Mendesain alat peraga IPA meliputi kegiatan merancang, memilih, dan membuat alat peraga IPA yang sesuai/cocok untuk mengajarkan suatu konsep, prinsip, dan teori-teori IPA bagi siswa SD.
Mendesain alat peraga IPA adalah menampilkan bentuk asli menjadi sebuah model. Namun, sebelum membuat alat peraga IPA tersebut, harus dilakukan analisis materi pelajaran IPA, yaitu meneliti atau mengkaji isi Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP).
Di mana, sasaran utama dari analisis ini adalah (1) terjabarnya tema/materi pokok-pokok bahasan, (2) terpilihnya pendekatan dan metode yang efektif dan efisien, (3) terpilihnya alat peraga atau sarana pembelajaran yang cocok, dan (4) tersedianya alokasi waktu yang sesuai.
Dalam analisis tersebut, perlu dikembangkan pertanyaan mendasar:
- Metode dan pendekatan apa yang sesuai?
Pertanyaan ini diperlukan karena tidak ada satu metode yang dapat diterapkan untuk semua pokok bahasan di mana setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan.
- Apakah diperlukan alat peraga?
Jika jawabannya "Ya", berarti perlu dipersiapkan alat peraga yang sesuai dengan metode yang akan digunakan. Penyediaan alat peraga IPA memerlukan kreativitas guru, secara khusus ketika guru tersebut membuat atau merakit dari kit IPA.
- Bagaimana pengelolaan kelas bila menggunakan metode percobaan?
Dalam hal ini, kelas sebaiknya dibagi dalam kelompok kecil. Guru perlu menjelaskan tentang tujuan percobaan dan penggunaan alat agar proses dan produk percobaan tidak menyimpang dari tujuan. Selama percobaan, guru perlu menerapkan pendekatan keterampilan proses dan mengecek penguasaan siswa terhadap suatu alat dan tujuan percobaan. Keterampilan proses perlu dilatihkan agar siswa terbiasa untuk bekerja secara ilmiah.
- Bagaimana mendesain alat peraga?
Untuk mendesain alat peraga, perlu memperhatikan konsep yang mendasari kegunaan alat atau prinsip kerja alat tersebut. Selain itu, perlu memperhatikan dan mempertimbangkan kelayakan untuk memilih alat peraga yang baik, dalam hal ini ada 3 hal, yaitu:
- Kelayakan praktis
Dasar pertimbangannya adalah:
- Pengenalan dan pemahaman guru dengan jenis alat peraga
- Ketersediaan alat peraga di lingkungan belajar setempat
- Ketersediaan waktu untuk mempersiapkannya
- Ketersediaan sarana dan fasilitas pendukungnya
- Keluwesan, yaitu mudah dibawa serta mudah digunakan pada waktu kapan dan oleh siapa saja
- Kelayakan teknis/kelayakan pedagogis
Dasar pertimbangannya harus memenuhi ketentuan kualitas yang:
- Relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
- Merangsang memotivasi terjadinya proses belajar yang optimal
- Kelayakan biaya
Hal ini baru dapat ditinjau setelah alat peraga memenuhi persyaratan teknis lebih dari satu.Dasar pertimbangannya adalah apakah biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan alat peraga seimbang dengan manfaat yang akan diperoleh. Selain itu, dasar pertimbangannya yang lain adalah:
- Analisis untung rugi secara ekonomis
- Jumlah dan jenis perkakas yang akan digunakan
- Keterampilan yang diperlukan
- Gambar atau bagan yang akan dibuat
- Rancangan atau konstruksi alat
- Evaluasi alat yang dibuat