Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SISTEM PERTAHANAN - Coggle Diagram
SISTEM PERTAHANAN
Sistem Kekebalan Bawaan Avertebrata
Jaringan Penghalang
kulit epidermis pada mamalia dan epikutikula pada serangga.
Fagositosis Sel
Peptida Anti Mikroba
berperan penting dalam membunuh banyak zat asing di antaranya adalah diketahui bersifat anti mikroba, anti jamur, dan bahkan anti kanker.
Protein Opsonin
Meningkatkan fagositosis dengan "menandai" penyerang agar mudah dikenali oleh sel-sel fagositosis.
Imunitas Bawaan Pada Mamalia
Jaringan Penghalang
Epidermis mengandung melanosit yang menghasilkan pigmen melanin
Saluran pencernaan: Air liur mengandung enzim lisozim yang membunuh bakteri dan jamur
Organ genitourinari juga menghasilkan lendir lengket, yang menjebak partikel-partikel kecil yang masuk dan dianggap asing.
Saluran udara dilapisi dengan lapisan lendir yang kental dan lengket dengan cathelicidins yang disekresikan oleh sel epitel
Mekanisme Komplemen
Jalur Komplemen Alternatif
Jalur Komplemen Klasik
Natural Sel Killer
sel alami mirip limfosit yang secara non-spesifik menghancurkan sel yang terinfeksi virus dan sel kanker dengan mengeluarkan bahan-bahan kimia yang secara langsung melisiskan membran sel
Mekanisme Interferon
Evolusi Sistem Pertahanan
Jenis Sistem pertahanan hewan
Eksternal Antaogonis
Duri pada landak, senyawa kimia seperti inhibitor saraf tetrodoksin pada kulit ikan buntal.
Pertahanan Internal (Sistem Imun)
Sistem Imun Bawaan
Mencakup respons yang cepat saat terpapar agen yang mengancam, yang mana tidak bergantung pada paparan sebelumnya dari agen tersebut.
Sistem Imun Adaptif
Adaptif respons imunnya bergantung pada respons imun yang telah dipelajari secara selektif terhadap partikel material asing setelah paparan pertama.
Zat asing musuh tubuh
Parasit
Bakteri
Virus
Komunikasi sel imun
Imunohormon analog dengan hormon, neurohormon, dan neurotransmitter dalam sistem regulasi utama lainnya.
Imunitas Adaptif Pada Mamalia
B-Limfosit
sel B berasal dari limfosit yang mengalami maturasi
T- Limfosit
Sel T berasal dari limfosit yang berasal dari sumsum tulang tetapi telah matang dan berdiferensiasi di dalam timus.
Jenis Sel T
Sel T Sitotoksik
Menghancurkan sel inang yang menyimpan benda asing dan karenanya mengandung antigen asing.
Sel T Pembantu
memodulasi aktivitas sel kekebalan lainnya.
Sel T Regulator
memiliki koreseptor CD4 yang sama dengan sel T pembantu, tetapi sebagai tambahan mereka juga memiliki CD25
Jaringan Limfoid
Sumsum tulang
Kelenjar limfe, tonsil, adenoid, apendiks, jaringan limfoid terkait usus.
Limpa
Timus
Imunitas Adaptif Pada Hewan Lain
Ikan Hiu
Hiu menghasilkan sel B dan T dengan keragaman yang lebih rendah tetapi jumlah fragmen gen yang lebih besar daripada mamalia
Ikan Lamprey
Limfosit Lamprey menggunakan gen PRR (Pattern Regonition Receptor) kuno untuk menghasilkan reseptor variabel dan protein seperti antibodi
Arthopoda dan Moluska
kutu air (Daphnia magna) ditemukan bahwa keturunannya lebih tahan terhadap bakteri patogen tertentu
Sistem Imun Pada Vertebrata
Jenis Leukosit sebagai sistem imun mamalia
Merupakan fagositosis spesialis yang memiliki mobilitas tinggi dengan menelan dan menghancurkan bahan asing yang tidak diinginkan
Menyekresikan senyawa kimia yang menghancurkan cacing parasit dan yang terlibat dalam alergi.
Mengeluarkan histamine (pemacu inflamasi) dan heparin (penghambat pembekuan).
Diubah menjadi makrofag berbentuk besar, spesialis fagositosis yang berikatan dengan jaringan, bertindak sebagai efektor atau sebagai sensor -integratorn-efektor seperti neutrofil.
Merupakan sel primer dari imun perolehan dalam vertebrata berahang, dan diklasifikasikan menjadi dua tipe. B -Limfosit dan T-Limfosit.