Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
TOKOH MATEMATIKA DALAM ISLAM - Coggle Diagram
TOKOH MATEMATIKA DALAM ISLAM
Banu Musa
(abad ke-8)
terdiri dari 3 bersaudara yaitu
Jafar Mu hammad bin Musa bin Shakir,
Ahmad bin Musa bin Shakir,
dan al-Hasan bin Musa bin Shakir.
Sejarah
Merupakan saintis Muslim pertama yang mengembangkan bidang ilmu hitung di dunia Islam melalui transfer pengetahuan dari peradaban Yunani. Banu Musa membangun konsep dan teori baru, khususnya pada lingkup geometri
Kepakaran Banu Musa dalam matematika bahkan layak disejajarkan dengan sejumlah tokoh besar lainnya, seperti al-Khawarizmi (780-846 Masehi), al-Kindi (801-873), atau Umar Khayam (1048-1131). Matematika dijadikan pijakan bagi Banu Musa untuk menopang kemampuanya di bidang teknik
Banu Musa membangun konsep dan teori baru, khususnya pada lingkup geometri.
Pencapaian
berhasil menghubungkan konsep geometri dari matematika Yunani ke dalam khazanah keilmuan Islam sepanjang abad pertengahan
Banu Musa melakukan perbaikan dan membangun rumus-rumus baru yang terbukti sangat efektif dan enyempurnakan metode persamaan yang dirintis Eudoxus dan Archimedes.
Banu Musa membangun pola lebih maju terkait penghitung an luas serta volume yang mampu dijabarkan lewat angka-angka.
Banu Musa juga menjelaskan mengenai angka konstan phi. Ini adalah besaran dari hasil pembagian diameter lingkaran
menemukan metode dan praktik geometri yang ringkas serta mudah diaplikasikan.
berpartisipasi dalam ekspedisi abad ke-9 untuk membuat pengukuran geodesik untuk menentukan panjang suatu derajat.
Karya
Penemu alat musik ini yang disebut sebagai hydropowered organ.
Penulis buku berjudul:
Kitab Pengukuran Pesawat dan Figur Berbentuk Bola.
Buku tentang Proposisi Geometris
Buku tentang Gambar Bulat Oblong
Bagian Kerucut Apollonius of Perga
dll
Penemu cara membuat air mancur.
Al-Biruni
(973 M)
Sejarah
Nama lengkap al-Biruni adalah Abu al-Raihan Muhammad bin Ahmad al-Khawarizmi al-Biruni. Dilahirkan di kota Khawarizmi, salah satu kota di wilayah Uzbekistan pada tahun 362 H (973 M). Termasuk Saintis ensiklopedis abad ke-9
Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma'mun Khawarazmshah
Al-Biruni menguasai beberapa bahasa diantaranya bahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber, bahasa Sanskerta.
Pencapaian
meneliti garis lintang bagi Kath, Khwarazm, dengan menggunakan altitude maksima matahari.
menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian proyeksi peta, "Kartografi", yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada bidang datar.
membuat penelitian mengenai jari-jari Bumi senilai 6.339,6 kilometer
menulis buku sejumlah 120 buku
Karya
Bidang Matematika
Aritmetika teoretis and praktis, penjumlahan seri, Analisis kombinatorial, kaidah angka 3, Bilangan irasional, teori perbandingan, definisi aljabar, metode pemecahan penjumlahan aljabar, Geometri, Teorema Archimedes, Sudut segitiga
Bidang yang lain
Kajian kritis tentang ucapan orang India, apakah menerima dengan alasan atau menolak, Tanda yang Tersisa dari Abad Lampau, Peraturan Mas'udi, Pengertian Astrologi, Farmasi, Permata, Astrolab, Sejarah Khawarazm, Riwayat Mahmud dari Ghazni dan ayahnya
Al-Khawarizmi
Sejarah
Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī adalah seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad.
Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad yang didirikan oleh Khalifah Bani Abbasiyah Al-Ma'mun, tempat ia belajar ilmu alam dan matematik, termasuk mempelajari terjemahan manuskrip Sanskerta dan Yunani
Kontribusinya tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan
Pencapaian
Karya terbesarnya dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi, kartografi, sebagai fondasi dan kemudian lebih inovatif dalam aljabar, trigonometri, dan pada bidang lain yang dia tekuni
mengepalai konstruksi peta dunia untuk Khalifah Al-Ma’mun
berpartisipasi dalam proyek menentukan tata letak di Bumi, bersama dengan 70 ahli geografi lain untuk membuat peta yang kemudian disebut “ketahuilah dunia”
menulis tentang astrolab dan sundial.
Karya
Kitab 1 : Aljabar
Buku 2: Dixit algorizmi
Buku 3: Rekonstruksi Planetarium
Buku 4: Astronomi
Buku 5: Kalender Yahudi
menulis 2 buku tentang penggunaan
dan perakitan astrolab
Kesimpulan
Ilmuwan-ilmuwan Islam memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan Matematika. Pemikiran-pemikiran serta karya-karya yang diciptakannya mampu memberikan motivasi kepada ilmuwan lain untuk mengkaji, menelaah, hingga kemudian mengembangkan lagi menjadi ilmu yang lebih kompleks. Melihat semangat para ilmuwan terdahulu dalam mempelajari suatu ilmu, kita sebagai pelajar atau mahasiswa seharusnya juga memiliki semangat belajar yang tinggi dalam bidang apa pun, khususnya matematika. Karena sejatinya matematika merupakan fondasi atau akar dari semua ilmu pengetahuan yang akan terus mengalami perkembangan sesuai zamannya.
Banyak matematikawan muslim yang berperan penting didalam perkembangan ilmu matematika. Namun sangat memalukannya kita sebagai seorang muslim hanya sedikit yang mengetahui peran mereka semua.