terapi tambahan sesuai dengan kondisi pasien
Isolasi dan Pemantauan : Isolasi di ruang isolasi rumah sakit rujukan atau secara kohorting, pengambilan swab untuk pcr
Pencegahan COVID-19
Hati-hati kontak dengan hewan
Menjaga harak minimal 1 meter dengan orang lain
Bila batuk, pilek dan sesak napas segera ke fasilitas kesehatan
Menghindari kerumunan
Konsumsi gizi seimbang, perbanyak sayut dan buah
Belajar, bekerja dan beribadah dirumah
Jangan konsumsi daging yang tidak dimasak
Rajin olahraga dan istirahat yang cukup
Gunakan masker bila batuk dan pilek
Hindari melakukan perjalanan ke negara terjangkit Covid-19
Sering mencuci tangan pakai sabun
Definisi, Tujuan dan Langkah-langkah Surveillans
Tujuan
Umum : Memberikan informasi tepat waktu tentang masalah kesehatan populasi, sehingga penyakit dan faktor risiko dapat dideteksi dini dan dapat dilakukan respons pelayanan kesehatan dengan lebih efektif
Khusus
Memantau kesehatan populasi, menaksir besarnya beban penyakit
Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas, membantu perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi program kesehatan
Mendeteksi perubahan mendadak insidensi penyakit, untuk mendeteksi dini outbreak
Mengevaluasi cakupan dan efektivitas dan interaktif
Memonitor kecendrungan penyakit
Langkah-langkah Surveillans
Penyebarluasan informasi : Dilakukan ketingkat atas maupun bawah
Umpan balik : Dilakukan dengan tujuan agar yang mengirim laporan mengetahui bahwa laporannya telah diterima dan sekaligus mengkoreksi dan membari peyunjuk tentang laporan yang diterima
Analisis data : Dipergunakan untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi serta tindakan pencegahan dan penanggulangan penyakit
Investigasi penyakit berpotensi KLB
Pengolahan dan penyajian data : Data yang tersedia diolah dan disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan chart
Tindakan penanggulangan
Evaluasi
Pengumpulan data : Dilakukan dengan mengadakan pencatatan insidensi terhadap orang-orang yang sianggap berisiko.
Definisi : Menurut WHO Surveillans adalah proses pengumpulan, pengolahan analaisis dan interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan
Jenis-jenis Surveillans
Surveillans Sindromik : Melakukan pengawasan terus menerus terhadap sindroma penyakit, bukan masing-masing penyakit
Surveillans Penyakit : Melakukan pengawasan terus menerus terhadap distribusi dan kecenderungan insidensi penyakit, melalui pengumpulan sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap laporan-laporan penyakit dan kematian, serta data rekevan lainnya. fokus adalah penyakit bukan individu
Surveillans Terpadu : Menata dan memadukan semua kegiatan surveillans di suatu wilayah yurisdiksi sebagai sebuah pelayanan publik bersama
Surveillans Individu : Mendeteksi dan memonitor individu-individu yang mengalami kontak dengan penyakit serius
Surveillans Kesehatan Masyarakat Global : Perdagangan dan perjalanan internasional dapat menyebabkan migrasi manusia, binatang dan organisme, memudahkan transmisi penyakit infeksi lintas negara, konsekuensinya, masalah kesehatan yang dihadapi negara berkembang dan negara maju semakin serupa
Pencegahan Wabah secara umum dan secara Islam
Secara Umum
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Mengkonsumsi gizi seimbang
Melakukan aktifitas fisik setiap hari
Menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga
Menggunakan jamban sehat
Menjaga dan memperhatikan kesehatan reproduksi
Pemberantasan jentik nyamuk
Cuci tangan pakai sabun
Mengupayakan kondisi lingkungan yang sehat
Upaya pencegahan, pengendalian dan pemberantasan
Penemuan kasus
Penanganan kasus
Pengendalian faktor risiko
Pemberian kekebalan (imunisasi)
Surveillans kesehatan
Pemberian obat pencegahan secara massal
Promosi kesehatan
Mengurangi kontak dengan orang yang sakit
Secara Islam (Teladan Nabi Mumammad SAW)
Senantiasa menjaga kebersihan diri, keluarga dan lingkungan
Tidak mengotori lingkungan sekitar dengan cara berdiam diri
Nabi mengingatkan : jika suatu negri terjangkit wabah maka janganlah kamu memasuki wilayah tersebut, dan jika negeri kamu yang terjangkit wabah maka janganlah kamu meninggalkannya
Rasulullah juga menganjurkan isolasi bagi yang sedang sakit agar tidak menularkannya dengan orang lain
Yegakkan shalad 5 waktu, karna dengan wudhu kita akan tetap higenis dan senantiasa terjaga dari kuman, virus, bakteri
Syarat-syarat Penetapan Wabah
Jumlah penderita baru dalam periode waktu satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata jumlah kejadian kesakitan perbulan pada tahun tersebut
Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per 1 bulan selama setahun menunjukkan kenaikan 2x atau lebih dibandingkan tahun sebelumnya
Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, atau minggu menurut jenis penyakitnya
Angka kematian kasus suatu oenyakit dalam 1 kurun waktu tertentu menunjukkan 50% atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam waktu yang sama
Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 kurun waktu dalam jam, hari atau miggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya
Angka proporsi penyakit penderita baru pada satu periode menunjukkan kenaikan 2x atau lebih dibandingkan satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama
Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah